Harsha Adeline Pelangi. ia gadis desa yang baik dan juga ramah ia juga banyak didambakan oleh para lelaki di desa nya. Harsha suka sekali berkebun suatu hari saat ia ingin berkebun ia tak sengaja melihat gadis kota yang sedang berlibur ke desanya.
Harsha menyapa nya dan tersenyum hangat kepada gadis kota itu. gadis kota itu juga membalas menyapa dan juga tersenyum kecil.
"hai, kamu orang kota yang sedang berlibur disini ya? wajah mu tidak terlihat seperti gadis desa" ucap Harsha.
"hai juga. aku memang bukan dari desa ini, aku berasal dari kota" jawab gadis kota itu.
"woahh, siapa namamuu? jarang sekali ada orang kota yang berlibur kesinii, apa yang bikin kamu berlibur ke desa ini?" Harsha menyodorkan beberapa pertanyaan karna memang desa nya jarang sekali ada pengunjung yang berlibur dikarenakan tempatnya yang sangat jauh dari perkotaan.
"aku Jenifer Annalynne Naradipta, you can call me anna. aku penasaran saja dengan desa ini, grandpa ku dilahirkan disini. ini adalah desa kelahiran grandpa ku jadi aku tertarik untuk berlibur disini" jawabannya membuat Harsha penasaran.
_siapa grandpa nya ya?_ ujar Harsha berbicara dalam hati "grandpa? siapa grandpa mu?" tanya Harsha lagi.
"grandpa ku bernama Abbassy Abbiyya Adityaksa, kamu mengenalnya?" jawab wanita kota itu.
"OH AKU MENGENALNYAA, kakekk Abbass beliau sangat baikk kepada semua warga terutama kepadaku waktu itu aku masi sangat kecill, bagaimana kabar kek Abbas? apakah beliau baik baik saja, Anna?" Harsha antusias saat mendengar nama grandpa Anna sebab beliau adalah orang baik. saat kecil dulu grandpa Anna pernah membantu melunasi hutang ibu Harsha dengan ikhlas. bahkan Harsha juga dekat dengan grandpa Anna.
"grandpa waktu itu kan sakit sakitan daddy akhirnya menjeput grandpa untuk dibawa ke kota dan dirawat disalah satu rumah sakit dikota tapi berselang 5 tahun grandpa tak sembuh sembuh tepatnya tanggal 7 bulan november grandpa meninggal dunia." Mata Anna berkaca kaca setelah menceritakan itu semua Harsha yang melihatnya ikut merasakan kesedihan yang dirasakan Anna.
Harsha memeluk tubuh Anna ia juga mengusap lembut rambut Anna. "tak apa, kamu tidak perlu sedih harusnya kamu senang karna kakek tidak merasakan sakit lagi" Harsha mencoba menenangkan Anna yang dipeluknya "maaf aku jadi membahas hal yang membuat mu sedih aku tak bermaksudd"
Anna melepaskan pelukannya ia mengusap air matanya. lalu tersenyum kecil kepada Harsha "gapapaa, aku hanya teringat dengan grandpa ku" ucap Anna "oh ya siapa namamu gadis manis?" Anna melanjutkan omongannya.
"nama ku Harsha Adeline Pelangi panggil saja Harshaa" jawab Harsha penuh semangat. Anna tersenyum "nama yang manis seperti pemiliknyaa" ujar Anna. Harsha membalas dengan senyuman kecil.
Harsha merasa ia sudah cukup lama mengobrol bersama Anna ia baru teringat kalau ia harus ke kebun memberikan ayahnya makan siang dan membantunya "ah aku harus ke kebun, memberikan makan siang ayahku sekalian membantu beliau berkebun kamu mau ikut, Anna?"
Anna terlihat berpikir lalu ia menganggukkan kepalanya "aku mau ikut, sepertinya menyenangkan" ucap Anna antusias.
"okee, ayo kita ke kebun tak jauh paling beberapa menit lagi kita sudah sampai" Ujar Harsha. Anna hanya menganggukkan kepala lalu mengikuti Harsha dari belakang.
"suasana di desa sangat sejuk dan nyaman, aku menyukai tinggal disini tetapi disini tidak ada internet sama sekali ketika malam juga terlihat menyeramkan karna rumah warga jauh jauhan" Harsha yang mendengarkannya hanya tersenyum kecil.
"desa ini sangat jauh dari kota makanya tidak ada internet disini, bagaimana keadaan dikota? aku tidak pernah ke kota dari aku lahir sampai saat ini, aku ingin sekali melihat kota tetapi ayah ku melarang karna katanya kota sangat berbahaya untuk gadis desa sepertiku yang tak pandai bela diri" Harsha selalu berandai andai bisa pergi ke kota karna ibu nya dilahirkan dikota ibu sering bercerita keindahan kota yang ia tempati tapi ayah selalu berkata "kota memang indah, tapi tidak dengan para penduduknya terutama para lelaki dikota"
"kota sangat menyenangkan juga berbahaya karna banyak sekali kejahatan dikota, dari pemerkosaan perampokan dan masi banyak lagi kejahatan dikota. kamu ingin pergi ke kota? aku bisa menemani mu sekalian aku juga ingin membeli makanan dikota" Harsha yang mendengar itu tersenyum gembiraa "AKU MAUU, aku tak peduli dengan kejahatan dikota aku akan meminta izin ayahku"
tak lama sampai lah Harsha dan Anna di kebun. Harsha berlari menghampiri sang ayah ia memeluk tubuh ayahnya dari belakang "ayahh, Harsha datangg" sang ayah membalikkan tubuhnya lalu tersenyum kecil.
"akhirnya anak kecil ayah datang juga, lama sekali kamu datangnya apa ada masalah tadi di jalan, Harsha?" Harsha menggelengkan kepalanya "tidak ayah, Harsha tadi bertemu dengan cucu nya kakek abbas lohh dia lagi liburan di desa ini, itu dia orangnyaa" Harsha menunjuk Anna yang lagi berdiri tersenyum kecil.
"loh iyakah ini cucu nya kakek Abbas? cantik sekali cucu nya kek Abbas" Ayah harsha berjalan pelan menghampiri Anna. "halo om" Anna tersenyum kecil. Harsha yang melihatnya tertawa geli, Anna sepertinya bingung harus ngapain.
"Ayah makan duluu, biar Harsha yang lanjutin. Anna ikut ayah ku yaa, aku ingin berkebun nanti baju mu kotor jika ikut aku" Harsha memberikan sedikit penjelasan tetapi Anna bersikeras untuk ikut Harsha berkebun yang terpaksa Harsha izinkan.
selesai berkebun Harsha dipanggil sang ayah untuk duduk sebentar dikebun. mengobrol santai bersama sang ayah dan juga ada Anna.
"ayah ku yang baik, lelah ya pasti seharian berkebun mau Harsha pijitin engga yah? bagian mana yang sangat lelah?" Harsha memulai pembujukkan kepada sang ayah agar diperbolehkan pergi ke kota bersama Anna.
"halah kamu ni harsha, kamu mau apa?" ayah nya sudah bisa menebak jika sang gadis kecilnya bermanja manja kepadanya pasti lagi ada yang di mau. Harsha tersenyum kecil "tau saja ayah, Harsha mau ke kotaa sekalian nemenin Anna beli makanan dikota ya ayahh? bolee yaa? pleasee" Harsha memasang wajah sedih nya agar diperbolehkan sang ayah.
ayahnya melirik Anna yang berada disebelah Harsha ia menghembuskan nafas panjang. "kamu yakin? ayah izin kan asal kamu selalu bersama Anna dan tidak jauh jauh dari Anna" ujar sang Ayah yang merasa kasian kepada Harsha karna sedari kecil Harsha selalu merengek ingin pergi ke kota.
"SERIUS AYAHH?? YEYYY AYAHH NGASI IZINN" harsha berdiri lalu melompat lompat kegirangan. Akhirnya ayah mengizinkannya pergi ke kota setelah sekian lamaaa.
keesokan harinya Harsha sudah siap membawa banyak baju untuk dibawa ke kota. Anna yang melihatnya tertawa "kita hanya sehari disana kamu membawa banyak sekali baju ya ampun" ujar Anna menggeleng geleng kan kepalanya.
"anak ini memang keras kepala, paman dan bibi sudah berkata untuk membawa baju nya 1 atau 2 saja dia malah meraju karna ingin membawa banyak baju" ucap sang ayah.
"ayahh" Harsha merengek kepada sang ayah karna telah membongkar aib nya yang suka meraju.
Anna hanya tertawa kecil "yasudah ayo pergi kita menaiki motor dulu karna mobilku tak bisa masuk ke dalam desa ini karna jalannya yang sangat kecil" ujar Anna.
"okeee okeee" Harsha sangat antusias ia menyalami ayah dan ibunya "hati hati, Harsha jaga dirimu baik baik disana kau anak perempuan kami satu satunya jangan sampai kau kenapa napa di sana" ujar sang ibu mencium kedua pipi Harsha.
Harsha menaiki motor milik Anna, Anna menjalankan motornya dengan kecepatan sedang sekitar 4 jam mereka mengendarai motor dan keluarlah mereka dari jalan yang sangat kecil Harsha tidak paham dengan semua jalan ini karna ia tidak pernah berjalan jauh.
sekarang Harsha dan Anna sedang mengendarai sebuah mobil Harsha terkagum kagum dengan mobil Anna "mobilnya sangat indah aku baru kali ini menaiki sebuah mobill" ujarnya mereka butuh 11 jam lagi untuk sampai ke kota mungkin antara desa dan kota mencapai 15 jam perjalanan.
setelah 11 jam perjalanan sampai lah mereka ke kota. Harsha sedang tertidur pulas Anna yang melihatnya tersenyum kecil "manis sekali" ujarnya.
Anna menggendong tubuh mungil Harsha karna ia tak tega membangunkannya, Anna membawa Harsha ke kamar hotel yang sudah ia pesan. Anna meletakkan Harsha dikasur hotel ia melepaskan sendal yang dipakai Harsha lalu ia juga ikut merebahkan diri di samping harsha.
"uh pegal sekali selama 15 jam mengendarai. selamat malam dunia" ujar Anna lalu ia memejamkan matanya.
detik demi detik berlalu, menit demi menit berlalu bahkan jam demi jam juga sudah berlalu sekarang sudah jam 6 pagi. Harsha terbangun karna sinar matahari "eugh" lenguhan kecil keluar dari mulut Harsha ia membuka matanya.
"dimana aku? apa sudah sampai dikota? kamar ini mewah sekalii tapi dimana Anna? kenapa aku sendirian disini?" Harsha celingukan melihat kesana kemari mencari Anna yang tak terlihat.
"sepertinya ada yang mencari ku" Suara Anna membuat Harsha menatap seseorang yang ia cari. Harsha dibuat kagum melihat penampilan Anna. Anna memakai kaos hitam dan juga celana pendek hitam dengan rambut nya yang diikat.
"ANNAA, habis dari mana kamu? aku mencarinu daritadi" ucap Harsha, ia cemberut karna ditinggal sendirian tiba tiba.
"aku tadi hanya ke wc" jawab Anna tersenyum kecil "mandilah badanmu pasti lengket juga bau, itu juga ada iler tau" ucap Anna ia berjalan santai ke sofa lalu mengambil ponselnya.
Harsha yang mendengarnya berlari ke kamar mandi lalu melihat dirinya dikaca "IH MANA ADA ILER ANNA BOONGG" teriak Harsha dikamar mandi, Anna tertawa kecil mendengar teriakan itu.
beberapa waktu berlalu Harsha memutuskan untuk tinggal di kota tetapi dia tidak melupakan sang ayah dan ibu. ia selalu mengunjungi ibu dan ayahnya setiap libur panjang, ayah dan ibu nya tidak keberatan selagi anak gadisnya bersama Anna.
Harsha bersekolah di kota dibantu Anna, saat ini ia bersekolah di sma yang sama dengan Anna. Dia juga tinggal serumah dengan Anna dan kedua orang tua Anna. mereka sudah menganggap Harsha sebagai anaknya.
semakin dekat mereka berdua, mereka semakin merasa kan perasaan yang aneh yang selalu muncul tiba tiba. mereka tidak menyadari perasaan itu.
"ANNAA, AYO BANGUN KITA TELAT LOH INI SEKOLAA" harsha mengendor pintu kamar Anna sangat kencang tetapi tidak ada tanda tanda Anna bangun, Harsha yang geram menghampiri mommy Anna, mrs Bianca atau yang biasa Harsha panggil "MOMMY BIANN, harsha mau pinjam kunci kamar Anna dong mommyy, Anna gabisa dibangunin" ujar Harsha cemberut.
mommy Bianca mengambilkan kunci cadangan kamar Anna lalu memberikannya kepada Harsha "ini, harsha" ujar nya. harsha yang melihat itu tersenyum manis lalu memeluk tubuh sang mommy "thankyou mommyy"
Harsha berlari ke depan pintu kamar Anna lagi, ia membuka pintu itu melihat sang pemilik kamar yang masi tidur pulas sekali, Harsha memandang kesel "ANNA BANGUNNN" teriak Harsha tepat ditelinga Anna.
Anna terbangun ia melemparkan bantal kepada Harsha. "kamu ini menganggu tidurku saja" ujar Anna Harsha yang mendengarnya bertambah kesal "oh begitu, oke fine aku pergi sekolah sama Kellie saja daripada telat" ucap Harsha melangkahkan kakinya untuk berjalan keluar.
Anna menahan tangan Harsha "ga bakal gue izinin, tunggu gue selesai mandi" ucap Anna ia melangkah kan kakinya ke kamar mandi.
Harsha yang melihat itu sedikit takut "apa dia marah lagi?" Harsha terus bertanya tanya ia takut Anna marah karna waktu itu Anna marah Harsha dicuekin seminggu lebih. cara bicaranya juga tidak lembut lagi.
selang beberapa menit Anna selesai dengan baju seragamnya "cepat, jangan lambat" ucap Anna ia berjalan lebih dulu keluar dari kamarnya. Harsha mengikuti dari belakang "ANNAAA" Harsha berlari menghampiri Anna.
sesampainya di sekolah kami harus berpisah karna berbeda kelas. Harsha akan menemui Anna saat jam makan siang saja. Anna butuh waktu sendiri.
saat jam makan siang ia menghampiri Anna ke kelasnya tetapi dia tidak berada dikelas Harsha menanyai temannya dimana Anna tetapi temannya menjawab "Anna tidak ada dikelas daritadi" ujarnya.
Harsha terlihat kebingungan, "Anna ada tadi loh dia berangkat bareng sama aku masa gada?" teman Anna menggelengkan kepalanya "memang gada loh" Harsha tersenyum kecut "yasuda, terimakasih ya"
Harsha berjalan ke roof top sekolah nya, hanya ini harapannya yang terakhir jika tidak ada juga dia tidak tahu harus mencari kemana lagi. Harsha membuka pintu Roof top ia melihat Anna tertidur disofa roof top dengan beberapa batang rokok.
"ANNAA, aku sudah bilang jangan bolos lagi aku juga sudah bilang stop untuk merokok kamu perempuan Annaa gabaik ngerokok yaampunn" harsha mengomeli Anna yang hanya melihatnya saja tak berbicara sedikitpun setelah Harsha selesai berbicara ia melanjutkan tidurnya.
"kamu ini yaampun. oke fine, aku sudah lelah, lakukan apapun sesuka mu" ucap Harsha ia melangkah kan kakinya keluar dari area roof top tetapi Anna memegangi tangannya "diem disini" ujar Anna.
Anna menarik lengan Harsha agar duduk disofa lalu ia memeluk tubuh kecil milik Harsha, nyaman satu kata itu yang bisa dikatakan Anna. "lepasin Harsha kamu tidak mau mendengarkan ku aku sudah pernah bilang kalau kamu tidak mau mendengarkan ku jangan lagi memelukku atau mencium kening dan pipiku juga jangan lagi mengacak-acak rambutku" Harsha berbicara panjang lebar tetapi tidak direspon Anna.
Harsha melihat ke samping Anna memejamkan matanya. Anna tak seperti biasanya Harsha memegang kening Anna pantas saja, Anna sedang demam ditambah cemburu tadi pagi Harsha menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Anna, ayo istirahat di uks saja tidak baik istirahat disini, disini sangat panas dengerin aku ya? jangan bandel" ujar Harsha mencoba membangunkan Anna tetapi hasilnya nihil Anna tak kunjung bangun.
"annaa ayo bangun dulu, istirahat diuks saja atau kamu mau pulang? biar aku minta izin sama guru" coba Harsha lagi untuk membangunkan Anna. Anna membuka matanya "gue mau istirahat diuks" jawab Anna.
"akhirnyaa bangun jugaa, yasudah ayo ke uks" Harsha membantu Anna berjalan ke uks karna ia takut Anna akan ceroboh menginjak tangga takutnya jatuh. Anna kalau lagi sakit akan sangat ceroboh.
setelah di uks Harsha merebahkan Anna dikasur uks ia duduk di pinggir kasur sembari mengusap lembut rambut Anna harsha tersenyum kecil "aku kekelas ya?" harsha bertanya karna sudah bel istirahat berakhir.
"hm" Anna hanya bergumam Harsha mencium pipi kanan Anna "istirahat, bel pulang aku kesini lagi" setelah mengucapkan itu Harsha berjalan keluar untuk mengikuti pembelajaran lagi.
beberapa jam pembelajaran berlangsung sekarang sudah jam 15:50 bel pulang berbunyi. Harsha menghampiri Anna yang masi terbaring dikasur uks Harsha tak bisa membawa mobil tapi kalau membiarkan Anna membawa nya itu bahaya. akhirnya ku putuskan untuk menelpon mommy dan memberitahu perihal ini.
panggilan suara berlangsung
_mommy biann_
_kenapa sayang? ada masalah?_
_Anna demam mommy, Harsha gabisa bawa mobil membiar kan Anna membawa mobil pun ntar nyawa Harsha taruhan nya_
_biar mommy kesana ya, tunggu mommy di depan sekolah oke mommy otw_
_okee mommyy thankyouuu_
panggilan suara berakhir
"Anna ayo keluar, mommy sudah di jalan buat nge jemput" Anna mendudukkan dirinya sebentar lalu berdiri ia berjalan sendiri keluar Harsha tersenyum kecil melihat Anna yang masih cemburu.
**
Harsha sudah berada dikamarnya ia sudah rapi dengan pakaian tidurnya dan rambut yang diikat ia siap untuk sarapan bersama keluarga kedua nya. iya keluarga Anna adalah keluarga kedua buat Harsha.
"non Harsha ayo makan, sudah ditungguin tuan Ganendra nyonya Bianca dan nona Anna dimeja bawah" ucap bibi laras pembantu terlama dikeluarga ini. Harsha mendengar panggilan itu keluar kamar ia tersenyum kecil kepada bibi laras.
lalu Harsha berjalan ke meja makan untuk makan bersama. selesai makan mereka kumpul kumpul di ruang keluarga mengobrol ringan daddy Ganen sama mommy Bian ingin mengajak Harsha dan Anna berlibur ke sebuah pantai dan meminta mereka berdua mengambil libur sekolah selama 2 minggu.
jam menunjukkan pukul 12 malam mommy menyudahi obrolan malam ini menyuruh Harsha dan Anna agar tidur karna besok mereka akan melakukan perjalanan yang jauh.
"Anna, izinkan aku tidur bersamamu yaaa?" Harsha ingin membujuk Anna agar tidak marah lagi kepadanya ia lelah didiemin Anna. Anna hanya menganggukkan kepalanya "ya tpi jangan ganggu gue tidur" ucap Anna.
Harsha berjalan lebih dulu ke kamar Anna lalu merebahkan dirinya dikasur milih Anna, Anna ikut merebahkan dirinya dikasur ia langsung memejam kan matanya. tetapi tak bisa tertidur juga karna Harsha yang menganggu nya.
"Anna, kamu masi marah?" "sudahlah marahmu bayikku" "aku kedinginan, mw pelukk" "ih anna, kamu jahat nyuekin anak selucu ini" "gatau ah aku tidur dikamarku sendiri saja aku minta ditemenin kellie saja buat peluk aku" Harsha beranjak dari kasur milik Anna. Anna menatap tajam ke arah Harsha "tidur lagi, Harsha." ujarnya.
Harsha tersenyum dalam hati ia kembali merebahkan tubuhnya Anna memeluk tubuh Harsha lalu memejamkan matanya lagi. Harsha tersenyum penuh kemenangan ia membalas memeluk tubuh Anna lalu ikut memejamkan matanya.
keesokan paginya jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi. Harsha dan Anna bergegas untuk mandi dikamar masing masing setelah mandi mereka menyiapkan beberapa pakaian untuk dibawa berlibur ke pantai. mereka juga menyiapkan surat untuk diantar ke sekolah.
sekarang sudah jam 7 pagi mereka sudah berangkat menuju pantai surat dititipkan kepada bibi laras agar bibi laras yang mengantarkan suratnya. Harsha sepanjang perjalanan mengobrol santai dengan mommy Bian, Anna berada di depan bersama daddy Ganen.
sesampainya di pantai Harsha dibuat kagum, pantainya sangat bersih tanpa ada sampah dan patahan ranting atau bekas tebangan pohon. lautnya juga sangat biru dengan ombak yang tenang.
Harsha berjalan ke Villa karna dia sudah sangat lapar padahal diperjalanan mereka stop di restoran 2 kali tetapi Harsha masi saja lapar. di Villa Anna dan Harsha harus tidur berdua karna kamar di Villa hanya ada 2.
sore hari tiba Harsha dan Anna sedang duduk ditepi pantai menikmati angin sore dengan suara ombak. "aku ingin selalu bersamamu, Anna. setiap berada di dekatmu aku selalu merasa nyaman dan aman, hanya ketika berada di dekatmu aku bisa bercerita sesuka ku hanya ketika bersamamu aku bisa bermanja manja" ujar Harsha sembari tersenyum manis ia menyenderkan kepalanya di bahu Anna.
Anna tersenyum kecil matanya fokus pada laut yang dihiasi langit berwarna orange "kita ga selamanya bersama, harsha. ada kalanya kita berpisahkan. boleh aku bertanya? tapi kamu harus menjawabnya dengan jujur" Anna menatap harsha serius, harsha menganggukkan kepalanya "iya, mau bertanya apa?" ujar Harsha.
"apa kamu menyukaiku?" pertanyaan Anna membuat Harsha kaget dia tak mengira Anna akan bertanya seperti itu tetapi dia menganggukkan kepalanya sembari berkata "sorry Anna" harsha menunundukkan kepalanya. Anna tersenyum.
"it's okey, me too" anna menarik nafas perlahan dan menghembuskan nafasnya lalu melanjutkan omongannya "terimakasih karena sudah jujur, tapi hapus lah perasaan mu itu karena kita gabakal pernah bisa bersatu. hapus dari sekarang sebelum perasaanmu semakin jauh sepertiku. Aku juga menyukaimu bahkan dari awal kamu menyapa ku dan sampai sekarang perasaan itu semakin besar dan susah dihilangkan aku ingin bersamamu selamanya tapi aku sadar *kita bagaikan air dan minyak yang tak mungkin bersatu* carilah seseorang yang lebih baik, harsha." Anna memberi harsha ciuman di keningnya lalu ia tersenyum manis mengusap rambut harsha lembut.
"tapi aku gabisaa, aku ga siap kehilanganmu gada yang sebaik kamu, Anna. jangan berbicara seperti itu lagi tetaplah bersamaku kita pasti bisa bersamaa" harsha menangis Anna yang tidak tega memeluknya membiarkan harsha menangis dipelukannya.
setelah harsha tenang dan tidak menangis lagi Anna berkata "sha, ga ada orang yang mempersiapkan dirinya untuk sebuah kehilangan. tapi setiap orang harus sadar, kalau kehilangan itu sebuah yang lebih pasti dari pertemuan. yang jelas kamu percaya aja, kalau kamu dengan besar hati merelakan, semesta akan menggantinya dengan pertemuan yang lebih baik. Aku pernah bilangkan kamu itu cewe langka, kamu keren, kamu hebat, kamu pintar bahkan kamu mempunyai wajah yang sangat cantik. cowo mana yang ga tertarik sama kamu? kamu tinggal pilih dan cari yang lebih baik dari aku yang bisa memperlakukan kamu dengan lebih baik, yang bisa memberikan apapun untuk mu sepertiku, harsha." Anna menarik nafasnya lalu menghembuskannya ia tersenyum manis. harsha hanya diem tak berbicara. mereka larut dengan pikiran masing masing ditemani dengan suara desiran ombak.
harsha angkat suara ia berkata "mengapa kamu berbicara seperti itu Anna?"
"kamu taukan kita berbeda dan juga sama? aku pernah mengatakannya coba sebutkan lagi." ujar Anna matanya fokus ke depan tapi mulutnya tersenyum manis.
"kita berbeda karna agama kita, kita beda agama. kita sama karna kita satu gender atau segender" jawab harsha pelan ia kembali sedih Anna memegang tangan harsha lalu menciumnya "sudah tidak usah sedih lagi cantik" ujarnya.
mereka kembali ke villa karna jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. villa terlihat sepi karena daddy Ganen dan Mommy Bian sudah tidur.
mereka mengganti pakaian Anna merebahkan tubuhnya dan langsung tertidur berbeda dengan Harsha ia malah berjalan ke balkon Villa ia menangis lagi tanpa bersuara. "mengapa perasaan ini sangat dalam apakah karena dia first love ku? aku harus bagaimana ya Allah?" Harsha menatap langit malam yang indah dihiasi bintang bintang.
beberapa tahun kemudian saat ini Anna sudah menikah karena di jodohkan daddy nya. Harsha dan Anna ketahuan menyimpan perasaan daddy Ganen marah besar Harsha di usir dari kediaman keluarga Naradipta. mommy Bian yang sudah mengetahui dari awal beliau tidak marah sama sekali.
mommy Bian membelikan harsha sebuah rumah untuk harsha tinggali selama dikota. kebetulan harsha bekerja disebuah perusahaan yang ada dikota dia tidak bisa pulang ke desa nya.
Harsha tak sengaja melihat Anna berjalan bersama gadis kecil yang disebutkan dalam Instagram keluarga Naradipta itu adalah anak dari Anna bernama Pelangi Harshanna Naradipta.
Harsha sedikit kaget membaca nama gadis kecil itu saat melihat postingan keluarga Naradipta, pelangi adalah nama belakangnya dan Harshanna? Harsha anna. sungguh lucu bukan namanya? dia memberikan nama gadis kecilnya mirip dengan Harsha dan nama tengahnya gabungan nama harsha dan namanya.
Harsha melihat Anna dan gadis kecilnya dari jauh dia tak berani menghampiri mereka karena larangan dari daddy Anna. perasaan Harsha tak berubah sedikitpun ia masih mencintai Anna sama seperti dulu mungkin sudah terhitung 10 tahun perpisahan tetapi ia tak bisa menghapus perasaan itu.
harsha.
benar kata Anna, aku dan dia bagaikan air dan minyak yang tidak mungkin bersatu. tak sadar air mataku turun begitu deras mengingat kenanganku dan Anna. padahal ini ditempat umum Anna berjalan meninggalkan tempatnya sebelumnya ia tak melihatku sama sekali ia sibuk mengurusi gadis kecilnya.
"jika tidak denganmu, tidak dengan siapapun aku selalu mencintaimu akan selalu begitu, kamu mempunyai tempat tersendiri di hatiku, Anna. semenjak kenal kamu, aku sadar kalo mencintai itu tak harus memiliki dan aku juga sadar, kalo tidak semua perasaan harus bersama pemiliknya." ucapku menatap kepergian Anna bersama gadis kecil itu. sungguh ini seperti mimpi mengetahui Anna sudah menikah dan memiliki 1 anak.
aku berjalan pulang aku memutuskan mengambil libur kerja selama seminggu aku ingin mengunjungi ayah dan ibu aku merindukan mereka dan juga tempat kelahiranku sudah setahun aku tidak pulang.
aku meminta tolong kepada temanku Ariel untuk nengantarkan ku ke desa sekalian dia juga ingin berlibur. sesampainya di desa aku melihat ibuku sedang menyirami tanaman di depan rumah aku berlari memeluk tubuhnya "ibu, harsha kangen"
"yaampun kamu ini mengapa baru pulang sayang, ibu rindu sekali dengan gadis kecil ibu ini" ucap ibu ia memeluk tubuhku lebih erat lalu membawa ku masuk bersamaan dengan Ariel.
"dimana ayah ibu?" tanyaku mencari keberadaan ayah yang tidak terlihat biasa beliau yang paling semangat menyambut kedatanganku "ayah sedang berkebun sayang" aku menganggukkan kepalaku lalu izin untuk menghampiri ayah.
aku berjalan berdua dengan Ariel dia hanya fokus melihat jalanan. aku melewati jalan pertama kali aku mengobrol dengan Anna aku tersenyum kecil mengingat obrolan pertama kami dimana aku yang sangat antusias dan dia pun sama.
aku melanjutkan jalanku ke kebun, ayah yang melihatku berlari menghampiriku "aduhh anak kecil ayah pulang jugaa, ayah kangen tau kenapa baru pulang" ayah memeluk tubuh ku erat aku membalas pelukannya juga.
"aku baru bisa mengambil libur ayah, aku hanya bisa 5 hari disini tidak bisa lama lama maaf ya ayah" ucapku sedikit tersenyum ayah mengacak-acak rambutku "gapapa sayang kapan kapan ayah yang akan berkunjung kekota" ucap ayahku.
malam pun tiba, aku sedang mencoba tidur aku tidur sendiri Ariel tidur dikamar tamu tak lama aku pun tertidur.
disisi lain..
Anna sedang berada di balkon kamarnya, walau ia sudah menikah tapi ia memilih pisah kamar dengan suami nya ia hanya ingin tidur bersama gadis kecilnya yang sangat mirip dengan wanita yang masih ia cintai selama 10 tahun perpisahan ini.
Pelangi Harshanna Naradipta berumur 8 tahun dia sangat mirip dengan gadis kecil yang aku temui di desa waktu itu gadis pertama yang aku cintai sangat hebat. gadis yang selalu membuatku merasa sangat bahagia.
tetapi dengan jahatnya daddy mengusir gadis itu dari rumah hanya karna kami ketahuan menyimpan perasaan satu sama lain. daddy memang tak menyukai kehadiran gadis itu dari awal karena dia yang terlahir dari desa tetapi aku membuktikan walau dia terlahir dari desa tetapi dia sangat hebat.
aku sudah menikah karena perjodohan atas kemauan daddy tetapi aku tidak pernah mencintai lelaki yang di jodohkan denganku. ia tak sama dengan gadis yang aku sukai. aku benci lelaki itu. ia mengambil kesempatan dengan memberikan foto kebersamaan ku dengan gadis yang ku sukai lalu melaporkannya pada Daddy lalu menghasut Daddy agar menikah kan aku dengannya.
aku pernah berpikir membawa gadis yang ku sukai jauh dari sini, membawa nya ke tempat terpencil yang dimana para warga nya menerima kami dengan baik tetapi aku menunggu waktu yang tepat sampai aku memiliki sebuah perusahaan sendiri tanpa bantuan daddy. tetapi lelaki itu menggagalkannya.
aku menangis sendirian di balkon kamarku, yang tak sengaja membangunkan anak perempuan ku ia menghampiriku lalu bertanya "ada apa mommy? kenapa mommy menangis? don't crying mommy. ada Harshanna disini" anak perempuan ku itu memeluk tubuhku seakan merasakan sakit yang mommy nya rasakan.
harshanna sangat mirip dengan gadis yang aku cintai entah karena namanya yang ku berikan mirip dengan namanya atau karena selama aku mengandung Harshanna aku selalu merindukkan sosok gadis kecil yang aku cintai itu.
"harshanna bisa jaga rahasia walau ke daddy sekalipun?" aku ingin sekali bercerita kepada anak perempuan ku ini dia menganggukkan kepalanya "bisa mommy, rahasia mommy aman Harshanna simpan daddy pun tak akan Harshanna kasih tau" ucap nya.
aku tersenyum kecil "Harshanna tau? Harshanna itu sangat mirip dengan gadisnya mommy dulu namanya Harsha Adeline Pelangi mommy merindukan gadis itu" ucap ku memeluk tubuh anak perempuan ku.
ia terlihat memahaminya, Harshanna memang masi kecil tapi dia sudah punya pikiran yang sangat dewasa dia itu pintar. dia bisa memahani suasana hati seseorang.
"nama nya sangat mirip dengan Harshannaa, andai Harshanna bisa liat gadis nya mommy" ucapnya aku melihatnya sambil tersenyum "mommy masi nyimpan fotonya loh, kamu mau lihat?" Harshanna menganggukkan kepalanya antusias aku berjalan ke laci mengambil kotak yang ku kunci lalu membuka kotak itu.
mengambil beberapa fotonya lalu menunjukkannya kepada Harshanna. "dia sangat cantik foto nya waktu kecil juga sangat mirip dengan Harshannaa" ucap anak perempuanku ia memperhatikan foto fotonya dengan seksama "pantas saja mommy suka degannya, dia sangat cantik aku bisa memanggilnya mami tidaa?" tanya Harshanna aku sedikit kaget lalu mengiyakan perkataannya "ofc kamu bisa memanggilnya mami Harsha"
"Harshanna sekarang bobo lagi ya, mommy temenin besok sekolahkan? ntar kesiangan loh" aku menyuruh harshanna untuk tidur. ia merebahkan tubuhnya aku mengikuti juga memeluk tubuh kecil milik Harshanna.
keesokan paginya aku terbangun, aku baru saja bermimpi Harsha masi berada bersama ku berlari larian ditepi pantai, mengobrol dengan canda tawa, bersantai menikmati senja. bahkan tidur bersama lagi. tetapi aku bangun, melihat kesampingku tidak ada apa apa hanya ada Harshanna yang masi tertidur. aku tersenyum, kita sudah selesai tpi kamu datang ke mimpiku. aku minta sama tuhan, untuk mengembalikan kamu buat aku dan aku minta sama tuhan, untuk jadikan semua mimpiku tadi menjadi kenyataan tapi itu tidak mungkin. bisa bisa nya kamu yang kemarin kemarin adalah sumber bahagia ku, sekarang menjadi sumber kesedihan yang paling dalam, dalam hidup ku.
disisi lain Harsha juga memimpikan hal yang sama dengan yang dimimpikan Anna. ia menangis merindukan sosok Anna. "kamu sudah pergi dari hidupku, tapi mengapa kamu mendatangiku lagi. Anna, kamu membuatku semakin merindukanmu, aku berharap mimpi itu menjadi kenyataan tapi tak mungkin kamu sudah bersama seseorang yang sudah menjadi pendamping hidup mu bahkan kamu sudah mempunyai anak perempuan dari nya"
saat ini harsha sudah berada di kota ia sedang bersantai dicafe ditemani dengan laptopnya. dicafe itu kebetulan sedang ada Anna dan Harshanna yang kehadirannya tak disadari oleh harsha.
Harshanna yang melihat Harsha sedang berada di cafe yang sama langsung berlari ke arahnya tanpa izin ke mommy nya terlebih dahulu "mamii harshaa" teriak Harshanna setelah berada didekat Harsha.
Harsha yang melihat anak kecil ini kebingungan tapi setelah memperhatikannya dengan seksama anak kecil ini adalah anak perempuan Anna. Harsha tersenyum manis "hai adik kecil, dimana orang tua mu?" tanya Harsha. Harshanna menunjuk ke arah Anna sambil tersenyum manis "itu mommy Harshannaa, daddy sedang kerja di londonn" jawab gadis kecil itu.
"maafkan anakku, Harsha. dia langsung berlari menghampiri mu" Anna menghampiri Harsha dan Harshanna "Harshanna ayo kita duduk disana" Anna menunjuk tempat duduk paling pojok. tetapi Harshanna menggelengkan kepalanya "Harshanna tidak mau, Harshanna mau sama mami harsha saja"
Harsha kebingungan kenapa gadis kecil ini memanggilnya mami dan juga mengenalinya apakah Anna menceritakannya? sepertinya iya. "biarkan dia disini Anna, aku akan menjaganya" ucap Harsha tersenyum kecil kepada Anna.
Anna hanya menganggukkan kepalanya "jangan nakal ya sayang" ucap Anna kepada anaknya Anna berjalan ke tempat yang paling pojok ia memperhatikan interaksi Harsha dan Harshanna ia tersenyum mereka terlihat begitu dekat.
setelah pertemuan itu Harsha dan Anna tak lagi bertemu karena Harsha yang dipindahkan ke perusahaan lain. mereka hanya bisa memendam rasa kangen bahkan Harshanna juga sering menangis karena merindukan mami nya padahal mereka baru bertemu sekali.
"ada hal-hal yang terasa berat sekali untuk dilalui, tapi tetap harus dilalui. terasa sulit sekali diterima tapi tetap harus diterima. hidup kadang tidak berjalan sesuai kemauan kita. ."
-Jenifer Annalynne Naradipta
"semesta mendatangkan seseorang yang berujung berhasil mencuri perasaanku kemudian semesta mengajaknya pergi entah kemana dengan membawa segenap perasaanku. aku ingin selalu bersamamu tapi kita hanya sebuah cerita yang belum selesai ditulis tapi sudah dipaksa berakhir oleh semesta."
-Harsha Adeline Pelangi
----
Cinta seharusnya menyenangkan, berbeda dengan percintaan dari Harsha dan Annalyne, cinta mereka menyakitkan, bagaimana bisa wanita dan wanita bersatu? itu tidak akan pernah terjadi.
Anna cinta pertama dan terakhir bagi Harsha, cintanya tak akan pernah berakhir untuk Anna, selalu mengalir deras, Jenifer Annalynne Naradipta abadi didalam cerita Harsha.