[Haii semuanya! Ada yang pernah merasa begitu tenang atau damai saat melihat senja?. Aku pernah merasakannya!!
Liat cerita aku yuk!]
Satu bulan lalu, saat waktu menunjukkan pukul 18.35, langit mulai berubah warna secara perlahan. Dari warna biru cerah perlahan berganti menjadi oranye. Aku duduk di teras rumah, menikmati udara yang terasa dingin dan menenangkan. Setiap melihat senja, ada sesuatu yang selalu membuatku ingin berhenti sejenak dan memandangnya. Burung-burung kecil terbang beriringan, motor dan mobil yang lewat dengan suara halus di jalanan. Angin sore berhembus pelan membawa aroma tanah basah, sisa hujan yang turun tadi siang.
Aku memejamkan mata sebentar, merasakan kedamaian yang jarang kurasakan di hari-hari biasa. Suara-suara kehidupan samar-samar terdengar di sekitar lingkungan. Canda tawa anak-anak yang melewati gang, dan sesekali pintu rumah tetangga terdengar berderit terbuka.
Dari kejauhan, aku melihat seorang ibu dan anaknya berbicara mesra di depan rumah. Aku termenung, tiba-tiba teringat momen yang pernah kualami bersama keluargaku dulu.
Aku merindukan momen di mana aku dan keluargaku sering bercanda dan berbagi cerita. Tanpa sadar, aku terus memperhatikan mereka, tanpa sengaja memikirkan apa yang mereka bicarakan. Apakah sedang berbagi cerita? Atau mungkin sekadar menikmati waktu bersama di tengah kesibukan dunia?
Ketika matahari hampir tenggelam, warnanya semakin pekat. Seperti tanda bahwa hari akan segera berakhir, menyisakan malam untuk datang. Di saat itu, aku baru tersadar bahwa aku merenung. Seorang ibu dan anak tadi pun kini entah kenapa tidak terlihat lagi. Aku memutuskan untuk masuk ke dalam rumah lagi.
Fenomena ini adalah pengingat untuk melambat, merenung, dan mensyukuri apa yang terjadi sepanjang hari. Langit senja sore itu meninggalkan jejak yang tak akan aku lupakan— sebuah keindahan yang mengajarkan ketenangan dan harapan untuk kembali bangkit dari luka masa lalu yang tercipta.
[Kependekan?, Haha beri masukannya ya teman-teman!]