Hari itu, di sebuah kota kecil, ada seorang pemuda bernama Alex yang menemukan sebuah kotak misterius di rumahnya.
Kotak tersebut ternyata takbisa Alex buka dikarena kan kotak tersebut di kunci, tapi Alex sangat ingin membukanya jadi dia mencari kunci kotak tersebut di seluruh ruangan di rumahnya
Setelah mencari seluruh ruangan, Alex menemukan sebuah kunci kecil di bawah bantal ibunya. Dia langsung mencoba membuka kotak misterius tersebut dan... terdengar suara klik!
Ternyata kotak tersebut terdapat selembar bingkai foto dengan foto dirinya, ibu, ayah dan seorang anak perempuan yang tidak dia ketahui
Alex merasa bingung dan penasaran. Siapa anak perempuan itu? Mengapa fotonya bersama keluarganya? Dia langsung bertanya kepada ibunya, yang sedang memasak di dapur.
"Apa ini, Bu?" tanya Alex, menunjukkan foto tersebut.
Ibu Alex terkejut dan matahari tersenyum.
"Alex sepertinya kamu sudah waktunya mengetahui semu.."ucapan ibu pun terpotong dikarenakan ayah pulang membawa hewan buruan miliknya
Ayah Alex memasuki rumah dengan senyum lebar, membawa seekor rusa besar. "Lihat, anakku! Hasil buruan hari ini!" teriaknya.
Ibu Alex cepat-cepat menyembunyikan foto tersebut. "Nanti dulu, Pak. Alex sedang bertanya tentang sesuatu."
Ayah Alex heran. "Apa yang terjadi?"
"begini ayah ini siapa?" Tunjuk Alex kepada ayahnya foto anak perempuan itu
"Apa, dari mana kamu mendapat kan foto itu!?" Ayah nya terkejut di karenakan Alex menemukan foto tersebut
Ayah Alex terlihat terkejut dan gelisah, matanya berkedip-kedip. "Dari mana kamu mendapatkan foto itu, Alex?" tanya ayahnya dengan suara pelan.
Ibu Alex memotong pembicaraan, "Pak, kita bicarakan nanti saja, ya?"
Tapi Alex penasaran, "Tidak, Bu! Aku ingin tahu sekarang juga!"
Suasana menjadi tegang. Ayah Alex menarik napas dalam-dalam...
Alex pun menceritakan bagaimana ia bisa menemukan kotak tersebut
Setelah mendengar penjelasan tersebut ayahnya merasa ketakutan karena seharusnya kotak itu sudah ia buang ke sungai dan kuncinya sudah ia patahkan tapi kenapa itu kembali
Ayah Alex terlihat pucat dan gemetar. "Mustahil... Kotak itu sudah saya buang ke sungai, dan kunci saya patahkan. Bagaimana bisa kembali?"
Ibu Alex menghampiri suaminya, "Pak, apa yang sebenarnya terjadi?"
Ayah Alex menatap kosong, "Kotak itu... adalah rahasia keluarga kita. Rahasia yang harus tetap tersembunyi."
Tiba-tiba, pintu rumah terbuka sendiri. Angin kencang berhembus...
Sekilas Alex melihat sesosok anak di foto sedang bermain ayunan di pohon besar depan rumahnya
"Ayah tadi aku melihat anak ini di ayunan tapi saat aku berkedip dia langsung menghilang begitu saja" Alex pun ketakutan karena dia seperti habis melihat hantu
Ayah Alex terkejut, wajahnya penuh kekhawatiran. "Alex, anak itu... adikmu, Alicia. Dia meninggal saat masih kecil. Tapi bagaimana...?"
Ibu Alex menutupi mulutnya, mata terisak. "Pak, apa yang terjadi?"
Tiba-tiba, angin kencang berhembus lagi, dan suara ketikan ayunan terdengar dari luar. Alex melihat ke arah ayunan, dan...
Alex pun melihat Alicia berada dia ayunan tersebut sambil tersenyum kearahnya seakan akan berkata 'kakak Alicia adik mu, ayo temenin aku bermain'
"Ayah ibu itu Ali..."belum sempat menyelesaikan kan ucapannya Alex pun jatuh di karenakan kepalanya terasa pusing
Ayah dan Ibu Alex terkejut, berlari mendekati Alex yang jatuh. "Alex! Bangun, anakku!" teriak Ayahnya.
Saat itu, suara ketikan ayunan berhenti. Alicia menghilang.
Ibu Alex menangis, "Apa yang terjadi? Apa hubungan Alicia dengan kotak misterius itu?"
Ayah Alex terdiam, memandang kosong ke arah ayunan. "Rahasia keluarga kita... mulai terbuka."
"yah emang rahasia apa yang tidak aku ketahui lagi pula kenapa aku hanya bisa mengingat Alicia waktu umur 3 tahun kebawah sedangkan di foto ini ai terlihat berumur 5 tahun dan kenapa aku tak bisa mengingat kenapa ia meninggal" ucap Alex
ibu pun mengeluarkan air mata tanpa ia sadari
Ibu Alex menangis, "Anakku, Alicia meninggal karena kecelakaan di danau saat bermain bersama ayahmu. Kamu berdua terpisah saat itu. Kamu berumur 3 tahun."
Ayah Alex menambahkan, "Kita sembunyikan kebenaran untuk melindungimu dari rasa sakit dan trauma."
Alex terkejut, "Jadi, aku benar-benar melupakan adikku?"
Ibu Alex mengangguk, "Ya, anakku. Otakmu memblokir kenangan itu untuk melindungimu."
Tiba-tiba, Alex mendengar suara lembut, "Kakak..."
"tapi kenapa Alicia tadi muncul di ayunan tersebut
Ayah Alex terdiam, memandang ke arah ayunan. "Mungkin... Alicia ingin berkomunikasi denganmu, Alex. Atau mungkin... ada sesuatu yang ingin dia katakan."
Ibu Alex menambahkan, "Atau mungkin rohnya belum tenang."
Tiba-tiba, angin kencang berhembus lagi, dan suara ketikan ayunan terdengar lebih keras. Alex melihat ke arah ayunan dan...
"kak Alex kemari ayo bermain"
Alex terkejut, berlari menuju ayunan. "Alicia! Adikku!"
Saat mendekati ayunan, Alex melihat Alicia tersenyum dan mengulurkan tangan. "Kak, ayo naik!"
Alex ragu-ragu, lalu merasakan sentuhan hangat di tangannya. Dia melihat ke arah ibu dan ayahnya, yang terlihat bingung dan sedih.
"Ayah, Ibu... apa yang terjadi?" tanya Alex.
"alex sepertinya adikmu ingin bermain berdua bersamamu jadi kami akan meninggalkan kalian berdua, kami tunggu di dalam ya" ucap ayah tanpa menunggu jawaban dari aleh dia dan ibu langsung masuk kedalam rumah
Alex terdiam, memandang ayah dan ibunya masuk ke dalam rumah. Lalu, dia menatap Alicia yang tersenyum di ayunan.
"Alicia, adikku... apa yang ingin kamu katakan?" tanya Alex dengan lembut.
Alicia mengangguk, "Kak, aku ingin tunjukkan sesuatu. Naiklah, Kak!"
Alicia mengulurkan tangan, dan Alex merasa tarikan aneh. Dia duduk di ayunan bersama Alicia...
Secara misterius sekeliling Alex berubah menjadi saat Alicia bermain berdua bersama ayahnya
"Alicia ayah pulang dulu sebentar mau mengambil makan siang kita yang di buat oleh ibu kamu mau ikut" ucap ayah kepada Alicia
"Tidak, ayah saja sendiri aku masih mau bermain di sini" jawab alicia
Alex terkejut, melihat keadaan sekitar yang berubah. Dia melihat ayahnya berjalan menjauhi mereka, menuju rumah yang terlihat lebih tua.
"Alicia, apa yang terjadi? Mengapa ayah pergi?" tanya Alex bingung.
Alicia tersenyum. "Kak, ini hari terakhirku. Aku ingin bermain bersamamu."
Tiba-tiba, suara ibu terdengar dari jauh. "Pak, Alex! Makan siang sudah siap!"
Alicia memegang tangan Alex erat. "Kak, jangan biarkan aku pergi..."
"maksud kamu apa aku tidak paham, emang apa yang akan terjadi"
Alicia memandang Alex dengan mata sedih. "Kak, aku tidak bisa menjelaskannya. Tapi tolong, jangan lupa aku. Aku akan selalu bersamamu."
Tiba-tiba, suara ledakan air terdengar dari danau terdekat. Alicia melepaskan tangan Alex dan berlari menuju danau.
"Kak, ayah menunggu!" teriak Alicia.
Alex bingung, berlari mengikuti Alicia. Apa yang terjadi?
"Alicia jangan pergi sebelum kamu menjelaskan kan semua nya kepada aku" kata Alex dengan bingung dan sedih
"Kak baiklah akan aku jelaskan semuanya sebenarnya"jawab alicia
Alicia berhenti di tepi danau, menatap Alex dengan mata sedih. "Kak, aku meninggal di danau ini bersama Ayah. Kita terjatuh dari perahu. Aku ingin kamu tahu kebenaran dan tidak melupakan aku."
Tiba-tiba, bayangan Ayah muncul di belakang Alicia. "Alicia, sudah waktunya..."
Alicia tersenyum lembut. "Kak, jangan sedih. Aku akan selalu bersamamu."
"jadi maksud kamu kamu dan ayah sebenarnya sudah tiada, tapi kenapa ayah bisa selalu bersama aku dan ibu setiap makan malam" tanya alex
Alicia tersenyum sedih. "Kak, ayah hanya spirit. Dia tinggal di antara dunia nyata dan alam baka, menunggu waktu untuk bersatu dengan aku. Dia ingin melindungi kalian dan memastikan kalian bahagia."
Tiba-tiba, angin kencang berhembus, dan bayangan ayah menghilang.
Alicia memeluk Alex. "Kak, aku harus pergi sekarang. Jangan lupa aku..."
Tiba tiba Alex merasakan pelukan di belakang nya saat dia melirik kebelakang ternyata itu ibu
"Alex kamu harus ingat selalu sama Alicia ya jangan lupakan dia dan juga ini adalah hari di mana ayah akan pergi untuk selamanya bersama Alicia" ucap ayah yang tiba tiba muncul di samping Alex lalu memeluk Alex dan ibu
Alex terkejut, memeluk ayah dan ibunya erat. "Ayah, jangan pergi! Aku tidak bisa hidup tanpamu!"
Ayahnya tersenyum lembut. "Aku harus pergi, anakku. Aku dan Alicia menunggu waktu yang tepat untuk bersatu. Jangan lupa, cintaku untuk kalian tidak pernah berakhir."
Ibu Alex menangis, memeluk mereka berdua. "Kita akan selalu mencintaimu, Pak."
Suara angin kencang berhembus, dan ayah serta Alicia menghilang bersama kabut.
Alex dan ibunya berdiri sendirian, menatap kekosongan.
Apa yang terjadi selanjutnya?
"Bu aku tidak akan pernah melupakan mereka selamanya"
Ucap Alex- menangis di pelukan ibunya
Ibu Alex memeluk Alex erat, menangis bersama. "Aku juga, nak. Mereka akan selalu hidup di hati kita."
Saat itu, cahaya lembut muncul di langit, seperti senyum Alicia dan ayahnya. Alex merasakan kedamaian dan kehangatan.
"Terima kasih, Bu," kata Alex, terisak. "Aku akan menjaga kenangan mereka."
Ibu Alex menatap mata Alex. "Aku bangga padamu, anakku."