Coba deh kaliam bayangin 2024 yg udah mau tutup ini penuh dengan sistem - sitem aneh.
Masa ujian duduknya bareng kakak kelas cowok. COWOK.....COWOK LOHHHH
Duh siapa sih yang buat aturan gini, bukannya mempermudah inisi mempersulit. Kaya yang dialami siswa sma kelas 10 ini namanya launa.
"Cya masa gue duduk sebelahan sama cowokkkkk, ihkkk cyaa gue gamauuu" kesal launa
"Duh na terima aja nasib lo kali aja kakel nya ganteng kan lumayan buat cuci mata" ucap cyaca sembari tersenyum senyum
"Duh itu masalahnya nih cya kalo gue duduk samping orang gwanteng nanti otak gue yang pas pasan ini malah gak bisa mikir"
" Kalo yang samping lo gwanteng ka lo buriq gimana tuh" goda cyaca
" ih ya jangan lah kalo gitu gak ada untungnya duduk sebelahan sama kakel gini, gak bisa cuci mata dong gue"
"Serah lu dah na, by ah gue mau ketemu sama
Kakel ganteng gue dulu" ucap cyaca sambil kiss bye
" ihkk cyacaaaaa" kesal launa
Sambil menggerutu launa mulai melangkah memasuki kelas tempatnya ujian
Batinnya mulai menggerutu kesal " duh gimana kalo gue duduk sama kakel buriq ihhkk gak asik bangettt tapi kalo sama yang gwanteng nanti gue sendiri yang gak bisa fokus ujian"
Tiba tiba datang seorang pemuda tinggi yang duduk di sebelahnya
Mulutnya yang tidak bisa ia kendalikan sontak bicara " ganteng"
Pemuda yg mendengar itu memalingkan wajahnya menghadap launa sambil mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya tanya
Launa yang sadar akan tingkah konyolnya itu segera mengalihkan perhatian
"Bon lu ganteng banget hari ini dah" ucapnya pada teman sekelasnya yang duduk didepannya
" eh na lu baru sadar gue ini emang dasarnya udah ganteng tujuh turunana" ucapnya dengan raut wajah bangga
Launa yg mendengar hal itu hanya tersenyum sambil mengutuk dirinya sendiri " duh boni lu sejujurnya gak ada ganteng gantengnya,muka lo malah mirip jamet pinggir jalan. Lagian gue bego banget ngatain ganteng di depan orangnya, bego.....bego...bege
ooo" batinnya
"Eh cil lo bawa pensil dua gak ? " tanya sang senior
" kakak tanya saya" ucapnya sambil keheranan
"Bukan gue tanya dinding, ya tanya lo lah cil punya gak?"
" ada sih kak"
" yaudah minjem punya gue masih di warung belum gue beli" ucapnya
" ya itu sih bukannya milik kakak tapi masih milik pemilik warungnya"
" jadi mau ngasih minjem gak atau lo mau gue sebarin seorang adik kelas terang terangan ngegoda kakak kelasnya ganteng" goda sang senior
" ya lagian kan saya keceplosan itu" elak launa
" jadi bener ganteng yang tadi buat gue" goda sang senior
" eh maksudnya si boni yang ganteng bukan kakak jadi gak usah kepedean deh" elak launa sambil memalingkan wajahnya
"Dia?" Ucapnya sembari menunjuk boni
" cil muka mirip jamet pinggir jalan lu panggil ganteng mata lu rabun atau gimana" ucapnya sambil ketawa
Launa yang tak bisa lagi mengelak hanya pasrah sambil berkata "Yaudah nih kalo mau minjem"
" nah gitu dong thanks"
Tingggg
Bel tanda masuk berbunyi yang artinya ujian akan segera dimulai
Saat sedang pertengahan ujian launa yang kebingungan akan soalnya hanya bisa menggaruk kepala
"Heh cill, liat soalnya" ucapnya sembari membawa kertas ujian launa
"No berapa yg susah" tanya sang senior
" 7"
Tanpa menunggu lama sang senior langsung mengetik soal no 7 yg membuat launa garuk garuk kepala
"Nih" ucapnya sambil memberikan handphome yang berisi jawaban
"Lah kok hp kakak gak dikumpulin" tanyanya
" udah diem lo jangan keras keras nanti ketahuan bisa berabe, gue bawa hp 2 nih udah tulis cepet jawabannya"
Tanpa menunggu lama launa dengen cepat mennyalin jawabam yang ada di handphone sang senior
"Thanks ya kak" ucapnya sebagai rasa terimakasih
" hmm"
60 menit berakhir begitu singjat ujiannya pun selesai dan siswa sudah mulai pulang
"Nih cill" ucap sang senior sambil memberikan selembar kertas
" ini apa?" Tanya launa yang keheranan
" no telefor gue jadi kalo lo gak lagi sama gue terus mau muji gue ganteng lo tinggal telfon" goda sang senior
" ihkkk gak butuh" ucapnya sembari memasang wajah kesal
"udah ambil aja, gue tunggu loh telfonnya. Sleepcall juga bisa btw gue juga jomblo kalo lo mau jadi pacar gue gue siap kok" bisik sang senior ke telinga launa
Sebelum launa menjawab senior itu pergi meninggalkan launa yang sedang kebingungan akan tingkah seniornya itu
"Ni cowo ganteng ganteng sinting" ucap launa sambil melangkah menuju luar kelas
Saat hendak pulang launa memdengar teriakan sang sahabat cyaca
" na..." ucapnya dengan wajah kesal
" napa lo cya"
" masa kakel yg duduk samping gue buriq mana item pula, jadinya gue gak bisa cuci mata"
Launa yg mendengar hal itu sontak tertawa
" makanya lo gak usah berekspektasi tinggi " ejek sang teman
" lo sendiri gimana"
" gue sih sama cowo ganteng tapi sayangnya ganteng ganteng sinting" ucapnya sembari meninggalkan temannya yang memasang wajah kebingungan
"Loh mana ada ganteng ganteng sinting"
Saat sampai di rumah launa kepikiran dengan kata kata seniornya itu lalu dia mengeluarkan kertas yang diberikan seniornya dari saku bajunya
"Apa gue chat aja ya, ehk jangan deh nanti dia ke pedean. Ahk tapi gue pengen chat deh jangan jangan dia kasi gue no sedot wc"
"Okey launa lo chat dia untuk memastikan lo dikerjain atau gak sama dia bukan karena lo pengen chat dia"
Lauma: p ini launa
Senior: eh cill lu mau sleepcallan sekarang nanti aja deh gue belum mau tidur soalnya
Launa: mon maaf ya kakak senior saya cuman mau mastiin ini no anda atau no sedot wc
Senior: gue gak sejahat itu kali cil sama bocil imut kayak lo
Launa: oh yaudah kalo ini no lo
Senior: eh cil namalo siapa nih maaa gue manggil bocil mulu
Launa: launa
Senior: eh launa lo gak penasaran gitu sama nama gue
Launa: gak
Senior: yaudah kalo lo penasaran nama gue aidan
Launa: serah
Keesokan harinya launa harus mengahdapi senior menyebalkan yang bernama aidan itu
" pagi cil, katanya mau sleepcallan tapi gue tunggu lo malah off" ucapnya sembari mengacak ngacak rambut launa
" ih rambut guee, lagian siapa yang mau sleepcallan sama lo"
"Iya deh iya serah launa ajah" goda aidan
Canda tawa berlalu antara aidan dan launa hingga tak terasa hari ini hari terakhir mereka duduk bersebelahan
"Eh cil gak kerasa hari ini hari terakhir lita duduk sebelahan, lo jangan kangen gue" goda aidan
" gue kangen lo? Gak akan" elak launa
" yakin nih, tapi serius deh cil kita kan udah ketemu setiap hari selama 1 minggu gak ada gituh benih benih cinta" ucapnya dengan nada serius
" gak ada ya kakak aidan" ucapnya sembari memutar bola mata malas
" yaudah deh gue tunggu sampai ada benih cintanya"
Detik demi detik terus berlalu sampai akhirnya satu demi satu orang mulai melangkah keluar kelas
" launa lo gak mau fotbar dulu gituh buat kenang kenangan tahu aja nanti lo kangen sama gue" ucapnya sembari menggoda launa
"Yaudah ayo" ucapan launa mampu membyat aidan terkejut bagaimana tidak seorang launa akhirnya menurunkan egonya
Launa dan aidan akhirnya fotbar di belakang kelas dengan fotographer cyaca
"By cill sampai ketemu lagi, nanti gue kirim fotonya" ucapnya sembari melambaikan tangan
Launa yang melihat itupun hanya bisa tersenyum tipis
" na jangan jagan lo suka sama kak aidan, abisnya lo senyum senyum gitu" goda cyaca
"Mungkin" ucapan launa mampu membuat cyaca sok dan diam diam aidan menndengar ucapannya
Setelah disibukkan dengan kegiatan setelah ujian tepat hari ini hari dimana semua siswa melihat raport mereka dan hari dimana sebelum mereka libur
"Na gue pringakt 3, lo peringakat berapa na" ucapnya dengan kegirangan
"1" ucapnya dengan wajah tidak semangat
" kok lo kayak gak seneng gitu, oh gue tahu lo kangen kan sama aidan tuh orangnya diluar mending lo samperin"
" hah diluar? Diluar kelas kita cya?" Tanya dengan wajah senang
" iya, udah sono samperin"
Launa yang mendengar itu langsung lari kwluar dan memcari aidan
"Hi" ucap aidan mampu membuat hati launa berdetak tak karuhan
" hi " ucapnya dengan senyum manis
" pringkat berapa na"
" 1, kak aidan sendiri"
" 1 , lo tahu gak ini semua berkat lo duduk disamping gue"
"Berkat aku atau berkat hp yang akka bawa 2?" Ejek launa
" yah na jangan gitu dong rasa bangga gue jadi menurun nih"
" bercanda kak launa tahu kok kakak itu cerdas, cerdas main curang maksudnya" ejek launa
Aidan yang mendengar itu hanya bisa tersemyum kecil
" kakak kesini ada apa?, kelas kakak kan dibawah" tanya launa
" na dulu gue pernah tanya sama lo selama 1 minggu gak ada gituh benih benih cinta, sekarang gue tanya lagi sama lo sekarang lo cinta gak sama gue? " pertanyaan yang diucapkan aidan mampu membuat jantung launa berdetak tak karua
" kalo cinta, kakak mau gimana? "
Jawaban launa mampu membuat aidan tersenyum
" kalo cinta gue mau tanya, launa lo mau gak jadi pacarnya aidan?" Pertanyaan aidan lagi lagi membuat jantung launa berdetak tak karuan
" kalo launa jawab mau aidan mau gimana" dan lagi lagi jawaban launa mamou membuat aidan tersenyum
" kalo mau berarti sekarang launa pacanya aidan"
"Yaudah launa mau"
Jawaban launa lah yang menjadi awal mereka menjadi seorang pasangan
Ternyata ujian duduk bareng kakak kelas cowok itu gak sesulit apa yang dibayangkan, malahan mempermudah mencari pasangan