empat tahun kemudian*
seorang pria yang mengendarai mobil sport mewah berhenti tepat di depan rumah Amira,pria itu turun dari mobil sambil membawa buket bunga, berjalan menuju rumah Amira
Ting! Tong!
Pria itu menekan bel rumah Amira, seorang anak kecil membuka pintu
"Om siapa"tanya gadis kecil yang berusia 3 tahun
"Hi gadis kecil,aku Reyhan,apa Amira ada"tanya Reyhan
"Oh,om cari mama Amira,om tunggu dulu ya,biar aku panggil mama Amira"
Mendengar gadis kecil itu menyebut Amira dengan sebutan mama,seketika hancur perasaan Reyhan,setelah semua usaha yang dia lakukan untuk menjadi seperti yang Amira inginkan,kini Reyhan mendapati Amira sudah punya anak
Reyhan yang merantau ke ibukota selama 4tahun kini telah menjadi seorang pengusaha sukses di ibukota, bahkan bisa di bilang lebih kaya dari keluarga Amira
Reyhan yang tadinya bekerja dengan pamannya Fahmi,kini sudah memiliki perusahaan properti sendiri
"Mama Amira,ada orang cari mama di luar"kata Gadis kecil itu pada Amira
"Siapa sayang?"tanya Amira
"Om,om ma"jawab gadis kecil itu
Lalu Amira menemui Reyhan di luar,dan Amira Terkejut melihat kedatangan Reyhan
"Reyhan,kamu disini, kapan kamu datang dari ibukota"tanya Amira dengan ramah
"Aku baru datang kemarin"rasa rindu yang ingin Reyhan ungkapan kini harus dia pendam, walaupun ingin sekali dia memeluk gadis yang dicintainya itu
"Mama dia siapa"tanya gadis kecil itu
"Ini temen mama sayang,,Reyhan kenalin ini Natasya, panggil saja Tasya"
"Hi Tasya ini bunga buat kamu"Reyhan memberikan buket itu untuk Tasya sambil mengelus kepala Tasya
"Ayo masuk dulu Reyhan"Amira menyuruh Reyhan masuk ke dalam rumah, tapi belum sempat dia masuk seseorang menghentikan langkah Reyhan
"dia siapa Amira"tanya seorang pria
"Ini Reyhan mas,temen kuliah aku,yang pernah aku ceritain ke kamu"kata Amira
"Oh, jadi kamu Reyhan,kenalin aku Alan, akhirnya aku bisa ketemu orang yang tergila gila pada Amira"kata Akan
Alan mengulurkan tangannya pada Reyhan,dan dengan berat hati Reyhan menerima uluran tangan itu
"Hi Alan, senang bisa kenalan dengan kamu, selamat untuk kalian berdua, semoga kalian bertiga akan selalu bahagia"mendengar ucapan Reyhan Alan merasa heran tapi Alan memilih untuk tidak bertanya
"Sorry Reyhan aku berangkat ke kantor dulu, kalian terusin ngobrolnya"
"Maaf Amira aku juga harus pergi sekarang, sekali lagi selamat atas pernikahanmu dengan Alan dan anak kamu cantik seperti kamu,kalau begitu aku permisi dulu, maaf sudah mengganggu"lalu Reyhan pergi dengan perasaan hancur bahkan airmata sampai menetes di pipinya
"Amira apa kamu tetap akan diam saja, melihat dia salah paham dengan kita,sejak kapan kita menikah,kamu kan adik iparku dan Tasya adalah keponakan mu,aku benar'tidak paham dengan sikapmu, kalau kamu cinta sama dia seharusnya kamu katakan saja tidak perlu saling menyiksa diri"
"Tapi mas apa dia bisa menerima kekurangan ku,"
"Kalau kamu tidak mengatakan alasanmu kenapa menolak dia selama, bagaimana kamu bisa tahu kalau dia akan menerima mu atau tidak,,aku sudah menganggapmu seperti adik ku sendiri Amira,jadi dengarkan kata' ku, pergilah dan jelaskan padanya alasan kamu menolak Reyhan selama ini" mendengar ucapan saudara iparnya itu membuat Amira tersadar dan mencoba mengejar Reyhan yang sudah masuk ke dalam mobilnya, Amira berlari kecil menuju mobil
Reyhan,tapi sayangnya Reyhan sudah berjalan menjauh meninggalkan rumah Amira,dan Amira hanya bisa menangis melihat kepergian Reyhan
lalu Amira kembali ke dalam rumah dan masuk ke kamarnya,dia mengambil sebuah kotak karton dari bawah kolong tempat tidurnya,dan membuka kotak itu yang isinya buket bunga yang sudah kering beserta cincin pemberian Reyhan dulu,dan Amira menangis sejadi jadinya
Beberapa hari kemudian di ibukota
Setelah beberapa hari di kota kelahirannya, Reyhan memutuskan kembali ke ibukota,karena dia sudah memboyong ibu beserta adiknya ke ibukota dan menetap di ibukota
"Hi bro, gimana urusan lo sama si Amira,apa dia sudah terima cinta lo, sekarang lo kan sudah kaya,jadi tidak ada alasan buat dia nolak kamu lagi"Fahmi yang tidak paham situasi Reyhan asal bertanya saja
"Dia sudah menikah dengan orang lain bro,dan dia juga sudah punya anak"kata Reyhan
"Anak,apa maksudmu Reyhan,anak siapa"suara ibu Reyhan menyela pembicaraan Reyhan dan Fahmi
"Tante,ngagetin aja"kata Fahmi
Lalu Bu Kartika duduk disebelah Reyhan dan kembali bertanya pada Reyhan
"Siapa yang sudah punya anak Reyhan, jawab ibu"Bu Kartika bertanya
"Amira ma,dia sudah menikah dengan orang lain"Reyhan tak kuasa menahan air matanya
"Apa kamu gak salah Rey,gak mungkin dia itu bisa punya anak"kata Bu Kartika
"Apa maksud ibu, Reyhan gak paham"
"Dengar Reyhan sebaiknya kamu lupakan Amira,masih banyak wanita lain di dunia ini,kenapa harus dia yang kamu pilih"
"Bu, Reyhan cuma cinta sama Amira Bu, kalau Reyhan gak bisa memiliki Amira, Reyhan gak kan menikah seumur hidup"
"Reyhan,ibu tahu kalau Amira itu gadis yang baik,selama kamu di ibukota kota,dia sudah banyak membantu ibu mengurus usaha kita, bahkan dia juga yang memberi modal tambahan untuk usaha keluarga kita,tapi ibu tetap gak setuju kalau kamu nikah sama dia"
"Jadi selama ini dia sudah sering membantu kita, kenapa ibu gak bilang sama Reyhan,dan apa alasan ibu menolak Amira"
"Apa kamu ingat kecelakaan yang dialami Amira saat kalian masih kuliah dulu, kecelakaan itu menyebabkan dia harus kehilangan rahimnya,dan selamanya dia tidak akan bisa punya anak,,karena itulah mama terang terangan menolak dia, walaupun mama tahu kalau dia juga mencintai kamu"
Bak disambar petir,perkataan dari ibu Kartika membuat Reyhan tak bisa menahan amarahnya ingin sekali dia memaki ibunya tapi dia menahannya dengan mengepalkan tangannya
"Jadi ini alasan dia menolak ku selama ini, kenapa dia tidak bilang padaku,apa di pikir aku tidak bisa menerima kekurangannya"Reyhan bergumam
"Semua yang ibu lo bilang itu benar Reyhan,sehari sebelum kita berangkat ke ibukota dia menemui ku,dan menjelaskan semua padaku tapi dia memintaku untuk merahasiakannya darimu"
"Apa maksud Fahmi,,! kenapa kamu gak bilang sama aku, sahabatnya macam kamu ini"akhirnya Reyhan melampiaskan amarahnya pada Fahmi
"Sorry Rey,sudah sering kali aku mencoba untuk mengatakannya tapi ibumu benar,dia gak kan bisa kasih lo keturunan,lantas untuk apa lo masih ingin bersama dia"
Plaaak!!!satu tamparan mendarat di pipi Fahmi
"Amira adalah hidupku,jadi kalian jangan ikut campur dalam urusanku,aku tidak butuh persetujuan dari kalian,apapun kekurangan dia,aku gak peduli dengan semua itu"lalu Reyhan pergi meninggalkan rumahnya dan akan kembali menemui Almira
Keesokan harinya di rumah Amira*
"Amira,! Amira,!"Reyhan menggedor pintu rumah Amira,lalu Andini membuka pintu untuk Reyhan
"Reyhan,apa apaan ini, kenapa kamu bertingkah seperti ini"kata Andini
"Mana Amira kak,aku mau bicara sama dia"Amira yang mendengar teriakkan Reyhan,dia keluar dari kamarnya dan menghampiri Reyhan
"Reyhan,kamu,,"Reyhan tak memberi kesempatan Amira untuk bicara,dan langsung memeluk Amira dengan erat
"Sampai kapan kamu akan menyiksaku Amira, kenapa kamu tidak jujur padaku, tentang keadaan mu,aku berhak tahu Amira, aku mencintaimu,aku tidak peduli apapun keadaanmu,aku hanya ingin bersama mu"lalu Amira membalas pelukan Reyhan,dan airmata keduanya menetes
"Maafkan aku Rey,aku juga mencintaimu,"
~£Q~