Tok
Tok
Tok
Suara ketukan pintu terdengar memekakkan telinga, berbeda dengan gadis cantik yang masih bergelung di dalam selimut nya yang sama sekali tidak terganggu dengan suara ketukan pintu.
Brakk
"Arrabella.."Teriak seorang wanita paruh baya yang masih sangat cantik diusia yang sudah tidak muda lagi, yang tak lain adalah sang mamih LILIANA DERANDA
"Apasih sih mih pagi-pagi udah teriak-teriak aja, sakit nih kuping Arra!"" Ucap Arra dengan suara serak khas bangun tidur sambil menutup kedua kupingnya dengan tangan.
"Apasih-apasih dari tadi mamih udah ketok-ketok pintu kamar kamu tapi gak ada sautan! taunya masih ngebo aja, lihat tuh Udah jam 07.00 katanya kamu mau lihat cabang perusahaan di Jakarta, cepat bangun nanti keburu kesiangan!" Ucap mamih Liana
"Iyah mihh."Saut Arra sambil menyingkap selimut, ia sesekali menguap kemudian turun dari ranjang menuju kamar mandi.
Selesai mandi dan bersiap-siap Arra turun dari lantai 2 dimana kamarnya berada menuju lantai bawah untuk sarapan bersama kedua orang tuanya.
"Selamat pagiiii mamih papih ku sayang!" Teriak Arra sambil tersenyum lebar.
"Arra jangan teriak-teriak nak ini bukan hutan."Ucap pria paruh baya yang masih tampan dan gagah diusia nya yang sudah tidak muda lagi, yang tak lain adalah sang papih ARKANA DERANDA.
"Hehe.."Arra menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil cengengesan
Selesai sarapan..
"Pih mih Ara berangkat dulu yah nanti keburu kesiangan banget." Pamit Ara sembari mencium pipi kedua orangtuanya.
"iya kamu hati-hati yah sayang, nanti kalo udah sampai langsung kabarin mamih sama papih. "Ucap sang mamih lembut, yang langsung di angguki Arra
Selepas Arra melenggang pergii.
"Pih kok perasaan mamih ga enak yah pih, mamih ngerasa akan terjadi sesuatu dengan anak kita." ucap mamih Liana dengan pandangan sendu kepada sang suami.
"Itu cuma perasaan mamih, Arra pasti baik-baik aja. "Saut papih Arkan lembut sembari memeluk sang istri, walaupun didalam hatinya dia merasakan hal yg sama cemas dan khawatir terhadap sang putri.
Dijalan menuju Jakarta, Arra yang sedang mengendarai mobil nya dengan santai sambil mendengarkan musik, tidak sadar jika dibelakang ada truk tronton yang mengalami rem blong, hingga terdengar suara.
Brakkk
Mobil yang Arra tumpangi tertabrak dari belakang hingga ringsek tak berbentuk...
"Ma-mihh Pa-pihh.,!!"rintih Arra sebelum kehilangan kesadaran dan menutup kedua matanya.
Di mansion DERANDA.
Dering!
"Hallo apa betul ini dengan tuan DERANDA.!!"Tanya seseorang diseberang telpon..
"ya betul ada apa ya.!!"Jawab
papih ARKAN
"Tuan mobil yang anak anda tumpangi mengalami kecelakaan di ruas tol xxx dengan dengan plat nomor xxx, dan Nona ARRABELLA KINTANΙΑ DERANDA meninggal di tempat setelah tertabrak dari belakang oleh truk tronton yang mengalami rem blong!"
ucap seorang polisi yang di seberang telepon.
derajat
Tubuh papih Arkan membeku seketika.
"A-rra.."ucap papih Arkan terbata
Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya.
Puk!
“Siapa yang telpon pih, kok papih tiba-tiba diem begini.” Tanya mamih Liana heran
Brukkk
Papih Arkan langsung menubruk dan memeluk istrinya erat sambil terisak.
"A-arra mih A-arra kecelakaan dan meninggal ditempat." Ucap papih Arkan lirih yang membuat tubuh sang istri membeku seketika dan langsung berteriak histeris, hingga kehilangan kesadaran.
Keesokan harinya, di pemakaman..
Mamih Liliana terus berteriak histeris saat tubuh Arra dimasukan ke liang lahat, dan beberapa kali ditenangkan oleh saudara-saudara nya, hingga akhirnya pingsan.
"Anakk Papih yang cantik kesayangan papih sama mamih, kamu yang tenang ya nak disana, semoga kamu bahagia. "Ucap papih Arkan berusaha tegar dan ikhlas saat kehilangan putri satu-satunya, sambil mengelus nisan yang bertuliskan nama ARRABELLA KINTANIA DERANDA Binti ARKANA DERANDA
Di kediaman DERANDA.
"Pi-pih A-arra a-anakk kita pihh." Lirih mamih Liana terbata saat sampai dirumahnya dan terbangun dari pingsannya dan terisak lirih.
Papih Arkan menghela nafas panjang.
"Iya mihh anak kita sekarang sudah tenang di alam sana, kita doakan saja semoga Arra bahagia disisi Tuhan, kita harus belajar ikhlas mih kasihan Arra, pasti sedih kalo melihat mamih seperti ini, sudah yah jangan menangis terus."Ucap papih Arkan sambil memeluk istrinya dan mengusap punggungnya agar istrinya tenang,
Ditempat lain..
Acara pesta ulang tahun yang diadakan dikediaman seseorang berlangsung meriah, dan seorang gadis yang terus saja mengekor dan berusaha bergelayut manja di lengan seorang lelaki walaupun beberapa kali ditepis kasar oleh cowok itu.
"Devan kamu kenapa sih kasar terus sama aku!"Ucap Zela cemberut
yah dia ARRABELLA ZELANIA MAHESWARI, yang terus saja mengekori seorang cowok yang tak lain adalah DEVANO PUTRA HARISON.
"Lo bisa diem gak sih gak usah ganggu gue, pergi sana!" Sentak Devan tajam.
"Ngga mau Devan aku mau nya sama kamu. "Tolak Zela dengan manja walaupun matanya berkaca-kaca menahan tangis.
"Ngga sudii gue dideketin jalang murahan kaya Lo!" Ucap Devan dengan sarkastik sambil tersenyum miring
"Devan kenapa kamu selalu nolak aku." Tanya Zela lirih sambil menahan sesak didada nya,
Hingga kehadiran seseorang membuat Zela yang tadinya ingin menangis langsung murka seketika.
"Sayang kok kamu disinii, ayo kesanaa.!!"Celetuk seorang gadis yang tak lain CAMELLA VERONICA, kekasih Devan.
Zela kemudian mendekati Mella dan menampar pipinya.
Plak!
Bukan Mella yang tertampar melainkan Zela, karna Devan lebih dulu menampar Zela, hingga kepalanya tertoleh kesamping, Devan menarik mella dan mengatakan kepada zela.
"Jangan pernah Lo sentuh cewek gue dengan tangan menjijikan Lo itu, Ngerti Lo! dasar jalang murahan!" Sentak Devan tajam,
saat ingin menampar Zela kembali yang kini terisak lirih, Mella menahan tangan devan kemudian memeluknya dari samping.
Udahh kak jangan tampar kak Zela lagi kasihan dia. Ucap Mella dengan suara yang dilembutkan
"Lo denger kan jalang sialan, orang yang selama ini Lo bully dia malah membela Lo, dasar tidak tahu dirii, ayo sayang kita pergi tinggalkan jalang sialan ini."Ajak Devan sambil merangkul mesra Mella, dan meninggalkan Zela yang kini menangis karna di sorakii semua orang dan