First and Last
Autor fanfiction :Ash_Hope12
Annyeong! Crita ini murni di buat oleh Autor. Bukan kisah nyata dalam real life sang Idol. Sebuah Cerita fanfiction yang di buat dan di kemas dalam sebuah cerpen.
Selamat membaca mohon suport dan dukungan nya.Mohon maaf apabila ada typo dan tanda baca yang kurang tepat!.
***
Alana Naura seorang gadis yang di kambing hitamkan oleh keluarga nya sendiri. Membuatnya depresi dan mengakhiri hidupnya, namun bukanya pergi ke alam baka Alana justru kembali terlahir di dalam raga baru. membawanya masuk kedalam kehidupan seorang pria bernama Elvano Min CEO dari perusahaan terbesar di Korea.
Tak hanya itu Elvano pun memiliki koneksi dan bergerak di dunia gelap, istilah sebutan untuk Mafia.
Mendapatkan kesempatan kedua. Lana mencoba untuk memulai kembali kehidupannya itu.
Mengubah takdir tragisnya, dan menjalani hidup yang lebih baik, melupakan masa lalunya.
"Aku bersyukur bisa menjadi Kekasihmu. Berada di sampingmu adalah anugerah bagiku."
-------***-------
Angin yang berhembus lembut di suasanasunyi, Membuat Alana tersadar.
"Nona Alana..."
"Nona Alana..."
Terdengar suara asing yang memanggilnya, memaksa ia untuk membuka matanya. Pandangan nya yang semula buram, perlahan-lahan nampak jelas.
"Syukurlah Nona, anda sudah bangun." seru wanita yang di kenali sebagai maid pribadinya, tengah duduk tepat di samping nya.
"K-Kau siapa.? Dan di mana aku berda?"
"Aku Ana. Maid pribadi mu nona apa kau tidak mengenaliku," jawab maid tersebut dengan rasa khawatir kepada nonanya tersebut.
"Aku... Aku Hidup kembali?" Lirihnya yang tak percaya.
Hingga teringat akan sebuah bisikan di telinganya kala itu. Bisikan dari suara misterius membuat nya terdiam sekaligus mendapatkan jawaban atas keberadaanya saat ini.
*"Kembalilah tempat mu bukan di sini. Seseorang sedang menunggumu, dan jalani hidupmu dengan baik."*
Ana yang nampak kebingungan dengan Nona nya tersebut, reflek menepuk pundak Lana.
"Nona anda tidak apa-apa?, apa kepala nona masih sakit? saya akan segera menghubungi Tuan Muda."
"Tuan muda,? Tunggu siapa yang kau maksud?" serunya yang masih kebingungan.
"Dia adalah Suamimu nona. kau tidak mengingat nya juga?" maidnya merasa heran dan binggung, namun tetap menjawab setiap pertanyaan nya.
Alanan yang masih mencoba beradaptasi dengan kehidupan barunya, hanya terduduk diam dalam kamarnya tersebut. Di tengah lamunannya tentang nasib apa yang akan ia hadapi.
"Nona, ini sudah malam. Sebaiknya anda kembali beristirahat."
Hingga akhirnya terdengar suara derap langkah kaki yang melangkah menuju ruangan Alana berada. Elvano Kim pria itu kini tengah mentap tajam mengarah pada seorang gadis yang tengah duduk di ranjangnya.
"Bagaimana keadaanya,?" sahut Elvano kepada maid tersebut.
"Tuan. Sepertinya nona mengalami Amnesia Retrograde. Semenjak ia terbangun dari tidurnya nona tampak kebingungan dan tidak mengenali dimana ia berada." jawab maid tersebut.
" Keluar lah.!" pinta dari sang tuan muda kepada ajudan dan maid yang berada di ruangan tersebut, lalu berjalan menghampiri Alana.
"Alana Naura ku peringatkan kau. Jangan harap kau bisa melarikan diri dariku, kau tau betul akibat dari menentangku." bisiknya tepat di telinga Lana, dengan nada datar juga tatapan dingin nan tajam Elvano dengan tegas mengatakan peringatantersebut. Lalu bergegas pergi begitu saja meninggalkan Lana.
Alana yang merasakan deru jantung nya berdebar dengan kencang mendapatkan peringatan dan tatapan tajam dari pria yang saat itu tengah duduk tepat di sampingnya. Menudukan wajahnya tak berani menatap pria tersebut. Namun ada perasaan tak karuan yang kinih tengah ia rasakan seolah bercampur aduk dalam dirinya. Perasaan antara rasa benci, takut, dan emosi yang begitu kuat beradu dalam dirinya.
Sepanjang malam stelah kejadian tersebut membuat ia tak henti memikirkannya, dalam lamunanya ia beradu argumen dengan pikiran dan batinya sendiri.
"Aku tidak menyaka ternyata perjalana lintas waktu itu nyata. Bahkan aku sendiri kini mengalami nya.
Rasanya tak pernah terbayangkan olehku terlahir kembali dalam jiwa baru. Bahkan aku sudah memiliki seorang suami meski dia terkesan dingin dan acuh. Aku akan menjalankan dengan baik kesempatan kedua ku ini!. (Alanapun tersenyum dengan bahagianya).
Tapi melihat dari expresinya mungkinkah hubungan pemilik tubuh ini dan dia tidak baik-baik saja. Aku harus mencoba mencaritau terlebih dahulu hubungan maupun masalalu tentang pemilik tubuh ini, bagaimanapun saat ini. Ini adalah hidupku!." ( monolog batin Alana )
Sampai seiring berjalannya waktu Lana yang kini sudah beradaptasi dengan hidup barunya, kini menjalani hari-harinya dengan sepenuh hati. Mencoba mempercayakan hidupnya kepada seorang pria asing yang tak sengaja hadir mengisi hidupnya, dan memimbulkan persaan cintan yang mendalam. Meski ia belum berhasil mendapatkan hati pria bernama Elvano itu tak membuatnya patah semangat justru ia kini tak sungkan untuk mencuri-curi padang, hingga sesekali mengoda suaminya tersebut.
"Yeobo. Apakah kau akan pulang malam ini? " dengan tutur kata lembut ia berhasil memecahkan kecanggungan di meja makan tempat ia dan suaminya itu tengah sarapan.
"Uhuk... kau!" seponstan mebuat Elvano yang tengah meminum coffenya itu tersedak.
"Sial mengapa dia tiba-tiba begitu mengemaskan" (batin Elvano)
"Begitu saja kau terkejut?, dengarkan aku Tuan Elvano Min tak perduli seberapa dingin dan bencinya kau padaku, akan ku pastikan suatu saat nanti kau akan jatuh hati padaku. Akan ku ambil kembali apa yang menjadi hak ku sebagai istrimu termasuk cintamu!." Ia berhasil mengungkapkan apa yang ada di benanya.
Elvano yang duduk di meja makan tersebut hanya tersenyum dan gemas melihat tingkah Alana yang akhirnya kabur.
"Apakah kau akan tetap seperti ini jika ingatanmu kembali nanti. Kau berhasil membuatku semakin jauh cinta padamu, namun aku yang bodoh dan takut mengungkapkan bahwa aku sudah jatuh hati pada mu.
Alana apa kau akan kembali membenciku jika kau mengingat akulah pembunuh ayahmu. Di mana hanya ada kebencian dan amarah yang tersirat di matamu, Kau bahkan melakukan segala upaya untuk pergi dari ku. Andai kau tau betapa takutnya aku akan rasa cinta ini untuk mu, meski terkadang entah mengapa aku mersa kau bukanlah orang yang sama. Namun tak perduli siapapun kau, dari mana kau berasal, kau adalah miliku takan ku biarkan kau pergi!." (monolog batin Elvano)
Waktu pun berlalu begitu cepat sayangnya kesibukan yang di miliki El dan perjalanan bisnis yang sering ia lakukan, membuat jarak di antara keduanya sering terpisah dengan waktu yang cukup lama. Meski sesekali mereka saling memberi kabar melalui ponselnya, tetap saja membuat keduanya tak sabar untuk segera bertemu dan menghabiskan waktu bersama, di tengah buih-buih cinta yang semakin tumbuh.
Di sisi lain. Alana yang akan bergegas pulang tak sengaja di kejutkan dengan sosok pria yang tiba-tiba masuk kedalam mobilnya pria misterius dengan penuh luka di tubuhnya kini duduk di kursi depan dengannya, ada rasa takut yang di rasakan mengingat saat ini hanya ia berdua dengan pria itu di dalam mobil. Akan tetapi melihat kondisi pria itu membuat ia muncul rasa iba. Akhirnya ia terpaksa memberanikan diri mengikuti perintah pria itu.
"Astaga. Siapa kau? mengapa kau masuk kedalam mobilku?."
"Diam!. Cepatlah kemudikan mobil mu" jawab pria tersebut dengan menyodorkan sebuah pistol kepada Alana.
"Ba...Baiklah, tapi kmna aku harus membawamu?" jawab Alana dengan gelagapan melihat pistol yang kini tengah mengarah kepada nya.
"Jalankan saja mobilmu aku akan mengarahkan mu nanti"
Alana pun pokus mengemudikan mobilnya sesuai arahan dari pria tersebut.
"Megapa dia tak asing bagiku." (batin pria tersebut memperhatikan Lana)
"Nona. Siapa namamu?."
"Alana." sahutnya tanpa melihat pria tersebut.
"Terimakasih telah menolongku Alana."
Alana hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban. Hingga beberapa menit kemudian mereka sampai di tempat yang di arahkan pria itu, terlihat mobil yang tengah terparkir. Lalu seorang pria pun datang menghampiri ke tempat di mana Alana menghentikan mobilnya.
"Kalo begitu aku pergi dulu, sampai jumpa Alana" pria itupun bergegas turun dari mobil tersebut.
Tanpan basa basi ia pun segera menancap gas melajukan mobilnya, meninggalkan tempat tersebut.
"Ikuti mobil nya pastikan ia sampai dengan selamat.!" Pinta pria tersebut kepada salah satu ajudannya.
"Tuan. Apakah kau baik-baik saja?."
"Ya. Bagaimana situasi nya?. apakah kau mendapatkan informasi nya."
"Dia bunuh diri tuan, kami gagal mendapatkan informasi apapun darinya."
"Silal!. Sudah ku duga tak mudah menghadapi Elvano dia memang tidak bisa di remehkan, aku bahkan hampir tertangkap oleh anak buah nya.
Pria itu pun kemudian pergi melaju meninggalkan tempat tersebut. Jeans Anderson ia adalah seorang bos mafia yang terkenal sadis dengan kekejamanya di dunia kriminal. Ia tak pandang buluk dalam membunuh siapun yang mencari masalah dengan nya. Namun ia tak mengetahui bahwa gadis yang ia jumpai ternyata adik perempuan yang tengah ia cari, yang tak lain juga seorang istri dari musuh bebuyutan nya.
Setibanya Alana di Mansion ia langsung bergegas membersihan dirinya lalu pergi beristirahat. Ia yang terlelap dalam tidurnya hingga tak menyadari kedatangan suaminya. Elvano yang baru saja tiba langsung mencari keberadaan istrinya. Melihat kekasihnya yang pulas tertidur mebuat ia tak kuasa untuk menggangunya, Elvano pun memutuskan untuk membersihkan dirinya sebelum akhirnya tertidur di samping sang istri.
Merasakan ada yang memeluknya sepontan mebuat Lana mebalikan badanya, alangkah terkejutnya ia ketika melihat sosok yang sangat ia rindukan tengah tidur bersamanya, baginya ini adalah malam pertama ia dengan suwaminya itu stelah sekian lama menjalin hubungan.
"Yeobo. Apa ini nyata?, bagaimana kal_"
Cup sebuah kecupan tepat mendarat di bibirnya mebuat ia mematung.
"Kenapa hemm... kau masih tidak percaya kalo ini nyata sayang, baiklah." Kembali El mengecup bibir istrinya itu dengan sedikit gigitan lembut di bibirnya. membuat Lana tersipu malu sehingga ia memalingkan tubuhnya membelakangi suaminya.
"Sayang kau sangat cantik dengan gaun tidur ini, aku menyukai nya"
"Uh... yeobo, jangan lakukan itu." sentuhan tangan yang mengelus punggungnya, juga suara barito Elvano yang terdengar sexy mebuat ia replek melenguh.
"Alana aku menginginkan mu, maukah kau menyempurnakan pernikahan kita menghabiskan malam bersama."
Tatapan Elvano saat ini seolah menghibnotisnya, mebuat ia menganguk menerima pinta suaminya.
"Terimakasih sayang. Aku akan melakukannya dengan perlahan-lahan."
Elvano pun kini tepat di atas Alana, ia melumat bibir Alana dengan perlahan turun menikmati setiap inci tubuh istrinya yang putih mulus tanpa sehelai kain pun,
"Yeobo... Ahh."
"Sebut namaku sayang!"
"El... Elvanoo Minnn...."
"Ya. Honey..., I love you Alana ku. Mulai saat ini hingga ahir kau hanya miliku seorang."
Stelah beberapa jam. Akhirnya kamar tersebut pun menjadi saksi atas penyatuan cinta dua insan tersebut.
El yang tak henti menatap istrinya yang tengah tertidur kelelahan akan ulahnya. Ada rasa bangga karna telah berhasil memiliki Alana seutuhnya, namun ada juga rasa takut akan kembali nya ingatan Alana.
Pagi pun tiba El yang akan pergi ke kantornya tersebut di hadang oleh Jean dan anak buah nya, yang tak lain untuk menjemput adik prempuannya itu. Hingga keributan pun terjadi di halaman mansion miliknya.
"Brengsek!, di mana kau sembunyikan Alana."
Mendengar nama Alana membuat El murka hingga mendaratkan tinju kepada Jean dan duel antara keduanya pun terjadi, tak henti saling membalas pukulan demi pukula, membuat keduanya saling kewalahan.
"Katakan di mana adiku kau bajingan!. Jika terjadi sesuatu padanya aku bersumpah akan membunuhmu"
Mendengar kebisingan membuat Alana terbangun dan mencari sumber suara tersebut. Alangkah terkejutnya ia ketika melihat apa yang kini ada di hadapan nya.
Ia pun berlari ketika melihat El yang tengah sempoyongan dengan luka dan darah di tubuhnya.
El yang menyadarinya memberi isyarat untuk Lana kembali ke dalam mansion, sayangnya ia tak menyadari isyarat yang di berikan, Lana terus berlari menghampiri nya.
"Yeobo apa yang terjadi?, siapa yang membuatmu terluka seperti ini." dengan isak tanginnya ia memeluk El yang tengah sempoyongan akibat luka di tubuhnya.
"Sayang kembalikan kedalam, percayalah semua akan baik-baik sa_"
"Alana. Apakah kau tau siapa orang yang kau pangil suami mu itu. Dia adalah orang yang telah membunuh ayah kita. Aku adalah kaka mu Alana. (Sahut Jean menyela ucapan El)
Mendengar penjelasan Jean dan juga kronologi yang Elvano ceritakan, membuat ia terdiam dan binggung ntah bagaimana menjelaskan kepada mereka bahwa yang ada di hadapan mereka bukanlah Alana yang asli.
"Oppa, yeobo. Bisakah kita duduk dan berunding ada yang ingin ku katakan pada kalian."
"Ya. baiklah." (Sahut keduanya)
Alana pun menjelaskan tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan hidupnya, siapa juga darimana ia berasal kepada mereka.
Elvano yang mendengar fakta dari Alana mebuatnya lega. Tapi tidak dengan Jean yang sedih mendengar kenyataan atas adik nya. Namun tak bisa di pungkiri karna kenyataan nya gadis yang ada di hadapan nya kini hanyalah sebuah jiwa baru yang menempati raga adik kandungnya, merekapun akhkirnya memutuskan untuk berdamai dan menjalin hubungan baik.
Setelah kejadian tersebut Lana pun hidup bahagia dengan Elvano, merekapun memutuskan untuk pergi honeymoon menikmati waktu bersama. Hingga akhirnya buah cinta merekapun akan terlahir.
--The and--
#Special part#
"Alana. Sayang terimakasih kau telah membuat hidupku yang kosong dan gelap ini kini sempurna karna kehadiranmu dan buah hati kita."
"Aku bersyukur bisa menjadi Kekasihmu. Berada di sampingmu adalah anugerah bagiku. You will never be replaced, you are mine forever Alana Naura."
"Yeobo. Aku akan selalu menjadi milikmu sekarang dan selama nya. Elvano Min kau adalah suami dan ayah yang hebat bagi kami, aku bahagia memilikimu."
--The and--
'Bila berkenan boleh mengunjungi juga akun sosial media milik autor,
Tiktok :Ash_Hope12
Instagram :Ash_Hope12
Wattpad :Ash_Hope12