Rasa penasaran Azka terhadap perkataan Willyam,dia utarakan pada Amanda
"Mama kata om yang di mall tadi,aku mirip kayak bule,mama sama papa kan orang Indonesia masak Azka mirip bule"Azka mengeluh pada Amanda
"Kamu ngomong apa sih sayang, kamu itu anak mama sama papa Firman, jadi kamu tidak usah mendengarkan omongan orang asing"Amanda mencoba menghindari pertanyaan Azka
"Tapi omongan om itu ada benernya ma, wajah Azka memang mirip bule"
"Sudah Azka,mama mohon jangan bahas ini lagi, selamanya kamu adalah anak mama dan papa Firman ngerti Azka"Amanda kesal lalu meninggalkan Azka
Walaupun usia Azka masih kecil tapi pemikirannya cukup cerdas dan tidak begitu saja percaya dengan mamanya
Di sebuah hotel*
Terdengar Suara ketukan pintu kamar hotel, lalu Willyam membuka pintu
"Hey Jimmy,apa kabar kamu"Jimmy adalah keponakan Willyam
"Baik om, kenapa om menginap di hotel,om bisa tinggal dirumah ku om"kata Jimmy
"Om lebih nyaman tinggal di sini Jimmy, lagi pula om disini cuma sementara, setelah acara pernikahanmu selesai om akan kembali ke inggris"
"Kenapa om tidak menikah lagi,om kaya dan tampan,om bisa mendapatkan siapa saja yang om mau"
"Kalau om bisa mendapatkan siapa saja,lantas kenapa om tidak bisa mendapatkan wanita yang om cintai"
"Apa om masih mencintai wanita itu"
"Bisa jadi seperti itu, sudah lah kita bahas yang lain saja,"
Lalu keduanya mengalihkan pembicaraan,dan membahas hal lain
Keesokan paginya*
Pagi pagi sekali Jimmy mendatangi kantor om Andi
"Selamat pagi om Andi,apa saya mengganggu"
"Pagi Jimmy,mari masuk, silahkan duduk,aku dengar kamu akan segera menikah"
"Maka dari itu om,aku kesini mau kasih undangan pernikahan sama om, pastikan om datang sama keluarga om"
"Pasti aku akan datang"
Om Andi dan Jimmy terbilang akrab dan sudah kenal sejak Willyam dan Maya menikah dulu,kini mereka adalah rekan bisnis
"Jimmy bagaimana kabar Willyam?"
"Baik om, sekarang dia ada disini"
"Benarkah,apa dia sudah menikah lagi"
"Belum om, sepertinya dia belum bisa move on dari seseorang wanita yang aku tidak tahu siapa wanita itu"
"Jadi seperti itu"om Andi tampak memikirkan sesuatu
Di resepsi pernikahan Jimmy, cukup banyak tamu undangan yang datang, karena om Andi yang sudah berumur 35 tahun tapi belum menikah, akhirnya mengajak Amanda dan Azka ke acara tersebut
"Jimmy, selamat ya semoga pernikahan kalian langgeng sampai akhir hayat"
"Terimakasih om Andi"keduanya berjabat tangan
Amanda yang tak kenal dengan Jimmy, tetap memberikan selamat dan doa kepada Jimmy, setelah itu Amanda mengajak Azka untuk menyantap hidangan yang sudah di sajikan secara prasmanan
"Azka Sayang kamu mau makan apa"
"Azka mau rendang ma"
"Ok,mama ambilin kamu makanan, tolong kamu ambil minum, setelah itu kita makan di meja yang kosong,mama tunggu disana ya"
"Iya ma, Azka ambil minum dulu"lalu Azka mengambil dua gelas air minum,dan saat akan berjalan tak sengaja Azka menabrak seseorang
"Maaf om, saya tidak sengaja"ucap Azka sambil membungkuk mengambil gelas yang jatuh
"Hey, kamu Azka kan"Willyam memegang pundak Azka
"Maaf om baju om jadi basah"
"It's ok buddy"
"Om Willy kok bisa di sini"
"Iya Azka,ini acara keponakannya om,kamu kesini sama siapa"
"Azka sama opa Andi dan mama om,sini om Azka kenalin sama mereka"lalu Azka menaruh gelas kemudian menggandeng tangan Willyam menghampiri Amanda dan om Andi
"Mama, lihat ini om yang ngobrol sama aku di mall kemarin"
Lalu Amanda menoleh ke arah samping,dan terkejut melihat sosok Willyam berdiri di sampingnya
"Bang Willy, apa kabar"om Andi menyalami dan memeluk Willyam
"Aku baik ndi, Manda kamu apa kabar?"
"Aku baik om,kamu sendirian aja istrimu mana?"
"Aku belum punya istri"jawab Willyam
"Kirain udah nikah lagi"
"Suamimu mana kenapa dia tidak ikut"
"Papa udah meninggal om"Azka spontan menjawab
"Sorry Manda,aku gak tahu"
"Gak pa' kok om, sayang kamu sudah selesai makannya,kita pulang sekarang,"
Amanda mencoba menghindari Willyam
"Sorry bang kita pulang dulu, kalau ada waktu bang Willy main kerumah"
"Ok ndi,kalian hati'dijalan"
Perasaan bahagia bisa bertemu dengan wanita yang dia cintai,tak bisa Willyam ungkapan dengan Kata-kata, bahkan ingin rasanya dia memeluk wanita itu,dan melampiaskan rasa rindunya selam ini
Namun sepertinya Amanda belum memaafkannya
Setelah acara resepsi pernikahan Jimmy, Willyam akan kembali ke inggris dan sebelum itu dia ingin pergi ke suatu tempat
Willyam pergi ke kantor Om Andi, ingin meminta tolong sesuatu pada om Andi
"Hey ndi apa kau sibuk,"
"Bang Willy, silahkan masuk bang"
"Sepertinya perusahaan ini berkembang pesat di bawah kuasamu"
"Bisnis bang Willy seperti apa"
"Aku di London juga menjalankan bisnis properti,dan selama ini berjalan cukup baik"
"maafin atas semua perlakuan kakakku ya bang"
"Kau tidak perlu minta maaf,itu semua sudah masa lalu, bagaimana kabar Maya"
"Dia baik bang, sekarang dia sudah menikah dan menetap di Bali"
"Baguslah kalau begitu,"
Suara high heels terdengar memasuki ruangan om Andi,
"Pagi om"sapa Amanda
"Manda ada perlu apa,apa ada masalah di kantor cabang"
"Gak ada om, hari ini aku ada meeting apa om bisa jemput Azka"
"Tapi om juga tidak bisa Manda"
"Sorry kalau Lo gak keberatan, biar aku yang jemput Azka"
Mendengar ungkapan itu membuat Amanda menjadi panik
"Ide bagus itu Willy, tolong kamu jemput Azka,nanti aku kasih alamat sekolahnya,kamu pakai mobil ku saja bang,"
dengan senang hati Willyam akan menjemput Azka
Walaupun Amanda sedikit cemas,tak berapa lama kemudian Willyam sampai di sekolah Azka,dan dari kejauhan Azka berlari kecil menghampiri Willyam
"Om kok ada disini,mama mana"
"Mama lagi meeting sayang,, jadi om yang jemput kamu,kamu mau jalan jalan"
"Mau om, kita ke mall yah,aku mau sepuasnya di play zone"
"Let's go buddy"
Keduanya pergi ke mall dan bermain semua permainan hingga Azka merasa lelah
Tanpa Willyam dan Azka sadari diam' Amanda mengikuti mereka dan sengaja membatalkan meeting, karena mencemaskan Azka,tapi melihat Azka nampak bahagia, Amanda pun merasa bahagia, karena sejak kepergian Firman tak pernah ada yang mengajak Azka bermain, perlahan hati Amanda tersentuh dengan perlakuan Willyam
Kemudian Willyam mengantarkan Azka pulang,melihat Azka terlelap Willyam menggendongnya ke dalam rumah, lalu om Andi yang sudah pulang menghampiri Willyam dan berganti membopong Azka
Terlihat Amanda baru saja masuk kedalam rumah,dia menghampiri Willyam
"Terimakasih om, sudah menjemput Azka hari ini"
"Tidak perlu berterima kasih Manda,aku melakukannya dengan senang hati"
"Kapan om akan kembali ke inggris"
"Mungkin beberapa hari lagi, Manda apa aku boleh tanya sesuatu"
"Tanya apa om"
"Apa Azka benar anak kamu dan Firman"pertanyaan yang membuat hati Amanda berdetak kencang
"Tentu saja Azka anak aku dan mas Firman"
"Ya sudah kalau begitu aku permisi dulu"
Lalu Willyam meninggalkan rumah Amanda dengan rasa penasaran dibenaknya, merasa tak percaya kalau Azka adalah Anak Firman dan Amanda
Beberapa hari kemudian*
Amanda merasa sangat gelisah,sejak pertemuannya dengan Willyam, sebenarnya Amanda sudah memaafkan Willyam tapi tetap saja tidak bisa melupakan bayangan masa lalu, apalagi setiap kali dia menatap putra semata wayangnya itu
"Manda om mau bicara sesuatu"lalu keduanya duduk di sofa ruang keluarga
"Om mau bicara apa"
"Manda om tau hubunganmu dan Willy 8tahun yang lalu,dan om juga tahu kalau Willy adalah ayah kandung Azka"
"Dari mana om tahu"
"Seminggu sebelum pernikahanmu dan Firman, Willy menemuiku dan Firman,dan dia menceritakan semua pebuatan yang sudah dia lakukan padamu,dan dia juga sudah siap menerima hukuman atas perbuatannya itu"
"Jadi mas Firman tau semuanya,dan dia diam saja, bahkan tidak pernah mengungkitnya"
"Tentu saja,Firman juga tahu kalau Azka bukan anak kandungnya"
Amanda hanya bisa menangis mendengar ungkapan om Andi
"Kenapa om baru cerita sekarang"
"dengar Manda, Willy memang terlihat brengsek tapi sebenarnya dia sangat mencintaimu,tapi dia tidak pernah bisa memberi tahu mu"
"Tapi dia cuma menganggap aku sebagai pelampiasan nafsu om"
"Itu menurutmu, tapi tidak bagi Willy, karena di matanya terlihat jelas kalau dia mencintaimu, mungkin cara dia menunjukkan perasaannya itu yang salah,tapi cintanya tidak salah,dan 8tahun cukup sudah untuk menyiksa hatinya,dan sudah saatnya kamu membuka pintu maafmu,dan pesan terakhir Firman,dia ingin agar Azka bisa berkumpul dengan ayah kandungnya"
Lalu om Andi pergi meninggalkan Amanda yang masih terisak
Dan disisi lain ternyata Azka mendengar cerita om Andi dan membuat anak itu terpukul lalu lari keluar rumah
Namun Azka berpapasan dengan Willyam yang datang untuk berpamitan
"Hey Azka kenapa kamu nangis,anak laki gak boleh nangis"lalu Willyam mengajak Azka duduk di teras
"Apa om gak pernah nangis"
"Pernah"jawab Willyam singkat
"Terus kenapa om bilang aku gak boleh nangis,kenapa om nangis"
"Om nangis kalau sedang rindu seseorang"
"Apa orang yang om rindukan itu mamaku?"
"Dari mana kamu tahu sayang"
"Apa menurut om kita mirip?"berbagai macam pertanyaan dilontarkan oleh Azka
"Sedikit, kenapa kamu bertanya seperti itu"
"Kata opa Andi aku ini anak om Willy bukan anak papa Firman"Azka menjawab dengan terisak,dan mendengar ucapan Azka membuat Willyam terkejut kemudian menatap Azka dengan berlinang air mata, lalu Willyam memeluk Azka
"Benarkah kamu adalah anakku Azka"
"Itu benar bang, Azka adalah anak kandung Abang dan Manda"om Andi meyakinkan Willyam
Lalu Willyam bergegas masuk kedalam rumah mencari Amanda, dan melihat Amanda duduk di sofa dalam keadaan masih menangis
"Manda, apakah Azka adalah anakku,"Manda tak menjawab,lalu Willyam bertanya lagi
"Apakah Azka adalah anak kita Manda"Amanda mengangguk
Kemudian Willyam memeluk Amanda dengan erat dan Amanda membalas pelukan itu
"Maafkan aku Manda, aku sangat mencintaimu,maukah kau menikah denganku Manda"
Amanda tak menjawab ungkapan Willyam, lalu Willyam berdiri
"Jika kamu tidak mau menerimaku karena kesalahanku,setidaknya terimalah aku demi Azka anak kita,dan jika kamu mau menerimaku,ikutlah aku ke inggris bersama Azka,aku akan menunggumu di bandara tiga hari lagi"
Tiga hari kemudian di bandara, setelah menunggu cukup lama dan pesawat akan segera berangkat, akhirnya Willyam memutuskan masuk ke dalam bandara,saat dia akan melangkah masuk
"Papa Willy"suara Azka menghentikan langkah Willyam lalu dia balik badan dan melihat Amanda serta Azka, kemudian Willyam berlari kecil menghampiri keduanya dan memeluk mereka dengan erat
Berakhir sudah penantian panjang Willyam, dengan akhir bahagia
~£Q~