Dalam suatu hadits diterangkan: Sesungguhnya dari belakang Shirath terdapat tanah lapang, di dalam tanah lapang tersebut terdapat pepohonan yang harum baunya. Di bawah setiap pohon tersebut terdapat mata air yang mengalir dari surga. Satu di antaranya dari arah kanan dan yang lain dari arah kiri. Orang-orang yang mukmin melewati Shirath setelah bangkit dari kubur dan menjalani hisab, lalu berhentilah merasa di tengah teriknya sinar matahari, kemudian mereka membaca kitab (buku catatan amal) nya. Maka setelah mereka melewati api neraka sampailah mereka pada tanah yang lapang itu, lalu mereka minum pada salah satu mata air, ketika air telah sampai pada dada mereka, maka keluarlah apa yang ada dalam dada orang mukmin, (di antaranya) dari rasa iri hati, sifat menipu dan hasud daripadanya. Ketika air telah sampai dan menetap pada perutnya, maka keluarlah apa yang ada di dalamnya, diantaranya dari segala sesuatu yang merusak, penyakit dan air kecil (kencing) daripadanya. Maka suci lah lahir dan bathin mereka.
Kemudian mereka datang pada mata air yang lain dan mandi di dalamnya. Maka berubah lah wajah mereka bersinar bagaikan bulan purnama, jiwa mereka bagus begitu juga hati mereka. Tubuh mereka harum bagaikan minyak misik. Lalu berhentilah mereka pada pintu surga, pegangan pintu surga itu dari yaqut merah. Maka mereka bersama-sama mengetuk pintu tersebut, maka disambut lah mereka oleh bidadari-bidadari yang membawa piring-piring di tangan mereka. Maka keluarlah setiap bidadari menemui kepada pemiliknya dan merangkulnya seraya berkata: "Engkau adalah kekasihku, aku rela untukmu, dan mencintaimu untuk selama-lamanya." Selanjutnya masuklah dia bersama suaminya kedalam rumahnya.
Di dalam rumah tersebut terdapat 70 ranjang, pada setiap ranjang terdapat 70 kasur dan setiap kasur terdapat seorang bidadari yang memakai 70 pakaian, yang terlihat sumsum betisnya karena halus dan tipisnya pakaian yang dikenakannya. Dan andaikata satu rambut dari rambutnya ahli surga jatuh ke bumi, maka rambut itu akan menerangi seluruh penghuni bumi.
Nabi Saw. bersabda: Bahwa pakaian surga itu putih berkilau, di dalam surga tidak ada matahari, tidak ada malam dan tidak ada tidur karena sesungguhnya tidur adalah saudaranya mati. Sedangkan pagar-pagar yang mengelilingi surga ada 7 (tujuh), yaitu: Pertama adalah dari perak, kedua dari emas, ketiga dari zabarjad (batu permata seperti zamrud), keempat dari mutiara, kelima dari intan, keenam dari yaqut dan ketujuh dari nur yang berkilauan. Jarak antara pagar yang satu dengan pagar yang lain adalah (kira-kira) perjalanan 500 tahun.
Adapun penduduk surga semua berusia muda belia dan bercelak, dan bagi laki-laki memiliki kumis yang berwarna hijau, yang tipis dan berkilauan. Dan hal itu tidak terdapat pada wanita, karena untuk membedakan antara yang laki-laki dengan perempuan.
Dalam sebuah hadits diterangkan bahwa setiap ahli surga itu memiliki 70 pakaian, setiap pakaian beraneka ragam corak dan warnanya, dan pada setiap jam berganti dengan 70 pakaian yang berbeda warnanya. Dan wajah suaminya terlihat pada wajah istrinya begitu juga sebaliknya wajah istrinya dapat dilihat pada wajah suaminya. Dan pada dada dan betis bidadari tergambar di dada suaminya. Mereka tidak meludah dan tidak beringus. Mereka tiada mempunyai rambut kecuali rambut kedua alis, rambut di kepala dan rambut pada matanya.
Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: "Demi Dzat yang telah menurunkan Al-Kitab (Al-Qur'an) kepada Nabi-Nya, sesungguhnya setiap hari ahli surga bertambah keelokan dan ketampanan parasnya, sebagaimana bertambahnya masa muda dan masa tua di dunia. Setiap lelaki diberi kekuatan dengan 100 kali lipat, baik dalam soal makan, minum maupun bersetubuh. Maka mereka menyetubuhi istri-istrinya sebagaimana dia menyetubuhi istri-istrinya pada waktu di dunia dalam beberapa Huqub (masa). Sedangkan satu Huqub (masa) adalah 80 tahun, dan di dalam persetubuhan dari pihak suami dan bidadari tidak mengeluarkan sperma. Dan pada setiap hari mereka menemui 100 macam hidangan."
Ibnu Abbas ra. berkata: "Ketika wali Allah menghendaki makan buah-buahan dan makanan, maka Allah memerintahkan kepada Malaikat untuk menyajikan hidangan kepadanya. Maka di datangkan lah kepada wali Allah itu 70 piring dan 70 meja makan dari intan dan yaqut. Di atas setiap meja makan terdapat 1000 piring dari emas. Sebagaimana firman Allah SWT.:
يُطَافُ عَلَيْهِمْ بِصِحَافٍ مِّنْ ذَهَبٍ وَأَكْوَابٍ وَ فِيْهَا مَا تَشْتَهِيْهِ الْأَنْفُسُ وَتَلَذُّ الْأَعْيُنُ وَ أَنْتُمْ فِيْهَا خَالِدُوْنَ
YUTHAAFU ' ALAIHIM BISHIHAAFIN MIN DZAHABIN WA AKWAABIN WA FIIHAA MAA TASYTAHIIHIL ANFUSU WA TALADZDZUL A'YUNU WA ANTUM FIHAA KHAALIDUUN.
"Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya." (QS. Az-Zukhruf: 71).