"Hiks... Dan akhirnya aku harus sendiri tanpa ada seorang keluarga pun yang menemaniku" gumam Dinda sambil menatap Nanar jasad sang kakek
"Selamat tinggal pak, Dinda janji akan membuat bapak bangga" lirih Dinda
Pemakaman pak Uci pun di hadiri teman dan keluarga sedangkan anak dan istrinya tidak mengantarkan beliau ketempat istirahat terakhir nya
"Mereka bahkan tak mengantarkan bapak, miris pasti yang di ributkan harta. mak mimi paman harun pulang dari sini kita langsung ambil barang-barang Dinda yang sudah berada di gudang setelah itu kita pergi ke rumah yang sudah bapak siapkan untuk Dinda" ucap Dinda
"Baik neng biar ini menjadi urusan Mang Harun, neng duduk saja di mobil dan mereka juga tahunya mamang ini teman dari bapak Uci bukan bawahan nya" ucap Mang Harun
Mang Harun lewat belakang mengambil barang yang sudah di siapkan pembantu lain di gudang mereka juga akan ikut Dinda tapi nanti setelah mengundurkan diri pada Istri dari mendiang majikan nya
"Mereka ngga punya hati ya.. Bapak Uci baru dimakamkan tapi udah ribut harta? Untung neng Dinda segera keluar dari tempat ini" bisik pembantu lain
"Biarin aja nanti mereka juga kewalat dari Alm pak Uci, Amit-amit jabang bayi punya keluarga model gitu" ucap Lain nya
Mereka pun melanjutkan pekerjaan mereka karna kediaman ini sedang ramai masih banyak tamu
Dinda menatap Bangunan yang sudah dia tempati selama bertahun-tahun dengan Kakeknya
"Dinda pergi pak, doakan Dinda bisa sukses dan bisa membanggakan bapak" ucap lirih Dinda sambil menatap rumah besar itu
Bersambung