Rudy menarik ibunya yang tersedak oleh darah karena tertembak di lehernya. Rudy menahan tangisannya dan bersikap kuat menghadapi situasi ini percaya bahwa Rudy akan mengurus semua situasi ini dengan baik, walapun sambil tersengal sengal karena rasa panik dan cemas yang menggerogoti kesehatan nya.
Ibu Rudy membuka matanya yang berdarah darah untuk terakhir kalinya dia mengelus pipi rudy dan mengatakan sesuatu yang tidak di ketahui oleh Rudy, Rudy saat ini tidak dapat menahan tangisan dan air matanya yang mengalir di barengi oleh tubuh rudy yang memeluk ibunya dan mengatakan "Bu... Rudy bukan lah pria yang kuat jika tanpa ibu, ibu sudah berjanji akan terus jadi menemani Rudy, jika ibu tiada maka Rudy dengan siapa?" ucap sambil tersedu-sedu.
Rudy merasa bahwa tubuh ibunya sudah mulai mendingin dan tangan nya jatuh ke tanah dengan perlahan, Rudy kemudian berteriak histeris menyalahkan bahwa Rudy tidak bisa menjadi yang terbaik dan semua yang dia lakukan adalah sesuatu yang salah...
Rudy mengambil pistol nya yang tergeletak di lantai dan menatap pistol itu dengan amarah yang meluap luap, menengok ke belakang ke arah pintu rumah yang ternyata hanyalah sebuah halusinasi yang berubah menjadi pemandangan dimana sebenarnya Rudy sedang di kepung oleh polisi sambil di tonton dengan ngeri oleh teman teman dan kerabat nya, mereka semua ketakutan histeris saat Rudy menodongkan pistol kedepan, ke arah polisi dan orang disana...
"Rudy... kamu tidak bisa di maafkan... kamu sangat menyedihkan." Ucap seorang gadis yang bersembunyi di belakang polisi, Rudy mendengar kata kata itu membuat nya segera berdiri meninggalkan ibunya tergeletak di tanah sambil menodongkan laras pistol ke depan.
"Aku tau, aku tidak bisa menyelamatkan ibuku... aku tidak berhasil menjadi seorang anak, aku tidak pantas di sebut pahlawan, garis keturunan ibu akan berakhir disini dan maaf untuk keturunan ku selanjutnya bahwa mereka tidak akan lahir dari darah ku." Ucap rudy dengan nada yang lemah dan mata yang sayu. Dia segera memutar laras nya ke arah mulut nya dan menarik pelatuk nya.
Semua orang yang menonton berteriak dengan ngeri dan shock bukan main saat melihat pemandangan tersebut, para polisi menurunkan pistol nya dan langsung mendekat ke arah mayat rudy dan ibunya untuk segera di identifikasi.
Gadis misterius datang mendekat ke arah kerumunan dan bergumam pada dirinya sendiri "Rudy... aku sangat kasihan padamu, semuanya memang salah mu kamu bukanlah orang yang baik, kamu orang yang sangat jahat... tidak pernah menyesali apa yang kamu perbuat, bahkan menembak ibumu sendiri aku tidak melihat penyesalan sama sekali dalam dirimu, kamu lari dari tanggung jawab dan mati begitu saja." gadis itu kemudian berbalik dan pergi dari kerumunan, melangkah sendirian di antara pohon-pohon gugur.