Andre adalah seorang anak yang sangat suka pada hal-hal yang baru dan seru, seperti suka pada fotografi dan mengunjungi tempat-tempat yang tidak umum.
Suatu hari, Andre ingin sekali pergi mengunjungi sebuah tempat yang sangat eksotik dan 'tak banyak orang yang bisa mencapai lokasi itu. Sebenarnya, orang tua Andre sudah melarangnya, karena itu kawasan yang terkenal angker.
Dan demi mendapatkan gambar terkini dan keren, Andre 'tak peduli dengan larangan orang tuanya. Dengan sangat yakin dia memulai perjalanan menyusuri bukit angker seorang diri.
Lama sudah Andre berjalan kaki menyusuri jalan setapak yang sunyi di tengah-tengah rindangnya hutan di bukit itu. Tiba-tiba, muncul sebuah kepala manusia yang penuh dengan sayatan luka yang menghentikan langkahnya.
Potong kepala itu, seperti sedang mengikuti kemanapun Andre pergi dan menakut-nakuti Andre dengan cerita-cerita seram kematian nya sebagai korban pembunuhan yang di mutilasi dan tubuhnya di buang terpencar di bukit itu.
'Tak hanya kepala hantu itu saja yang menakut-nakuti Andre, akan tetapi potongan tangan yang bersimbah darah dan mengerikan juga mengikutinya kemanapun, hingga Andre seperti kehilangan kesadaran dan mulai berhalusinasi.
Dalam perjalan pulang kerumahnya dan meninggalkan bukit itu, Andre sempat merasakan cengkraman kuat dari tangan hantu mutilasi, yang sepertinya 'tak ingin jika Andre pergi. Namun, di sisa-sisa kesadaran dan keberaniannya, Andre berusaha melepaskan dirinya.
Semenjak kejadian mengerikan di bukit itu, Andre sudah bukan seperti dirinya yang dulu. Kini Andre sering melamun, ketakutan dan berteriak-teriak sendiri, melempar-lempar barang seolah ingin mengusir sesuatu. Seperti melihat hantu.
Anne adik Andre menjadi ketakutan melihat kebiasaan baru kakaknya yang suka menyakiti diri sendiri, ketakutan yang berlebihan dan berteriak-teriak seperti orang kerasukan.
Untuk mencegah hal-hal yang buruk dan tidak diinginkan, maka orang tua Andre terpaksa mengikat Andre supaya 'tak membahayakan dirinya sendiri dan orang lain disekitarnya.
Kini Andre hanya sesekali dibebaskan dari ikatannya jikalau dia sudah tenang, jangankan berpoto keren, menatap kamera saja Andre sudah ketakutan seolah menunjukkan penyesalan mengapa 'tak menuruti kata-kata ayahnya.
'Tak hanya Andre yang mengalami trauma dan merasa sangat menyesal karena telah berani menginjakkan kaki di bukit angker itu. Namu, ayah dan adik nya juga sering mengalami teror dihantui korban pembunuhan yang bersemayam dari bukit itu.