Di sebuah kota yang penuh dengan hiruk pikuk, ada seorang wanita bernama Rara. Rara adalah pemilik toko kue yang terkenal dengan kue-kue buatannya yang lezat. Namun, toko kue Rara mulai menghadapi persaingan yang ketat. Banyak toko kue baru bermunculan, menawarkan kue dengan cita rasa dan desain yang menarik.
Rara mengelus dagunya sambil berpikir, "Gimana ya caranya biar toko kue aku bisa tetap bersaing? Aku harus punya sesuatu yang beda dari yang lain."
Rara kemudian mempelajari tentang Brand Positioning. Rara mengangguk-angguk sambil membaca artikel dan menonton video tentang brand positioning. "Brand positioning itu seperti mencari tempat yang tepat untuk toko kue aku di benak para pelanggan," kata Rara sambil tersenyum manis.
Rara mencatat poin-poin penting dari apa yang dia pelajari. "Aku harus menemukan keunikan dan kelebihan toko kue aku. Apa yang membuat toko kue aku beda dari yang lain?"
Rara mulai mengamati toko kue pesaingnya. "Mereka banyak yang menawarkan kue dengan desain yang modern dan unik. Tapi aku punya keunggulan lain: kue aku terkenal dengan cita rasa tradisional yang otentik."
Rara kemudian menentukan target pasar yang ingin dia raih. "Aku ingin menargetkan pelanggan yang menyukai kue tradisional dan mencari cita rasa yang otentik."
Rara berpikir keras dan mencatat ide-ide kreatif untuk membangun brand positioningnya. "Aku akan fokus pada kue tradisional yang otentik. Aku akan memberi nama toko kue aku 'Rasa Nenek', dan akan menggunakan logo dan desain yang bernuansa tradisional."
Rara mengucapkan dengan semangat, "Aku juga akan membuat tagline yang menarik, misalnya 'Rasa Nenek, Kue Tradisional yang Menggugah Nostalgia'."
Rara kemudian mengubah dekorasi toko kue dengan menambahkan sentuhan tradisional. Dia juga menawarkan berbagai macam kue tradisional dengan cita rasa yang otentik.
Rara tertawa kecil sambil menggerakkan tangannya. "Aku juga akan memposting foto kue-kue tradisional di media sosial dan membuat video singkat yang menunjukkan proses pembuatan kue tradisional."
Rara tersenyum puas sambil mengangguk-angguk. "Dengan brand positioning yang tepat, aku yakin toko kue aku bisa tetap bersaing dan menarik perhatian para pelanggan yang tepat!"
Beberapa bulan kemudian, toko kue Rara mulai ramai dikunjungi pelanggan. Mereka tertarik dengan kue-kue tradisional yang lezat dan suasana toko yang bernuansa tradisional. Rara mengangkat kue tradisional buatannya dan mengucapkan dengan bangga, "Lihat, brand positioning memang penting! Aku berhasil membedakan diri dari pesaing dan menarik perhatian pelanggan yang tepat."
Maria mengangguk setuju sambil mengucapkan dengan semangat, "Wah, Rara memang hebat! Kisahmu ini sangat menginspirasi. Brand positioning memang kunci untuk sukses di era persaingan yang ketat."
Rara tersenyum lebar sambil mengucapkan terima kasih. "Terima kasih, Maria! Aku akan terus berusaha untuk mengembangkan toko kue aku dan membuat brand positioning yang lebih kuat!"