Di bawah sinar rembulan diselimuti udara dingin, setiap malam Anna seorang siswi yang masih kelas 2 sekolah menengah atas di kota Pekanbaru tidak bisa menutup mata dan tertidur lelap seperti yang seharusnya. Hal ini dimulai 2 tahun yang lalu sejak nenek yg sangat Anna sayangi telah meninggalkan nya jauh di atas langit. Anna adalah anak yatim piatu sejak kecil dan di rawat dengan penuh kasih sayang oleh nenek nya. Hari-hari suram terus dijalani nya dengan rasa enggan.Pagi hingga siang bersekolah tanpa mempunyai teman, sore hari bekerja serabutan. Anna sudah lelah dengan hidupnya yang tidak lagi memiliki warna, teman-teman menjauhi Anna karna sejak saat pertama masuk sekolah ia sangat murung dan selalu menyendiri.
Keesokan harinya di sekolah, ada murid baru yang masuk ke kelas Anna. Melihat Anna duduk sendirian ia pun langsung bergegas menduduki kursi sebelah Anna.
"Hai, aku boleh duduk di sini kan?"
Anna hanya melirik dengan ujung matanya tanpa berkomentar apapun.
"Kamu terlihat tidak tidur seharian, apa kamu kesulitan tidur setiap malam?"
Anna kaget dan menatap si anak baru, karena sebelumnya belum pernah ada yang menanyakan dan sadar akan masalah sulit tidur Anna.
Anna mengangguk.
"Apa kamu tau bagaimana cara menangani hal ini?" tanya Anna.
"Aku tau, sebelum itu ayo kita berkenalan!"
Mereka pun berkenalan satu sama lain.
"Salam kenal ya Meta"
"Iya Anna, omong-omong soal susah tidur, apa kamu sudah mencoba terapi tidur.... ah lalu agar lebih nyenyak kamu bisa mencoba lucid dream"
"Apa itu terapi tidur dan apa itu lucid dream? " tanya Anna.
Meta pun menjelaskan kepada Anna sambil memperlihatkan tutorial dari ponsel nya.
"Aku ingin coba" gumam Anna.
Bel pun berbunyi menandakan waktunya pulang sekolah.
"Anna jangan lupa coba ya nanti malam" ucap Meta.
Anna mengangguk dan tersenyum. Tibalah Anna ke gubuk kecil di sebuah gang kecil tidak jauh dari Sekolah nya. Ya, itulah tempat tinggal Anna sekarang setelah nenek nya tiada, ia disarankan untuk menjual rumah nenek nya dan pindah ke rumah yang lebih kecil.
"aku tidak sabar menunggu tiba nya malam hari" ucap Anna.
Saat malam hari tiba, Anna melalukan terapi tidur dan ternyata berhasil. Ia juga telah menyetel alarm tepat jam 2 malam agar terbangun untuk melakukan sugesti lucid dream.
Pada jam 2 malam...
"Malam ini aku akan melakukan lucid dream, aku akan berada di rumah dimana aku dan nenek dulu masih bersama, lalu... "
Begitulah ia mengsugesti dirinya selama kurang lebih 20 menit, hingga ia yakin pikiran nya sudah penuh dengan hal tersebut, barulah Anna melanjutkan tidur nya.
"Surat itu... , aku berhasil! . Sekarang aku harus mencari nenek"
"Nenek... nenek... , nenek dimana"
"Ada apa cucuku sayang, nenek disini" jawab nenek.
Tak tertahan lagi, Anna menangis dan memeluk nenek nya. Menyeka air mata Anna tanpa pertanyaan, Nenek pun mengajak Anna pergi berbelanja.
Sepulangnya berbelanja...
"Hari ini sangat seru ya nek!" ucap Anna.
"Memang hanya inilah yang bisa kita lakukan cu, nenek tidak bisa melakukan hal yang lebih baik untukmu, bahkan pada hari hari bahagia seperti ini" ucap nenek dengan sedih.
"Ah benar, surat dengan amplop pink itu biasanya aku berikan pada nenek saat ia berulang tahun" gumam Anna.
Anna pun bergegas ke kamar mengambilnya.
"Selamat ulang tahun yang ke-64 nek"
"Terimakasih, tapi apa kata mu tadi? yang ke 64? " ucap nenek dengan tidak senang.
"Maaf nek sekarang tahun berapa ya? " tanya Anna.
"Tahun 2016 cu, kenapa kamu tidak ingat?. Sekarang nenek sudah berumur 65" jawab nenek dengan ketus.
Suasana nya saat itu agak aneh, lalu Anna teringat bahwa ia sudah sangat lama berada di dalam mimpinya. Ia tersadar dan berkata pada nenek nya bahwa ia ingin tidur karena lelah berbelanja seharian.
"Aku takut, nenek membuat raut wajah yang tidak pernah ku lihat, aku tau dia bukan nenek. Aku harus kembali ke dunia nyata" gumam Anna.
Kringggggg
Suara alarm pagi yang sudah Anna setel akhirnya membangunkan Anna.
"Hoaamm.. sudah cukup , kenangan yang terulang kembali walau hanya sebentar sudah membuat ku senang. Aku akan bergegas ke sekolah dan berterimakasih kepada Meta"
Anna bangun dari tempat tidur nya, awalnya ia ingin segera mandi, akan tetapi
"Surat? surat dengan amplop pink itu.. "
"Anna cucuku sayang"
Anna sangat kaget, ia bingung dan bertanya-tanya apakah ini mimpi atau tidak. Ia mencubit pipi dan tangan nya.
"Sakit, ini bukan mimpi!"
"Mimpi apa cucuku sayang?, apa maksudmu?. Tidak usah berangkat sekolah, kamu harus bersama nenek setiap waktu" ucap nenek.
Kepala Anna sangat berisik, badan Anna merespon ketakutan yang ia rasakan. Seluruh tubuh nya keringat dingin melihat sosok Nenek yang tidak seperti nenek nya.
"Sangat berbeda, ia bukan nenek ku, nenek adalah orang yang selalu menasehati ku agar tetap sekolah , tentunya dengan lemah lembut" pikir Anna.
Nenek hanya tegak di pintu dan hanya tersenyum lebar tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Merasa tidak ada yang bisa dilakukan untuk saat ini, Anna menyetujui permintaan sang nenek.
Sudah sekitar seminggu Anna terkurung di rumah dengan sosok yang tampak seperti nenek nya. Anna kelaparan tanpa makanan, neneknya hanya pura pura memasak panci yang tidak berisi apapun.
Anna sudah tidak kuat, setiap hari ia hanya tidur. Di rumah itu tidak ada lagi bahan makanan yang bisa ia masak, sedangkan ia tak diperbolehkan keluar oleh sosok yang seperti neneknya itu.
"Menyesal, aku sangat menyesal. Siapapun tolong aku, tolong aku ya Allah" ucap Anna sambil menangis
Anna teringat bahwa ia tidak lagi percaya adanya Tuhan sejak kebahagiaan nya yaitu nenek nya yang asli telah pergi meninggalkan nya. Anna pun bergegas mengambil wudhu dan menyiapkan alat shalat nya. Akan tetapi sosok seperti nenek nya itu sangat tidak senang.
"Cucuku kamu sedang apa? kenapa melakukan hal tidak berguna seperti ini! " ucap nenek dengan marah.
"T-tidak ada nek, shalat kan memang sudah kewajiban kita" ucap Anna dengan sangat ketakutan.
Sosok nenek tersebut sangat kesal, ia mendorong Anna dan merobek alat shalat nya. Tidak hanya itu, untuk meluapkan kekesalan nya, ia mengobrak abrik kamar Anna hingga menimbulkan suara yang keras.
"Assallamuallaikum, permisi Anna, apa yang terjadi di dalam sana? ibu, Meta dan teman sekelas ingin tau keadaan mu"
"TOLONG ANNA BU GURU, TOLONG AKU TEMAN TEMAN AKU SANGAT TAKUT" Anna teriak sekuat tenaga nya
Masih terdengar suara amukan sosok nenek tersebut, ibu guru dan teman-temannya mendobrak pintu rumah Anna.
Duarrrr
"Anna! "
"Huhu takut, aku sangat takut" Anna menangis tersedu sedu.
Meta dan ibu guru segera memeluk Anna dengan hangat.
"tidak apa Anna kamu aman, kami semua di sini" ucap bu guru.
Ibu guru dan Meta membawa Anna ke rumah sakit dan membiarkan anak lainnya pulang agar Anna bisa istirahat terlebih dahulu.
Anna tertidur lelap, dan terbangun setelah 3 jam.
"Aku dimana?, bu guru, Meta, dimana nenek ah maksud ku dimana sosok yang seperti nenek ku itu? " tanya Anna kebingungan.
"Apa maksudmu Anna, aku dan bu guru mendengar suara yang sangat berisik lalu mendobrak pintu rumah mu dan melihat mu meringkuh di lantai"
"Benar, bisakah Anna menceritakan kepada ibu dan Meta apa yang sebenernya terjadi seminggu ini?"
Anna pun menceritakan kronologi dari kejadian yang sudah ia alami. Meta sangat menyesal karena telah menyarankan Anna untuk melakukan lucid dream.
"Tidak, itu bukan salah Meta melainkan salah kalian berdua. Seharusnya Anna juga tidak terlalu berlarut larut dalam kesedihan, apalagi jin yang ada dalam mimpi sangat suka orang yang kondisi nya lemah. Orang dengan kondisi lemah yang merindukan sosok nenek dalam hidupnya akan menarik jin tersebut ke dunia kita, karena itulah hal ini terjadi" ucap bu guru.
"Iya bu, kami minta maaf" ucap mereka berdua.
"tidak perlu minta maaf, yang sudah terjadi dapat kita jadikan pelajaran. Anna, ibu lihat tadi mukenah mu sudah di robek robek apa itu kelakuan jin tadi?"
"benar bu, sekarang masuk akal, karna ia jin makanya ia tidak suka melihatku shalat" jawab Anna.
"Nah untuk Anna, mulai sekarang kamu harus rajin menunaikan shalat 5 waktu agar dijauhkan dari hal hal yang berbahaya seperti ini, dan juga shalat dapat membantu menenangkan hati yang intinya shalat akan membantu mu mengikhlaskan kepergian nenek mu Anna, dekatkanlah dirimu dengan tuhan mu" ucap bu guru.
"Tentu bu, sekali lagi terimakasih ya bu guru, Meta, dan teman teman lain karna telah membantu ku"
"Sama sama Anna"
"Untuk sementara, kamu tinggal di rumahku saja Anna. Aku takut terjadi sesuatu dengan mu" ucap Meta.
"Ya ibu setuju"
Anna pun pergi mengambil pakaian dan peralatan sekolah nya, sementara ia akan tinggal di rumah Meta hingga semuanya benar benar-benar sudah baik baik saja. Anna pun kembali bersekolah, ia tidak murung lagi dan memiliki beberapa teman termasuk Meta yang kini menjadi teman baik nya.
Apapun hal yang terjadi kepada mu maupun itu hal yang baik ataupun buruk dunia akan tetap berjalan. Teruslah melangkah kedepan dan jadikan itu sebagai kenangan, berusahalah untuk menjadi lebih baik demi diri sendiri dan orang yang kita cintai. Kirimkanlah doa kepada mereka yang sudah tiada dan buatlah mereka bangga dengan pencapaian yang telah kita dapatkan di dunia. Semua proses perlu doa dan usaha, maka dekatkanlah dirimu dengan Tuhan mu. Tunaikan kewajiban sesuai syariat agama mu, maka InsyaAllah segala sesuatu yang kamu lakukan akan dimudahkan oleh sang pencipta.
- TAMAT -