Setiap kali hujan turun deras, bayangan itu selalu muncul. Bukan bayangan biasa, melainkan sosok perempuan berambut panjang, wajah pucat, dan tatapan kosong yang menempel di jendela kamarnya. Awalnya, Dina mengira itu hanya permainan cahaya atau efek psikologis karena kelelahan. Namun, seiring berjalannya waktu, penampakan itu semakin sering dan jelas.
Dina mulai merasa tidak nyaman. Ia sering mendengar suara langkah kaki pelan di malam hari, diikuti dengan bisikan-bisikan lirih yang tak dimengertinya. Suhu kamarnya juga terasa lebih dingin dari biasanya, bahkan saat selimut tebal sudah menyelimuti tubuhnya.
"Mungkin aku terlalu banyak menonton film horor," gumam Dina mencoba meyakinkan dirinya sendiri.
Suatu malam, Dina memutuskan untuk menguji keberaniannya. Ia mengambil senter dan perlahan-lahan mendekati jendela. Bayangan itu masih ada di sana, menatapnya dengan tatapan kosong. Dina menyorotkan senter ke arah bayangan itu. Namun, ketika cahaya senter menyentuh sosok tersebut, bayangan itu menghilang seketika.
Kejadian itu semakin membuat Dina penasaran. Ia mencari tahu lebih banyak tentang rumah tua yang ia tinggali. Dari tetangga-tetangga, Dina mendengar cerita tentang seorang gadis muda yang meninggal secara tragis di kamar yang sekarang menjadi kamarnya. Gadis itu dikatakan bunuh diri karena patah hati.
Dina mulai menghubungkan semua kejadian aneh yang dialaminya dengan cerita tentang gadis itu. Apakah bayangan yang selalu mengikutinya adalah arwah penasaran dari gadis tersebut? Atau hanya imajinasinya yang terlalu liar?
Ketakutan dan rasa penasaran terus bercampur aduk dalam diri Dina. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Apakah harus pindah rumah atau mencari bantuan paranormal?