Pada suatu hari sang kancil merasa lapar, ia pun mencari makanan di hutan akan tetapi pada hari itu musim lagi buruk, tidak ada satupun pohon yang berbuah kancil pun kelaparan, selama beberapa hari ya terus mencari pohon yang ada buahnya, ada satu pohon yang berbuah lebat akan tetapi pohon tersebut di seberang sungai, seberang sungai itu banyak buaya yang ganas.
Kancil pun kebingungan, di mana caranya supaya bisa ngelewatin sungai tersebut. Mendapat satu ide, lalu sang kancil pergi ke dalam hutan untuk menemui kerbau,dia memberitahukan bahwa ada pohon yang berbuah lebat di seberang sungai tersebut akan tetapi, di sungai tersebut banyak buaya yang ganas. Sang kancil pun meminta tolong kepada kerbau untuk mengambilkan buah tersebut, akan tetapi sang kerbau tidak mau membantu sang kancil, sang kancil pun memohon mohon agar sang kerbau membantunya. Sang kerbau pun merasa kasihan kepada sang kancil, ia pun membantu sang kancil akan tetapi dengan satu syarat, sang kancil harus membagi hasilnya dengan ya 50% sang kancil pun ragu-ragu akan tetapi kalau tidak dibantu dengan kerbau ya tidak akan bisa melewati sungai tersebut Mereka pun menuju sungai tersebut akan tetapi mereka dihadang oleh sekawanan buaya ganas yang menghuni sungai tersebut. Akan tetapi sang kancil tidak merasa takut karena di sisinya ada kerbau yang gagah perkasa, sang kerbau pun mencoba melewati sungai tersebut akan tetapi, sang kerbau lupa bawah dirinya tidak bisa berenang,naasnya sang kerbau tersebut jadi makan siang sekawanan buaya yang ganas.
Sang kancil pun merasa sedih tidak bisa melewati sungai tersebut, dan harus kehilangan satu kawan ya sang kancil pun berlari menuju hutan lagi untuk menemui kawannya yang lain, sang kancil pun menemui kelinci. Tapi kelinci tersebut tidak mau membantu sang kancil karena sang kelinci tahu badannya kecil, sang kancil pun sedih karena ia tidak tahu kemana lagi harus meminta bantuan ke siapa lagi, tiba-tiba ada monyet yang datang mengasih ide bahwa sang kancil harus menemui bangau, yang bisa terbang di atas awan sang kancil pun baru ingat iya punya kawan yang bisa terbang di langit yang bebas.
Sang kancil pun berlari menuju sarang sang bangau, untuk meminta bantuan sang kancil pun memohon anggar sang bangau mau membantunya, sang Bango pun setuju mau bantu sang kancil dengan satu syarat, hasilnya sama bangau 70% dan sang kancil 30% sang kancil pun marah karena bagiannya sangat sedikit. Akan tetapi sang bangau tetap bersikukuh ingin bagiannya 70%, sang kancil pun tidak bisa berbuat apapun ia hanya bisa merelakan bagiannya yang sedikit karena ia sangat merasa lapar sekali, ya pun menunjukkan arah jalannya mereka berdua menuju sungai tersebut untuk mengambil buah tersebut akan tetapi mereka dihadang lagi, boleh sekawanan buaya ganas akan tetapi mereka lupa kalau bangau itu bisa terbang. Bangau pun terbang menuju pohon tersebut dan mengambil buahnya buahnya pun dapat yang petik satu persatu, akan tetapi karena ia serakah dan membawa banyak sekali buahnya ia pun jatuh ke dalam air dia pun nasibnya sama, seperti kerbau yang naas itu dia pun menjadi santapan kawanan buaya yang ganas itu akan tetapi ada lima buah yang bisa diambil sang kancil dia pun memakannya dan bersambung......