Di tengah malam yang sepi, Minju duduk di balkon, menatap bintang-bintang di langit sambil memikirkan pesan yang baru saja ia kirimkan ke Sunghoon. Hatiku penuh pertanyaan, pikirnya, merasakan emosi yang bergejolak.
Sunghoon selalu hadir dengan kehangatan yang sulit diabaikan. Kadang ia membuat Minju merasa seperti dirinya adalah satu-satunya orang yang penting, dengan tawa dan perhatian yang selalu ia berikan. Tetapi pada saat yang sama, ada momen-momen di mana Sunghoon seperti melangkah mundur, menunjukkan keraguan yang tak pernah diungkapkannya dengan kata-kata.
“Jangan permainkan pikiranku,” kata Minju di dalam hatinya. "Jangan bilang kamu jatuh cinta jika kamu masih ragu. Jangan buatku berharap hanya untuk menjatuhkanku.”
Dia tidak ingin diselimuti harapan yang manis tapi kosong. Minju tahu, hatinya rapuh. Jika Sunghoon benar-benar merasa ragu, lebih baik dia mundur sekarang daripada menghancurkannya nanti.
Pesan Minju terkirim, tapi belum ada balasan. Hatinya campur aduk antara ketakutan dan harapan. Meski ia tak tahu jawaban Sunghoon, Minju tahu bahwa ia tak lagi ingin bertahan dalam ketidakpastian ini.