Rumah tangga yang ku bangun selama 10 tahun penuh dengan suka duka impian dan harapan sirna dalam satu hari,sakit memang karna suamiku sendiri memilih dia sahabatku,dan yang paling sakit di talak nya aku itu karna rencana sahabatku sendiri.
Saat itu aku memikirkan cara agar keuangan keluarga kecilku bisa membaik maka dari itu aku memutuskan untuk tinggal di kampung halaman suamiku,agar suamiku fokus untuk membayar utang-utang kami pada bosnya,lagipula saat itu aku fikir aku juga bisa membantu mertuaku di sawah dan mengembala kambing,memang di balik itu aku juga memikirkan mental anak-anakku karna belakangan ini rumah tanggaku di bumbui percekcokan kecil karna kedekatannya dengan sahabatku, terdengar sangat wajar tapi bagiku itu di luar batas,suamiku sering mengabaikan anak-anakku dan memilih bermain dengan anaknya bagiku itu cukup menyakitkan untuk seorang ibu,jam pulang kerja pun selalu terlambat karna sebelum pulang dia pasti mampir ke rumah sahabatku itu,banyak orang bilang justru merka seperti suami istri karna kemana-mana mereka selalu berdua sementara aku hanya berdiam diri di rumah tak pernah pergi ke mana pun fokus ngurus anak,namun sepertinya diamku di rumah dijadikan alasan kebosanannya karna mungkin aku kurang pergaulan dan yang pasti ga modis kaya sahabatku,jujur sampai detik ini aku masih belum tau alasan dia menalakku.
Hinga suatu hari aku mulai hidup baru di kampung suamiku sehari-hari aku membantu mengembala kambing,menanam kacang tanah,menanam padi dll.
Aku merasa bahagia wapulau jauh dari suamiku memang hati kecilku begitu khawatir pada suamiku pasalnya semenjak menikah aku ga pernah meninggalkan nya namun aku selalu mendoakannya agar selalu sehat.
Di hari minggu sedikit mendung si bungsu menanyakan ayahnya kapan pulang karna memang waktu itu suamiku dua minggu ga pulang untuk menjenguk kami,aku hubungi dia lewat gawaiku dia menyetujui pulang minggu depan,namun sampai hari yang di tunggu dia tak kunjung pulang aku kembali menghubungi gawainya namun tak bisa di hubungi akhirnya aku putuskan untuk menghubunginya esok hari,kemuadian karna bosan aku membuka apk facebook tak sengaja aku scrol ada cerita yang di bagikan sahabatku ya sebuah foto yang membuatku tersentak kaget foto liburan keluarga sahabatku dengan suamiku,dadaku sesak bukan main airmata sudah tak bisa lagi ku bendung saat itu juga runtuh sudah kepercayaan,hormat ku pada suamiku dimana anak-anaknya begitu merindukan sosok ayahnya namun kenyataan dia memilih liburan bersama orang lain.
Hari demi hari ku lalui pada saat itu pula kebohongan demi kebohongan terbongkar gajih yang selalu ia kirim ternyata hasil meminjam dari adiku,lantas kemana gajih nya selama ini?? Aku masih berfikir positif mungkin saja keungan suamiku benar-benar down hingga akhirnya aku memutuskan untuk menyusulnya ke kota untuk bekerja membantu melunasi hutang-hutang yang belum terbayar ku minta restu mertuaku sekalian menitipkan anak-anaku di sana ada harapan besar dari mertuaku untuk membawa anak laki-lakinya kembali berkumpul sampai akhirnya aku pergi kembali ke kota namun tak ku sangka alih-alih dia terkejut karna bahagia malah sebaliknya dia bersikap dingin namun tak ku hiraukan mungkin dia marah karna aku datang tanpa memberi tahunya dulu,malam itu pun kita masih berhubungan layaknya suami istri hanya saja aku merasa tak sebahagia dulu entah mengapa hatiku terasa hambar,esok harinya pagi-pagi aku mandi dan kembali melakukan ritinitas layaknya seorang istri aku meminta uang jatah belanja karna tak ada alat untuk memasak akhirnya aku membeli makan di tempat makan tetangga ku aku beli satu porsi karna hanya untuk berdua,kami makan berdua dalam satu porsi aku merasa seperti kembali ke masa-masa saat indah waktu pacaran tapi itu tak berselang lama setelah makan kami bersantai dan berbincang kemudian TALAK PUN DI JATUHKAN aku bertanya Mengapa tapi tak ada jawaban hanya karna ketidakcocokan kita bisa kembali memperbaikinya namun dia enggan,entah mengapa hati ini tak begitu sakit seolah-olah telah terlatih dalam amarahku aku kembali bertanya apa karna sahabatku kau menalaku tak ada jawaban darinya aku kembali bertanya apa kau mencintai sahabatku?? Dia hanya menganggukan kepalanya tak banyak bicara aku kembali mengemas barangku dan bersiap untuk pulang ke rumah orang tuaku suamiku mengantarku sepanjang perjalanan aku hanya bermunajat pada yang maha kuasa "TUHAN JIKA INI JALANKU JIKA MEMANG DIA LEBIH MEMILIH WANITA ITU MAKA JANGAN BIARKAN AKU MENJATUHKAN SETETES AIR MATAPUN,S3BALIKNYA AIR MATA MEREKA YANG AKAN MENETES SETIAP HARI KARNA KARMANYA"tak terasa aku telah sampai aku di sambut orang tuaku setelah kami berkumpul akhirnya talak itu resmi di ucapkan,tak ada tangisan atau kembali mengemis kasih sayang aku lebih pasrah saat itu .
Dalam hati hanya bergeming "Kini dia pergi,kini dia hilang,kini takan adalagi canda tawa kita semoga kita dipertemukan lagi kelak saat semua telah berubah AKU BERJANJI KINI KAU TELAH MATI UNTUKKU ATAU KEDUA PUTRIKU.
Esoknya keluargaku pergi ke kampung suamiku untuk menjemput anak-anakku.
Setelah sampai di rumah mertuaku ku peluk erat tubuhnya yang semakin menua permintaan maaf ku ucap berulang kali karna telah gagal membawa anak laki-lakinya kembali kemudian ku kemas barang-barangku setlah itu aku pamit kepada keluarga dan sanak saudara suamiku tak ada satupun yang tak menangis terutama mertuaku begitu terpukul air mata perpisahan begitu deras bak tsunami,aku berkata"takan ada lagi suara tawa kami disini,takan ada lagi perdebatan aku dan nenek buyut,takan ada lagi aku yang banyak bertanya mamah,bapak AKU PAMIT!!di iringi hembusan angin dan air mata kutinggalkan kenangan indah bersama mertuaku di sini kelak aku akan datang mempertemukan kalian dan cucu-cucu kalian meskipun tak tahu kapan tapi aku berjanji ....MAH,PAK JANGAN LUPAKAN KAMI.