Benar memang sekarang segala kemudahan komunikasi di tunjang oleh tecnologi yang semakin canggih. Saking canggihnya komuniksi, anda bisa berbicara dengan orang yang nun jauh disana, meskipun posisi anda sedang duduk di atas closed.
Malah kekinian, tecnologi komunikasi semakin menampakkan keunggulanya dengan memanjakan anda untuk dapat langsung melihat lawan bicara di dalam layar android.
Hemm... jika anda masih duduk di atas closed, controllah sebaik mungkin arah sorot kamera gadged anda.
Yang benar-benar menikmati kecanggihan itu semua mungkin anak muda yang lagi jatuh cinta. Jatuh cinta mengakibat kan orang ingin selalu bertemu dg orang yang di cintai. Alasan ini pula biasanya ada anak muda sekarang masih rela pakayannya tanpa cuci dan setrika, seng penting androidnya ada peket dan pulsa. "Tentu! saya tidak menceritakan anda".
Tapi jangan salah! Kemudahan berkomunikasi dengan pacar yang dirasakan kaula muda sekarang , belum bisa dipastikan lebih romantis dibanding jaman klasik yang asik.
Jika sekarang metode "merayu" dilakukan dengan cara menggunakn Hp, andrid, gagdet atau apa pun namanya, proses perjuangan tampak dari bagai mana mendapatkan nomor ponsel si idaman hati, terlepas nanti cinta di terima atau di tolak, itu beda cerita.
Bandingkan jaman dahulu, ketika alm. Pak Harto masih menjabat sebagai presiden RI.
ketika nama Syahrini belum setenar sekarang, bahkan ketika Rano karno alias bang Doel masih berkutat dengan oplet tua. Ketika itu pula, kita sebagai anak muda mengalami masa yang teramat sulit untuk menyatakan "sungguh, aku sayang kamu" secara langsung dengan seseorang yang namanya telah tertanam di dalam hati.
Perjuangan agar dapat bertemu empat mata dg doi, membutuhkan teman dekatnya sebagai penyambung lidah, dan inipun belum langsung mengarah pada keingin untuk bertemu, melainkan hanya menyampaikan salam.
Metode "kirim salam" , cara klasik yang asik. Biasanya indikasi diterima atau tidaknya cinta, dapat dilihat bagai mana respon balik salam tadi, jika berbalas salam, kemungkinan besar selamatlah perasaan anda. Namun jika salam tak berbalas, jangan putus asa, ada banyak metode lain.
Kalau anda sama-sama anak sekolah, metode "meminjam buku" bisa juga dilakukan. Mungkin biar kelihatan jenius gitu kali ya? Padahal, begitu buku di kembalikan akan terselip secarik kertas lengkap dengan gombalan india merayu mendayu biru.
saya bayangkan, sekiranya doi gk tau, malah ortunya yang dapat tuh surat saat memeriksa pelajaran anak.
Bisa kacau kan!?
Berikut metode "acara bunga". Naahh...yang ini asik gila!! Tidak tau dari mana asalnya acara ini.
mungkin dibawa oleh bangsa asing pada jaman hindia belanda. Wkwkkw....
Sayangnya, acara ini sering dilaksanakan pada malam hari.
Taukan? kebanyakan anak dara dijaman itu susah keluar malam.
Argumen yang tepat agar bisa keluar rumah saat malam hari dg alasan "belajar bersama" ciye.. ciye. Padahal tujuanya yaa, itu tadi pergi ke "acara bunga" Dan mereka sesama teman cewek saling menjemput, sebab ortu konvensional lebih percaya dengan teman dekat sianak ketimbang anaknya sendiri.
Ini pula yang membuat saya kagum, persahabatan dahulu begitu akrab, bahkan saking akrabny, hubungan emosional dg teman, berasa seperti saudara kandung sendiri.
Salut deehh.
Cuma dibagian bohongnya jangan di tiru ya!.
Lalu kemudian, apakah saat sudah jadian remaja bahulak sudah gampang bertemu pacar? O Belum tentu!! Ini momen yang mampu melatih tingkat kesabaran.
jika sekarang begitu mudahnya berbasa-basi menanyakan "sayang,kamu sudah makan belum?"
Dahulu tidak demikian adanya, pertemuan hanya dilakukan satu minggu sekali, 'mirip-miriplah kayak jadwal giliran ronda di kampung'.
Kini semua berubah, setiap perubahan tentu di iringi sisi baik dan buruk, dalam hal proses PDKT maupun pacaran juga demikian, namun percayalah, bahwa siapa yang kemudian menjadi pendamping hidup anda kelak, adalah hak prerogatif tuhan.
Nikmati saja masa muda, kerjakan hal positif, jangan terlalu yakin kalau pacar anda sekarang adalah jodoh anda nantinya.
sebab, dari semua perubahan, ada satu ungkapan yang sampai sekarang belum berubah, bisa jadi juga ungkapan itu akan menjadi realita dalam kehidupan anda. Ungkapan itu adalah " bacinto di awak kawin di urang"