Di Jepang, hari ini sudah musim dingin, dimana segalanya membeku, ada butiran halus berwarna putih bersih yang turun dari langit
Seorang gadis bernama Haruka sedang berjalan-jalan di negara kedua-nya. Kedua, karena Haruka ini orang Indonesia yang pindah ke Jepang sejak dia berumur 18 tahun, kelas 2 SMA.
Dia berjalan tanpa arah di Tokyo, kota besar yang ditinggalinya sekarang. Dia memutuskan untuk merantau dari Shibuya ke Tokyo, bagaimanapun, dia tidak mau terus menerus mengandalkan orang tuanya. Dia mulai bekerja di tokyo untuk biaya kuliah dan biaya lainnya
Dia sekarang sudah menginjak umur 25 tahun, cukup tua memang, tapi dia tetap bekerja keras.
Sekarang, dia bekerja di toko roti sebagai pelayan sekaligus kasir, alasannya adalah karena dia bisa diandalkan, tidak ada rekannya yang bisa menjadi kasir selain dirinya.
Dia mempunyai teman yang sama dengannya, orang Indonesia, tapi pindah ke Jepang. Namanya "Leo", bedanya dengan Haruka adalah, keluarga Leo berada di kota yang sama, Tokyo, sedangkan Haruka berbeda tempat.
Leo sudah menyukai Haruka saat pertama kali bertemu, Leo mengagumi Haruka. Bagaimana tidak? Haruka adalah gadis cantik, baik, suka menolong, dan cerdas! Bagaimana Leo tidak mengagumi nya jika Haruka seperti itu?
Suatu hari mereka ingin berangkat kerja bersama, Leo sudah menunggu di depan pintu apartemen Haruka
Leo memencet bel "nee Harukaa, ayo cepat, jangan sampai terlambat"
"Ah.. haik! Aku segera datang"
Haruka segera pergi ke luar apartemen nya, tidak mau membuat Leo menunggu lama
"Gomen ne Leo, kamu udah lama ya?"
Leo menggeleng
"Tidak, aku baru saja sampai"
"Baguslah, ayo kita pergi"
keduanya berjalan kaki, karena jarak dari apartemen mereka dengan toko roti tidak terlalu jauh
"Ne.. Haruka, boleh aku mengatakan sesuatu?"
"Hm? Boleh, apa itu?"
Leo terdiam sejenak, berpikir sebentar
"Haruka.. da.. da.."
"Hm? Dadar gulung?"
"Bego! Ya bukan lah!"
"Yah terus apa?"
"Da.. da.."
Haruka sabar menunggu, apa yang dari tadi ingin Leo katakan? Dasar, memang laki-laki imut ini suka membuat Haruka gemas
"Daisuki!"
"Eh?"
Haruka mematung, dia tidak tahu harus apa
"Ah.. gomen, kamu boleh menolaknya kok"
Haruka menggeleng, lalu..
"Ore mo daisuki!"
Leo terkejut sekaligus senang, dia tersenyum manis sambil memeluk Haruka
"Arigatou!"
.
.
.
.
7 tahun berlalu, kini dua sejoli ini sedang bercerita di tengah malam, sama seperti awal cerita ini, salju turun di depan rumah Leo dan Haruka, mungkin seluruh Tokyo telah tertutup salju, entahlah, mereka tak membahas itu.
Mereka sedang bercerita tentang kisah lama
"HAHAHHAHA, AKU INGAT SEKALI! kau memang tak pandai membuat kata-kata ya!"
Kata Haruka sambil tertawa
"Urusai! Itu karena aku gugup!"
Mereka menjalani hubungan mereka sampai sekarang, mereka telah menikah dan mempunyai satu orang anak.
Mereka sudah hidup bersama dengan bahagia, dan mereka berharap hubungan mereka bisa seperti ini selama-lamanya.