Di hari Senin semua orang berbaris untuk upacara,sedangkan Angga masih saja dalam perjalanan karena ini bukan kali pertama Angga berleha-leha ke sekolah.
Upacara pun dimulai,semua sudah tiba guru,staf tata usaha dan murid-murid telah berbaris dan saatnya upacara,namun Angga datang waktu yang lama dan baru masuk kedalam gerbang.
'Duh gimana nih? Masa telat lagi sih?' Batin Angga yang mempertanyakan kenapa dirinya bisa telat. Sejam ia berdiri,dan orang-orang telah masuk kedalam kelas namun dirinya dipanggil wali kelasnya untuk berbicara empat mata.
Di ruang guru,Angga mempertanyakan dirinya apakah akan lanjut disekolah atau akan keluar,ia berdiam dalam pertanyaan di benaknya itu apakah ia menerima hukuman lagi atau peringatan terakhir.
"Angga²,kenapa kamu telat lagi sih? Udah berkali-kali kamu telat!" Ucap Sinta seorang wali kelasnya Angga.
Brak*
Kertas absen itu dibanting oleh Buk Sinta karena ia sudah tidak tahu lagi harus bagaimana,lalu menyodorkan kertas itu kearah Angga yang sedang duduk. Tak lama kemudian Angga pun membacanya dan melihat kehadirannya itu telah banyak yang alpa,dan tiga hari sakit, Angga yang melihat itu biasa saja dan menengadah melihat Buk Sinta.
"Maafkan saya,Buk!" Lirih Angga menunduk setelah melihat daftar kehadirannya itu.
"Ini sebagai peringatan terakhir,jika kamu telat lagi maka Ibu akan konfirmasikan ke Pak Kepsek!" Angga pun meresponnya dengan menganggukkan kepalanya lalu keluar dari ruang guru.
Diluar,ada teman-temannya Angga yang menunggunya di ruang guru mereka bernama Reza dan Davin,keduanya tampak mencemaskan keadaan temannya itu yang berada di ambang keluar dari sekolahan.
"Angga,kok lu telat lagi sih? Kemarin ke BK kini ke ruang guru nemuin Ibu Sinta,nggak capek apa?" Tanya Davin yang bertujuan menyindir Angga
"Kemarin gua nungguin kakek sakit di rumah sakit,makanya gak datang!" Ucap Angga terus terang.
Mendengar jawaban Angga mereka pun menggelengkan kepala karena ia tidak membuat surat izin kemarin dan guru mapel lainnya membuat dirinya alpa.
"Kok lu nggak bikin surat izin sih? Ditulis alpa lo kemarin soalnya!" Ucap Reza
"Iya tuh!" Sela Davin,sedangkan Angga hanya tersenyum sinis dan pergi ke kantin sembari membawa tas ranselnya itu.
Bel pun berbunyi,saatnya masuk kedalam kelas,Angga pun masuk kedalam dengan membawa tasnya dan Angga melihat murid-murid menatapnya masuk,dan Pak Eko pun hanya diam dan menunggu Angga duduk baru memulai pelajaran. Ditengah pelajaran,Angga yang suntuk belajar pun izin ke kamar kecil untuk bolos di jam pelajaran dan makan di kantin.
Angga pun keluar dari kelas,dan sepuluh menit ia tak kunjung balik ke kelas sehingga membuat Pak Eko menyuruh Davin mencari keberadaan Angga. Di tengah mencari,Angga pun tidak ada di kamar kecil maupun kantin dan itu membuat Davin yakin dia bolos pada hari Senin ini.
Tap tap*
Ini bukanlah pertama kalinya Angga bolos,karena sudah lama ia bolos,telat masuk dan jarang absen di ekskul basket dan belum tau penyebabnya apa,udah sering Angga korupsi waktu di sekolahan dan sering pula ia alpa. Angga yang masa bodo pun mengambil motornya di parkiran sepupunya lalu tancap gas untuk bersenang-senang karena dirinya tahu bahwa ia memiliki banyak uang.
Sesampainya Angga diluar sekolah,Angga pun pergi ke mall dan berbelanja dan membeli makan siang. Begitu senangnya Angga setelah mengetahui orang tuanya menyuap sekolah dan ia pun keluar tanpa rasa khawatir akan keluar dari sekolah karena ia tahu bahwa orang tuanya begitu memanjakannya hingga ia lupa diri,lupa akan hidup susah.
Hari-hari telah berlalu,dan kini sudah pada hari Selasa depan. Reza dan Davin yang penasaran pun memutuskan untuk menyelidiki mengapa Angga bolos dan belum ada sanksi yang berat padanya,hingga suatu malam Rabu Reza dan Davin pun pergi kerumahnya Angga yang ada di jalan Kembang sari no 15.
Mereka pun menyelinap masuk kedalam kamar Angga lewat jendela dan menguping pembicaraan Orang tua Angga dengan Kepala Sekolah serta Wakil Kepala Sekolah,karena mereka tahu ada sesuatu yang mencurigakan dari mereka berempat tanpa sepengetahuan Angga.
Mereka pun mengendap-endap menuju kedalam ruang tamu keluarga Angga,Davin menjaga luar jendela,sedangkan Reza pun merekam pembicaraan mereka lewat handphonenya.
Orang tua Angga yang tengah begarah dengan Pak Kepsek tentang nominal berapa agar Angga tidak dikeluarkan di SMA Jendela ilmu,dari situ mereka tahu bahwa Orang tua Angga melakukan penyuapan terhadap Pak Kepsek Dan Wakil Kepala Sekolah sehingga proses pengaduan Wali kelas pun terhambat karena ia telah menyuap Buk Sinta sehingga Angga pun tidak jera-jera atas perbuatannya itu.
Setelah merekam pembicaraan mereka berempat,Reza dan Davin pun langsung pergi meninggalkan rumah Angga lewat jendela kamar Angga diam-diam lalu melompat keatas rumput dan pergi naik motor bermerek.
Vroom*
Jarak mereka bermotor dari rumah pun terlihat keabu-abuan,hingga mereka pun lega karena nyaris-nyaris mereka hampir ketahuan oleh orang tuanya Angga.
"Angga! Lo besok bakal tau apa yang orang tua lo sembunyikan! Dan gue bakal bongkar ini besok!" Teriak Davin lega.
Keesokan harinya,Angga pun pergi sekolah dan saatnya Reza dan Davin beraksi. Disaat jam istirahat,Reza pun pergi ke ruang audio setelah meminta izin dengan anak osis dan menghubungkannya melalui bluetooth sehingga rekaman kemarin pun terdengar seluruh sekolah. Angga yang tengah di kantin pun keheranan karena sumber suara itu milik orang tuanya dan Pak Kepsek dan Wakasek.
Sebelum diizinkan*
Mereka menceritakan singkat tentang rekaman itu dan bagaimana mereka bisa masuk ke rumah Angga hingga membuat salah satu anak osis pun terkejut dan menghela nafas kasar.
"Kamu jangan bilang ke siapa-siapa ya kalo yang menghidupkan rekaman ini!" Peringatan Reza dan Davin yang wanti-wanti dengan salah satu anak osis yang menjaga ruang audio "Tenang aja,kalian kan udah cerita Za,Vin!"
Semua murid yang ada di kantin pun melirik Angga yang tengah keheranan lalu berbisik-bisik betapa terkejutnya Orang tua Angga yang melakukan penyuapan Kepsek dan Wakasek yang terang-terangan kemarin. Davin dan Reza pun pergi ke kelas dan menikmati makanan yang mereka beli di kantin,perasaan mereka pun campur aduk setelah melakukan aksi nekatnya itu.
"Akhirnya selesai juga masalah!" Ucap Reza lega "Si Angga gimana?" Tanya Davin merasa iba,akhirnya mereka pun menemui Angga di kantin yang tengah terkejut hebat itu.
Pak Kepsek yang mendengar suara dirinya di audio pun bergegas mematikan rekaman itu yang setengah berjalan,namun ditengah berlari dirinya disoraki oleh murid-murid yang lalu lalang sehingga dirinya malu,malu akan kesalahannya itu yang mau-mau saja menerima suapan itu.
"Pak Kepsek kok gitu sih? Bukankah Angga harus keluar dari sekolah?"
"Eh,eh masa iya Pak Kepsek mau aja sih di kasih uang sebesar 50 juta biar si Angga gak jadi diproses?"
Lontaran murid-murid yang ia dengar pun membuatnya tambah malu,dan Angga yang berpura-pura polos pun menyesali perbuatannya itu,namun apa daya semua sudah terlambat serta rombongan polisi pun berdatangan ke rumah orang tuanya Angga karena melakukan tindak ilegal,maka dari itu orang tuanya menelponnya dan menceritakan apa yang terjadi.
Ibu Angga pun mengingatkan dirinya akan tugasnya itu:
"Angga,kamu jaga diri ya! Jaga juga kakek kamu,ya Nak? Soalnya Papi sama Mami mau diproses dulu di kantor polisi!"
"Iya ma,iya...Angga tobat ma,Angga tobat!" Pemuda itu menangis di telpon ibunya di kantin,ada yang merasa iba dan juga ada yang menertawakannya karena orang tuanya ditahan di kantor polisi.
Sementara itu,Pak Kepsek dan Wakasek pun ditahan pula dan Ibu Sinta yang ikut-ikutan mau disuap,ketiganya tampak menyesal lalu masuk kedalam mobil polisi itu.
Vroom*
Davin,Reza pun tiba di kantin,ia melihat temannya itu yang tengah menangis yang dimana dulunya ia tidak pernah menangis karena hidupnya bercukupan juga anak yang manja,keduanya pun berusaha menenangkan Angga yang tengah menangis.
"Angga,memang setiap kesenangan kecil itu berakhir buru,apalagi lu udah lama bolos kayak gini,Ya kan Reza?"
"Iya tuh,mending lo tobat deh,ntar kita shalat Dzuhur bareng-bareng biar lu ada pencerahan dikit!"
Angga yang terharu pun memeluk kedua sahabatnya itu dan berjanji kepada keduanya akan fokus sekolah dan bertobat kepada Allah SWT.
Pada siang hari,guru pun rapat dan mereka pun pulang cepat dari biasanya. Davin,Reza pun menaiki motor dan Reza membonceng Angga menuju masjid terdekat. Setelah sampai,mereka pun turun dan melaksanakan shalat Dzuhur,Reza lah yang menjadi imam dan Davin,Angga pun menjadi makmumnya.
Setelah shalat,tak lupa mereka mendoakan mereka (Pak Kepsek,Wakasek,Buk Sinta,Orang tua Angga) dengan seksama agar Allah SWT mengampuni kesalahan mereka.
Setelah shalat,mereka pun langsung tancap gas menuju kantor polisi untuk menemui mereka,karena Reza,Davin pun tau temannya sedang mengenai musibah akibat kesalahannya sendiri. Sesampainya,kami pun mengunjungi mereka dan Davin,Reza pun mengajarkan kebajikan juga tak lupa menyadari mereka akan kesalahannya itu hingga mereka sadar.
Keesokan harinya,Pada hari Kamis Pak Kepsek dan Wakasek pun telah diganti,karena kesalahan mereka sebelumnya lah yang membuat proses pergantian Kepsek dan Wakasek pun menjadi cepat serta pergantian Buk Guru pun telah digantikan.
"Aduh-aduh udah ganti aja,haha!" Gurau Davin
"Wih,iya nih!" Balas Reza puas,puas akan usaha mereka minggu kemarin.
TAMAT.