Min Yoongi, atau yang lebih dikenal sebagai Suga BTS, duduk di ruang kerjanya, dikelilingi oleh alat musik dan lembaran-lembaran kertas berisi lirik lagu. Jari-jarinya menari di atas piano, menciptakan melodi yang lembut dan penuh makna.
Namun, ada kegelisahan yang terpancar di matanya. Ia merasakan kekosongan, sebuah lubang dalam dirinya yang tak dapat diisi oleh popularitas, musik, atau penghargaan. Ia merasa seperti sedang berjalan di tengah lautan mimpi, tanpa tujuan yang jelas.
Suatu malam, Suga terbangun dari tidur karena sebuah mimpi. Di dalam mimpinya, ia melihat seorang anak laki-laki dengan mata yang berbinar, sedang bermain piano dengan penuh semangat. Anak laki-laki itu tersenyum padanya, dan berkata: "Jangan lupakan mimpi-mimpi kita."
Suga terbangun dengan jantung berdebar kencang. Mimpi itu terasa sangat nyata, dan pesan yang terkandung di dalamnya membuatnya terdiam.
Ia mulai merenung tentang masa lalunya. Ia ingat bagaimana ia berjuang untuk mewujudkan mimpinya sebagai seorang musisi, bagaimana ia menghadapi kesulitan dan kekecewaan, namun ia tidak pernah menyerah.
Namun, seiring berjalannya waktu, kehidupannya sebagai idola K-Pop terasa membatasi. Jadwal yang padat, tuntutan penggemar, dan tekanan industri musik membuatnya tertekan. Ia merasa kehilangan jati dirinya, dan melupakan mimpi-mimpi yang pernah ia impikan.
Suga memutuskan untuk mengambil cuti dari kegiatan grup. Ia ingin menenangkan pikiran, dan menemukan kembali dirinya. Ia melakukan perjalanan ke berbagai tempat, bertemu dengan orang-orang baru, dan menulis musik dengan penuh kebebasan.
Di tengah perjalanannya, ia bertemu dengan seorang seniman jalanan bernama Hana. Hana adalah seorang gadis yang penuh semangat, dengan hati yang hangat dan pandangan hidup yang unik. Ia memainkan melodi indah dengan biola di jalanan, dan selalu tersenyum dengan tulus.
Hana terpesona oleh musik Suga, dan mereka sering berdiskusi tentang seni, mimpi, dan kehidupan. Hana menginspirasi Suga untuk melihat dunia dengan cara yang baru, dan mengingatkannya tentang mimpi-mimpi yang pernah ia impikan.
Suatu malam, Suga kembali ke studio musiknya. Ia duduk di depan piano, dan mulai memainkan melodi yang telah lama terpendam di hatinya. Ia menulis lirik-lirik yang penuh makna, yang menggambarkan perjalanan hidupnya dan mimpi-mimpi yang pernah ia lupakan.
Ia menulis tentang persahabatan, cinta, kekecewaan, dan harapan. Ia menulis tentang arti dari hidup, dan bagaimana mimpi-mimpi kita harus selalu kita perjuangkan.
Suga menyelesaikan lagu itu, dan merasakan kebahagiaan yang tak terkira. Ia merasa seperti telah menemukan kembali dirinya. Ia merasa seperti telah kembali ke jalan yang benar.
Suga kembali ke grup, dengan semangat yang baru dan musik yang penuh makna. Ia membagikan ceritanya kepada para penggemarnya, dan menginspirasi mereka untuk tidak pernah menyerah pada mimpi-mimpi mereka.