Setelah 4 hari dirumah sakit menjaga dan merawat anaknya yaitu nana maka sasa kembali pulang kerumah karena dokter mengijinkan nana pulang !dan selama dirumah sakitpun boni tidak pernah mengunjungi anaknya atau bahkan menelpon sasa untuk mengetahui kabar anaknya ! Hati sasa begitu sakit dan kecewa dengan sikap boni yang hanya masalah nasi yang sepele dia mediamkan sasa bahkan tidak mau tahu tentang anaknya ! Dan saat sampai dirumah sasa langsung masuk kedalam dan melihat boni sedang duduk sambil minum kopi dan bersiap berangkat kerja pagi itu
" boni,aku ingin bicara padamu sebentar saja
" aku tidak punya waktu
Boni langsung memalingkan wajahnya saat melihat sasa datang bersama nana dan langsung keluar rumah untuk bekerja padahal belum waktunya jam kerja
" haa, lagi lagi boni memalingkan wajahnya dan cuek padaku ! Baiklah,keputusanku sudah bulat dan aku tidak ingin lagi bertahan dalam pernikahan ini karena sikap boni padaku sangat menyiksaku
Sasa membulatkan tekadnya untuk berpisah dengan boni karena sejak dulu sikap boni selalu mendiamkan sasa jika ada sesuatu yang tidak berkenan dihatinya tapi sasa masih mencoba bersabar menghadapi semuanya karena sasa pikir boni akan berubah tapi kenyataannya sabarnya sasa membuat boni semakin melunjak
" baiklah aku akan tunggu boni pulang kerja dan akan membicarakan semuanya karena percuma juga aku telpon atau chat dia,
Sasa pernah menelpon boni ditempat kerja jika ada masalah dalam rumahtangga mereka karena bagi sasa membuat hati damai dan tenang itu jauh lebih penting daripada bekerja dengan membawa masalah yang belum selesai,namun boni tidak pernah menggubris telpon atau chat dari sasa
" mengapa boni seperti ini ya? Padahal dulu dia tidak pernah seperti ini padaku? Mengapa sekarang boni sangat membenciku? Padahal aku tidak pernah macam macam padanya
Semakin sasa memikirkan sikap boni padanya maka semakin sasa tertekan dan kepalanya sakit ! Dan saat itu tante ita datang kerumah sasa menjenguk nana
" bagaimana keadaan nana?
" sudah membaik ma
" syukurlah sasa karena mama juga cemas
Sasa berniat memberitahu mamanya tentang dia dan boni dan sasa sudah tidak ingin lagi menyembunyikannya dari mamanya
" ma aku mau pisah dengan boni
Tante ita kaget mendengar pernyataan sasa karena selama ini tante ita melihat pernikahan mereka baik baik saja
" apa? Pisah? Tapi kenapa sasa?
Sasa menceritakan semuanya pada mamanya bahwa sebenarnya rumahtangga mereka sudah lama bermasalah
" kamu tidak memikirkan nana?
" justru aku memikirkan nana ma, karena seiring waktu berjalan jika begini terus maka batin nana juga akan terluka melihat kami tidak rukun dan aku tidak mau mental nana juga akan rusak
" tapi bagaimana kamu bisa menghidupi nana, mama dan diri kamu sasa?
" ma,aku bisa kerja kan? Dan aku minta tolong sama mama untuk menjaga nana selama aku bekerjan
" tolong kamu pikirkan lagi keputusanmu sasa
" sudah aku pikirkan semuanya ma
Tante ita takut kekurangan uang untuk kebutuhannya dan menyuruh sasa untuk bersikap baik pada boni
" ma,sudah berulang ulang aku mengalah padanya agar pernikahan kami tetap rukun namun boni tetap tidak bisa berubah ma
Tante ita terus mendesak sasa supaya mempertahankan rumahtangganya bersama boni agar tante ita tidak kekurangan uang
" mama mau aku jadi gila hidup bersama boni? Kalau masalah uang yang mama pikirkan maka aku akan kerja dan membiayai hidup mama
Suara sasa mulai keras pada mama dan tanpa sadar airmata sasa mengalir karena tertekan dengan sikap boni sasa berteriak didepan mamanya
" ahhh aku tidak tahan ma, pernikahan ini membuatku gila dan tertekan karena sikap boni yang cuek,mendiami aku, dingin, dan keras
" tapi sasa anakmu masih kecil
" iya aku juga tahu itu ma,masalahnya boni tidak bisa aku rubah ! Masa hanya gara gara nasi saja dia mendiami aku? Tidak menjenguk nana dirumah sakit? Dimata boni aku selalu salah dan dia sendiri tidak menyadari sikapnya padaku itu telah merusak mentalku ma
Tante ita menarik nafas panjang melihat sasa mengeluarkan semua isi hatinya
" tenang sasa nanti mama akan bicara pada boni
" percuma ma, boni keras bagai batu dan aku tidak tahu cara membuatnya cair dan selalu berulang ma bukan hanya sekali
" tapi sasa...
" sudah ma, cukup ! Selama 10 tahun aku bertahan menghadapi sikapnya dan kali ini sudah tidak bisa menahannya lagi, dadaku sesak ma dan aku tidak mau menjalani pernikahan seperti ini ! Akupun lelah mengurus rumahtangga namun boni tidak pernah menghargaiku,
Tante ita berpikir sesaat lalu kembali mengatakan sesuatu pada sasa
" sasa, kamu tidak curiga sama boni?
" curiga kenapa ma?
" apakah mungkin boni punya kekasih yang lain?
Sejenak sasa memandangi mamanya
"Aku sudah tidak perduli jika memang boni punya yang lain ma dan mama tahu sikap boni sudah cukup menunjukkan kalau dia sudah tidak ingin bertahan lagi
" ya sudah sasa kalau itu keinginanmu! Mama tidak bisa berbuat apa apa lagi
" mama tahu? Setiap hari ada ada saja kesalahanku dimatanya! Masalah baju, nasi,dan lainnya
" baiklah ini sudah sore,mama pulang dulu ya sasa
" iya ma, hati hati
Tante ita pulang dengan wajah sedih membayangkan sasa akan segera menjadi janda dan itu artinya untuk sementara waktu tante ita tidak mendapatkan uang bulanan dulu sampai sasa menemukan pekerjaan jika mereka berpisah
" bruum,,,bruum
Suara motor boni memasuki halaman rumahnya dan sasa yang melihat boni datamg heran kenapa secepat ini dia pulang, biasanya pasti malam ! Namun sasa tidak ingin menegur boni karena sasa tahu semuanya akan sia sia
" hei sasa mana sabun mandi haa?
Sasa kaget mendengar boni teriak
" kamu kan tahu tadi aku baru pulang dari rumah sakit bersama nana kan?
" haaa,kamu sengaja ya?
" boni, aku tidak perhatikan kalau sabun mandi habis ! Karena aku menjaga nana dirumah sakit selama 4 hari dan aku kan baru pulang
" haaaa, sekarang juga kamu pergi beli diwarung
Sasa kewarung sambil menggendong nana untuk membeli sabun mandi,dan setelah sasa kembali kerumah langsung diberikan kepada boni
" ini boni
Boni merampas sabun dari tangan sasa dan membuat sasa kembali sedih dengan perlakuan boni padanya
"Dia memang tidak berniat berubah, sampai saat ini pun hatinya belum mencair
Maka setelah boni mandi dan duduk dengan memegang ponselnya saat itulah sasa mendekati boni, dan melihat sasa datang mendekatinya boni langsung menghindar dan hendak keluar namun sasa berbicara dengan suara lantang
" tuungguu boni, aku ingin bicara serius denganmu
" apa yang ingin kamu bicarakan haa? Kamu mau aku merubah sikapku padamu?
" oh tidak, karena aku tahu itu akan sia sia boni
" lalu apa lagi yang ingin kamu bicarakan haaa?
" aku minta kamu talak aku sekarang dan aku mau kita berpisah
Boni yang mendengar itu seketika menatap sasa dengan pandangan yang tajam seakan tidak percaya dengan apa yang sasa katakan padanya
" apa? Aku tidak salah dengar?
" iyaaa, kamu tidak salah dengar ! AKU MAU KITA BERPISAH ,kamu talak aku sekarang boni
" kamu tidak menyesal sasa?
" haa menyesal ? Oh tidak boni, untuk apa mempertahankan sebuah pernikahan yang dingin ? Pernikahan kita sedingin es dan tidak ada lagi yang bisa kita lakukan kan?
Sekali lagi boni terdiam dan menatap sasa dengan sangat lama! Dalam pikiran boni ternyata sasa sangat berani meminta perpisahan
" ayo boni,cepat talak aku dan hari ini juga aku akan keluar dari rumahmu membawa nana bersamaku
Boni masih terdiam menatap sasa dan anaknya nana ! Apakah boni benar benar akan menalak sasa?