Hari pertama masuk sekolah SMA, aku bertemu dengan kakak OSIS yang menurutku sangat keren. Waktu itu adalah hari Senin, dan sedang diadakan upacara pembukaan bagi peserta didik baru di SMA itu, aku melihat dia menggunakan almamater OSIS dan baris di sebelah kiri lapangan.
Aku sangat berharap kalau nanti dia yang akan menjadi koordinator kelasku. Akhirnya doaku pun terkabul, yang menjadi koordinator kelasku adalah Kak Raka yang keren itu dan Kak Tuning.
MOS hari pertama kelasku sangat sepi, mungkin karena belum pada kenal dengan teman-teman satu kelasnya. Hari itu juga aku disuruh memperkenalkan diriku di depan kelas.
Aku sangat grogi di depan kelas karena aku tidak terbiasa berdiri di depan kelas apalagi disampingku ada Kak Raka, makin bertambah saja groginya. Perkenalan selesai, waktu istirahat aku gunakan untuk menyelidiki tentang Kak Raka.
Aku mengikuti Kak Raka sampai depan kelasnya. Ternyata dia anak XI.IA.2, betapa kerennya dia, sudah ganteng ditambah pintar. Saat itu aku jadi semangat belajar untuk mendapatkan kelas IPA.
Hari kedua MOS diadakan tes penjurusan, aku datang pagi-pagi sekali ke sekolah untuk meneruskan belajarku yang semalam. Pukul 7.30 tes dimulai, aku berusaha konsentrasi mengerjakan soal tes satu per satu.
Setelah dua jam, tes pun selesai, waktunya istirahat. Waktu istirahat aku bertemu dengan Kak Raka di kantin sekolah, aku menyapanya "hai Kak" sambil tersenyum, dan dia pun membalas sapaanku "hai juga, Dek" dengan senyumnya yang sangat manis.
Hari ketiga MOS sekolahku mengadakan seni gembira, kelas yang tampil diacak dan kelasku mendapat giliran pertama. Betapa tegangnya aku berdiri di atas panggung dengan teman-temanku dan disaksikan kakak kelas dari kelas 11 sampai kelas 12.
Kelasku bernyanyi dengan iringan gitar yang dimainkan oleh Kak Raka. Penampilan hari itu selesai, dilanjutkan dengan kegiatan di dalam kelas. Kami duduk lesehan di lantai sambil bernyanyi bersama Kak Raka dan Kak Tuning sampai jam pelajaran selesai.
Hari keempat waktunya demo ekskul. Aku memperhatikan satu per satu ekskul yang tampil, tapi aku tidak melihat Kak Raka ada di dalam ekskul tersebut sampai ekskul yang terakhir tampil adalah ekskul karate.
Ternyata Kak Raka ikut ekskul karate. Saat Kak Raka ditunjuk oleh pelatihnya untuk memecahkan besi, dia ke depan tepat di depan besi yang akan dipatahkan. Teman-temannya berteriak "kakak follback, kakak follback" yang tujuannya meledek Kak Raka. Tapi, Kak Raka tidak marah malah tersenyum.
Saat demo ekskul selesai, aku mendapat edaran kertas untuk memilih ekskul yang diinginkan. Tanpa berpikir lagi aku langsung memilih ekskul karate. Tanpa aku sadar aku berteriak, "Kak Raka keren!!!" dia melihatku dan berkata "terima kasih, Dek". Aku langsung malu dan pergi ke kelas dan tidak keluar lagi.