"Ya Allah aku sangat lelah dengan hidupku,aku ingin pergi sejauh mungkin sampai aku bisa mendapat ketenangan"
Sasa yang berusia 28 tahun menikah dengan seorang pria yang bernama boni dan usia boni hanya beda 2 tahun lebih tua dari sasa ! Boni tergolong pria yang cukup lembut namun gampang emosi jika ada sesuatu yang tidak berjalan sesuai dengan kemauannya ! Cukup keras kepala dan sasa yang bergantung hidup dari suaminya membuatnya bertahan menghadapi sikap boni yang terkadang uring uringan tanpa sebab ! Terkadang sasa berpikir apakah boni punyai kelainan mental?jika sasa mengucapkan kata kata yang tidak disukai boni maka keadaan rumah tangga mereka langsung panas dan boni bisa marah sampai berhari hari dan sikap boni inilah yang membuat sasa ingin lepas dari boni namun sasa memikirkan anaknya yang berusia 4 tahun yang bernama nana dan mamanya yang seorang janda dan bergantung sepenuhnya pada boni
"Boni makanan sudah siap, mau aku ambilkan?
" tidak usah, biar aku yang ambil sendiri saja
" oh baiklah,aku temani nana dulu
Sasa menggendong nana dan menemaninya bermain diruang tamu agar tidak mengganggu makannya boni
"Praaang
Sasa terkejut mendengar bunyi piring yang sengaja dibanting dimeja,maka sasa langsung menuju dimana boni makan dan melihat piring dan nasinya sudah berantakan
" boni,ada apa? Kenapa nasinya berhamburan keluar dari piringnya?
" kamu bisa masak atau tidak sih? Nasinya keras
Sasa tidak percaya karena memang selama ini sasa selalu memperhatikan masakannya maka sasa mencoba makan nasi itu
" tidak boni, nasinya seperti biasa kok?
" kamu saja yang makan
" atau mau aku masak nasi baru lagi boni? Tidak lama kok
" tidaaak usaah ,aku sudah tidak lapar lagi
" atau mau aku belikan makanan diluar boni?
" aku bilang tidaaak usaah, kamu tuli ya?
" boni maaf, tapi nasi ini memang tidak keras
Begitulah hampir tiap hari boni selalu mencari kesalahan sasa yang membuat sasa tidak mampu bertahan ! Setiap hari ada ada saja kesalahan sasa dimata boni dan kalau sudah marah maka boni akan mendiami sasa selama berhari hari sampai hatinya membaik lagi
" boni, kenapa sih kamu selalu mencari kesalahan aku? Ada ada saja aku salah dimatamu dan hampir tiap hari loh?
" ahhhh
" boni, tolong katakan sesuatu dan aku selalu mencoba memperbaiki semuanya walaupun aku tidak tahu salahku dimana ?
Sasa mencoba membujuk boni dengan lembut namun tidak membuat boni luluh pada sasa! Boni malah meninggalkan sasa dan pergi tidur tanpa bicara,tanpa mau makan, dan tanpa melakukan apa apa kecuali tidur seharian jika memang boni sudah pulang kerja
" apa yang harus aku lakukan ya Allah? Mengapa boni melihatku seperti setan saja, batinku lelah ya Allah ! Apa aku harus berpisah saja? Tapi bagiamana dengan anakku, mamaku? Setiap bulan aku selalu boni selalu memberi jatah bulanan pada mama
Untungnya boni itu tidak pernah memukul sasa hanya saja sifat dan sikap boni yang membuat sasa tertekan dan tersiksa batinnya ! Kuncinya adalah jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan boni maka saat itu juga boni akan mendiami sasa selama berhari hari...maka keesokan harinya sasa membangunkan boni untuk kerja dan sekali lagi sasa mencoba bicara pada boni yang masih diam
" boni, katakan saja apa yang salah denganku? Sehingga aku bisa memperbaiki semuanya, tolong jangan diamkan aku boni
Boni masih terdiam dan memalinkan wajahnya dari sasa !
" kenapa akhir akhir ini kamu begitu membenciku boni? Apa salahku? Aku kan pernah bilang bahwa jangan membesarkan masalah kecil, kamu marah hanya karena nasi ?
" ahhhh,,, aku pusing
" boni sikap marahmu ini sangat berlebihan dan tolong jangan merusak mentalku dengan sikapmu seperti ini
Jawaban itulah yang diberikan boni pada pada sasa lalu meninggalkan sasa dirumah dan mereka kembali bertemu saat malam hari dirumah yaitu saat boni pulang kerja!
" aku sangat lelah membujuk boni ,mentalku sakit
Pagi itu seperti biasa tante ita yaitu mama sasa datang kerumahnya meminta jatah bulanannya
" sasa uang mama sudah habis
" tapi boni belum gajian ma
" tapi banyak kebutuhan dapur yang harus mama beli sasa
Sasa mengambil dompetnya dan melihat uang didompet sisa selembar uang merah dan terpaksa sasa memberikan uang itu pada mamanya karena bagi sasa asal mamanya tidak kekurangan uang dan sasa bisa pimjam dulu pada tetangganya
" ini mama ambil saja dulu nanti aku tambah saat boni sudah gajian ya
" ya ini sih tidak cukup sasa
" pakai saja dulu ma, yang penting mama bisa pegang uang
" hmm baiklah tapi nanti kamu tambah ya? Besok mama akan kesini lagi
" iya ma
Begitulah sasa rela memberikan sisa uangnya pada mamanya asal mamanya tidak kekurangan uang dan setelah mamanya pergi sasa membangunkan boni kerja dan saat boni sedang meminum kopi buatan sasa maka sasa mencoba bicara lagi pada boni
" boni,sudah 2 hari ini kamu diam dan tolong apa salahku sih? Hanya karena nasi kamu semarah ini padaku? Tolong jangan bersikap begini boni,aku lelah
" ahhhhh,,aku sudah mau berangkat kerja
" boni jangan bawa amarahmu sampai pagi karena itu bisa menghambat rezekimu
" ahhhh pusing dirumah
Begitulah boni meninggalkan sasa lalu berangkat kerja seperti biasanya
" yah Allah, tolong aku? Aku sangat sakit diperlakukan seperti ini ! Aku tidak tahu apa salahku padanya? Mengapa boni sekeras ini?
Sasa berpikir mungkin boni lelah dengan pekerjaannya maka sasa mencoba memahami sikap boni padanya
" mungkin boni lelah bekerja, baiklah sebentar malam aku coba bicara lagi padanya
Sasa kembali melakukan tugasnya sebagai ibu mengurus anaknya dengan baik dan saat boni kembali kerumah seperti biasa sasa menyiapkan pakaian untuk boni mandi ,lalu setelah mandi maka sasa menghindari boni dengan menidurkan anaknya karena sasa sengaja membiarkan boni untuk sendiri dulu agar pikiran boni kembali tenang..
Keesokan harinya sasa kembali membangunkan boni berangkat kerja dan sasa pikir mungkin amarah boni sudah reda dan tenang dan sasa berniat mencairkan suasana dengan mengajak boni bicara seputar anak mereka yaitu nana namun seperti biasanya boni tetap berkeras dan tidak ingin mengajak sasa bicara,dan selama 6 hari boni selalu menghindari sasa dan tidak bicara sepatah katapun pada sasa, hingga suatu malam nana anak mereka demam tinggi dan muntah muntah
"Boni,tolong bawa nana kerumah sakit dia demam dan sudah 7x muntah
Sesaat boni terdiam lalu sasa mengulangi perkataannya lagi
" boni, ini sudah jam 11 malan tolong bantu aku bawa nana kerumah sakit terdekat, nana sudah lemas boni
" ahhhh,,bawa saja sendiri dan urus sendiri
Seketika jantung sasa berdetak kencang dan langsung menangis karena boni tidak peduli pada anak mereka dan terlebih lagi boni membentak sasa dengan sangat keras! Lalu sasa memberanikan diri memesan taksi online dan membuka celengannya untuk perjalanan kerumah sakit dan sasa menggendong nana yang sudah lemas sipelukannya !
" pak tolong lebih cepat ya?
" iya mbak, sabar
Sambil menggendong nana yang lemas sasa berdoa didalam taksi sampai akhirnya sasa tiba dirumah sakit dan setelah membayar uang taksi sasa langsung membawa nana keUGD untuk ditangani oleh dokter jaga dan Tuhan begitu baik akhirnya nana bisa ditangani oleh dokter tapi nana harus mendapat perawatan dan diinfus untuk beberapa hari kedepannya
" jadi kira kira berapa hari anak saya diinfus dokter?
" ya mungkin 4 hari kedepan mbak,sampai keadaannya membaik
" terima kasih dokter
Untung saja sasa sudah membuatkan kartu kesehatan buat nana, jadi sasa tidak perlu cemas akan biayanya dan saat sasa duduk disamping tempat tidur menunggui nana maka sasa mulai berpikir lagi tentang boni
" ya Allah aku sudah banyak bersabar, namun boni tidak ada perubahan ! Sejak dulu boni selalu bersikap seperti ini padaku namun aku bertahan dan mencoba mengalah padanya ! Hari ini hatiku sangat sakit,mentalku juga sakit ! Boni sama sekali tidak peduli pada nana
Sasa terus berpikir tentang sikap boni yang tidak pernah peduli padanya
" aku tidak sanggup lagi, setelah nana pulih aku akan buat keputusan untuk berpisah dengan boni ! Buat apa aku bertahan dalam sebuah pernikahan toxic?
Keputusan untuk berpisah memang sudah sasa pikirkan selama ini ! Akankah sasa melanjutkan perpisahannya dengan boni?