Di sebuah kota kecil yang dikelilingi oleh pemandangan indah, ada seorang pemuda bernama Juan yang memiliki perasaan mendalam terhadap sahabatnya, Aurora. Mereka telah berteman sejak kecil, namun Juan merasa ada sesuatu yang lebih dari sekadar persahabatan. Saat musim panas tiba, mereka memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama, menjelajahi setiap sudut kota dan menikmati kebersamaan mereka.
Suatu sore, saat matahari mulai terbenam, mereka duduk di tepi danau. Juan memandang Aurora, yang tertawa ceria, dan hatinya berdesir. Dia merasa seolah dunia di sekelilingnya memudar. Dalam pikirannya, hanya ada Aurora. Dia menghela napas dan berkata, “Aku tidak melihat siapa pun selain dirimu. Di saat-saat seperti ini, semua yang ada di sekelilingku terasa hilang. Aku ingin menghabiskan musim panas ini bersamamu, dan jika bisa, seumur hidup.”
Aurora menatapnya dengan mata berbinar, dan Juan bisa merasakan ketegangan di antara mereka. Dia berharap Aurora merasakan hal yang sama. Musim panas itu menjadi penuh dengan kenangan indah; mereka berbagi tawa, cerita, dan mimpi-mimpi. Setiap hari berlalu, Juan semakin yakin bahwa Aurora adalah satu-satunya yang dia inginkan.
Ketika musim panas berakhir, Juan tahu dia harus mengambil risiko. Dengan keberanian yang dia kumpulkan, dia mengungkapkan perasaannya. “Aku ingin kita lebih dari sekadar teman. Aku ingin menghabiskan bukan hanya musim panas ini, tetapi juga seumur hidup bersamamu.”
Aurora terdiam sejenak, lalu tersenyum lebar. “Aku juga merasakan hal yang sama, Juan. Aku tidak bisa membayangkan hidupku tanpa ada kamu di dalamnya.”
Sejak saat itu, mereka tidak hanya menjalin cinta, tetapi juga persahabatan yang semakin kuat. Setiap hari menjadi petualangan baru, dan mereka berdua tahu, di hati mereka, mereka telah menemukan satu sama lain—satu-satunya orang yang mereka inginkan untuk dihabiskan bersama, baik di musim panas maupun seumur hidup.