Hai Namaku Dera aku berumur 19tahun
Aku lagi duduk santai diluar rumah setelah membantu ibu memasak sedangkan ibuku saat ini menata makanan
"Dera sini makan dulu" panggil ibuku,
"Mama makan aja sama adek nanti Dera makan" teriakku dari luar sembari membayangkan Masalalu
Aku lahir di keluarga Brokenhome, Banyak tetanggaku yang berkata aku pendiam, sombong dan tidak punya teman namun mereka tidak mengetahui bagaimana Masalalu yang membuat ku Trauma
Masa kecilku penuh Kenangan!?
Kenangan yang begitu ingin aku lupakan, masa kecilku penuh luka banyak kejadian mengerikan yang menjadi kesakitan ku seorang diri
Aku pernah mengalami kekerasan dari teman kelas semasa SD, aku pernah dilecehkan, bahkan aku menjadi saksi ayah ku sendiri hampir membunuh ibu ku
Tapi aku bersyukur saat itu ibu ku selamat,
Malam itu aku menjadi saksi, anak kecil yang masih duduk di bangku kelas 5 SD menyaksikan kedua orangtuanya bertengkar hingga nyawa taruhannya
Kejadian mengerikan yang aku alami tidak akan pernah kulupa
Tak pernah terbayangkan masa SD ku sesakit dan sesuram itu bahkan rasanya aku ingin berhenti sekolah tapi aku tidak ingin mengecewakan ibu
Masalah ini ku pendam sendiri hingga tamat SD
Rasanya. Tuhan tidak begitu adil padaku mengapa setelah aku naik SMP
sudah menghampiri 2 tahun ibuku bertahan, aku mendengar kabar mereka bercerai, disatu sisi aku bersyukur namun disisi lain rasanya sedih mempunyai orang tua tidak lengkap
Di SMP aku menjadi anak pendiam, tapi setidaknya aku mempunyai beberapa teman yang bisa ku ajak bercerita ada sedikit kenangan indah bisa aku jadikan kenangan di Masa sekarang
Namun lagi-lagi Cobaaan Tuhan tak berhenti saat kelas 3 SMP ibuku mengalami cobaan bertubi-tubi tak terbayang rasa sakit ibuku yang dimana aku bisa merasakan rasa sakit nya
Lagi...lagii..... Mengapa takdir begitu jahat, ibuku salah tapi tidak seharusnya keluarga ku sampai ingin mengusir ibuku dari kampung dan rumah nya sendiri
Ibuku tetap bertahan hingga 1 tahun ibuku tidak dilihat sama keluarganya padahal kami berdekatan rumah, aku terkadang menangis melihat ibuku, aku hanya berusaha kuat saat didekatnya, kadang kami bercerita saling memberikan semangat sedangkan adikku tidak mengetahui apa yang terjadi pada kami dia hanya anak-anak yang tidak tahu apa-apa
Setelah kejadian yang aku lalui, aku beranjak remaja menduduki kelas 1 SMA aku menjadi anak penakut sama orang-orang sekitar ku, bahkan aku jadi bahan bullying, kejadian masalalu membuat ku Trauma belum lagi kejadian di SMA Aku dibullly habis-habisan hingga akhirnya aku berobat aku dinyatakan memiliki phobia dari kejadian lalu
Aku berobat sampai aku lulus SMA, pernah aku ingin bunuh diri namun tuhan masih menyayangiku untuk merasakan kebahagiaan didunia
'Jangan pernah sekalipun membully mereka yang terlihat pendiam, bisa saja mereka mengalami kisah kehidupan yang begitu tragis.Sekalipun trauma nya sembuh,kenangan buruk yang telah dialami tidak akan bisa mereka lupakan'
"Deraa" aku terlonjak kaget mendengar teriakkan mamaku dari dalam rumah menghentikan kejadian masalalu yang bersarang dipikiran ku
"Iya ma iya tunggu" teriakku sembari menurunkan kaki berjalan masuk
Aku melihat mereka menyelesaikan makan "Makan nak mama sudah makan sama adikmu" ucap mamaku "iya ma dera makan" aku makan dengan tenang
sudah 5 bulan aku berhenti berobat aku sembuh dari phobia ku dan berhasil melawan trauma itu, sembuh dari rasa takut yang pernah aku alami
Bisa berekspresi dan bercerita tanpa ketakutan dengan orang-orang sekitar ku