Di sebuah kota hiduplah keluarga cemara yang terdiri dari Ayah, Ibu, Kakak Laki-laki, dan Adik Perempuan.
Mereka menjalani hidup dengan bahagia, sampai kejadian buruk terjadi. Di suatu malam saat mereka pergi ke desa kakek dan nenek dari sang Ayah menggunakan mobil. Di perjalanan, sang Ayah merasa akan ada hal buruk yang terjadi karena sang Ayah memiliki insting yang hebat karena ia adalah anak dari seorang dukun dan telah menjalani latihan dukun. Dan benar, saat mereka masuk ke dalam desa sang Ayah sama sekali tidak melihat ada warga di sana dan saat Ayah melihat bahwa tidak ada jimat penghalang yang menempel pada patung yang menjadi pusat desa, tanpa jimat penghalang yang menempel pada patung itu, desa menjadi tidak aman. Sang Ayah pun menginjak pedal gas mobil dengan cepat dan sekuat tenaga agar mereka bisa keluar dari desa tersebut. Namun saat mereka sudah dekat dengan perbatasan desa, tiba tiba muncul monster mengerikan yang menghantam mobil keluarga tersebut dengan kecepatan sonic yang membuat mobil keluarga tersebut seketika meledak. Untungnya sang ayah sudah memasang jimat di interior mobil tersebut sehingga jimat tersebut menghalangi sebagian besar efek ledakan dari mobil yang mereka kendarai. Sang ayah yang masih setengah sadar masih sempat menyelamatkan Kakak Laki-laki dan melihat sang Ibu dan Adik Perempuan sedang dibawa oleh monster tersebut yang berwujud seperti kambing tanpa bulu dengan enam mata, tubuh yang kekar dengan postur tubuh tegak seperti manusia dengan tinggi 3 meter, memiliki duri duri di bagian punggung nya dan organ-organ yang terlihat keluar dari perut sang monster, tangan yang berbentuk tentakel serta kaki dengan kuku yang sangat tajam yang di bagian belakang kaki tersebut terlihat beberapa tentakel kecil.
Berselang 7 hari sejak kejadian tersebut. Kehidupan Ayah dan Laki-laki dipenuhi dengan rasa sedih dan rasa rindu yang mendalam, setiap malam Kakak Laki-laki hanya bisa menangis dan sang Ayah hanya bisa merenung. Pada hari ke-8 sejak kejadian tersebut sang Ayah tiba-tiba merasa senang dan memberi tahu sang Kakak Laki-laki bahwa Ibu dan Adik Perempuan masih hidup karena Ayah masih bisa merasakan energi kehidupan mereka dan Kakak Laki-laki pun merasa senang dengan berita tersebut. Sang Ayah pun mengajarkan Kakak Laki-laki cara menjadi dukun agar mereka bisa menyelamatkan Ibu dan Adik Perempuan. Pada hari ke-10 sang Ayah mengajak Kakak Laki-laki untuk berangkat besok karena ia merasa bahwa Kakak Laki-laki sudah cukup kuat. Pada ke-11 mereka pun berangkat ke desa untuk melawan sang monster, saat mereka sampai mereka sudah disambut oleh sang monster dan mereka pun bertarung. Pertarungan mereka sangat dahsyat karena mereka menggunakan semua alat dan kemampuan yang mereka miliki. Namun monster tersebut terlalu kuat, sang Ayah pun tertangkap dan ditusuk oleh tentakel monster tersebut, Kakak Laki-laki pun berteriak "Kenapa kau melakukan semua ini, emangnya apa salahku hingga mendapatkan ini?". Lalu monster tersebut mengeluarkan monster yang mirip namun lebih kecil, dari bagian depan tubuhnya yang terbuka. Kedua monster tersebut berubah menjadi sang Ibu dan Adik Perempuan, lalu berkata "Karena kau bukan anakku". Setelah mendengar itu Kakak Laki-laki menjadi syok berat, kepalanya menjadi sakit dan ia pun pingsan.
Saat Kakak Laki-laki bangun, ia pun sadar bahwa semua hal yang telah terjadi itu hanyalah mimpi. Ia pun melihat tangannya ada tulisan yang tertulis dengan bekas akibat benda tajam yang bertulis "Tes DNA dengan Ibu mu". Karena merasa itu adalah tugasnya, ia pun mengajak Ibu untuk tes DNA dan setelah melakukan tes. Terungkap bahwa Kakak Laki-laki bukanlah anak kandungnya, sang Ibu pun marah dan pulang untuk menemui sang Ayah. Setelah sang Ibu bertemu dengan sang Ayah, sang Ayah ternyata sudah melakukan tes DNA dengan Adik Perempuan dan hasilnya ia bukanlah Ayah kandungnya. Sang Ayah dan sang Ibu pun berdebat dan saling berkelahi dengan brutal, pada akhirnya mereka memutuskan untuk bercerai. Kakak Laki-laki dan Adik Perempuan pun tinggal di rumah Walikota karena sang Ayah dan sang Ibu tindak ingin mengurus mereka lagi. Karena sang Adik Perempuan sudah tahu fakta bahwa mereka bukanlah saudara kandung, sang Adik Perempuan yang memiliki perasaan pada sang Kakak Laki-laki pun menjalin hubungan sebagai kekasih dan setelah berlangsung beberapa tahun mereka pun menikah.
TAMAT