"Hhhhhmmm,,,,hidup gua kenapa selalu rumit dan berat banget dah, kenapa semua sangat sulit, uang sewa kosan udah nunggu, uang buat semesteran juga, ditambah sekarang nyari kerja susah banget, Job sepi walaupun dapet tapi bentrok sama jam kuliah, huh," monolog Ibram meratapi nasib.
Disaat Ibram tengah melamun, ia dikagetkan oleh temannya.
" Woiii, melamun bae, awas kesambet, lagian masih siang Ib,,," cetus temannya yang sudah duduk di samping Ibram.
" Ah,,, elo bisanya cuma ngejek Don, gue lagi bener-bener pusing sekarang, mending loe pergi dah," sarkas Ibram sedikit tersulut emosi.
" Ya elah,,,,sensi amat, emang loe kenapa, kalau ada masalah makanya cerita, bukan malah diem bae, kali aja gua bisa bantu," jawab Doni sembari menepuk pundak Ibram lembut.
" Gua lagi mumet, Job lagi sepi, mau nyari kerja tambahan belum ketemu yang cocok, ada juga bentrok ama jam kuliah, uang tabungan cuma cukup buat makan doang, padahal gue harus bayar biaya semesteran, bayar sewa kos, belum buat simpenan,huh kenapa meski barengan," ucap Ibram dengan wajah frustasi.
" Sabar,,,, rezeki kita udah ada yang ngatur, nggak akan tertuker yang penting kitanya kudu yakin," jawab Doni memberi nasehat.
" Alah,,,loe mah bisanya cuma ngomong doank, gue butuh solusi bukan omong kosong," jawab ketus Ibram dengan wajah kesal.
"Gimana kalau loe ikut gua, dari pada nongkrong nggak jelas, kebetulan malam ini ada acara majelis islami dan temanya kayaknya cocok sama situasi loe saat ini, gimana," ucap Doni menasehati sembari memberi saran.
" Nggak ah, yang ada bukan dapet solusi malah bikin tambah mumet, gue ini harus bisa dapetin uang segera, bukan malah dengerin ceramah nggak guna, yang ada buang waktu, mending nongkrong ma yang lain, kali aja ada yang bisa ngasih Job, lah kalau ikut Loe ke majelis gua cuma dapet ngantuk, ogah," ucap Ibram dengan sangat yakin.
" Gink aja dah,,,,kita buat kesepakatan, loe ikut gua menghadiri majelis Islami nanti malam, kalau emang setelah loe ikut gua nantinya nggak dapet apa-apa, uang buat semesteran sama uang kos biar gua yang bayar, anggap uang ganti rugi buat waktu loe yang terbuang, gimana," ucap Doni mengajukan pilihan kepada Ibram.
Ibram yang mendengar ucapan Doni cuma terdiam, dan membuat Ibram berfikir kesar untuk sesaat, mengapa temannya satu ini tetiba sangat bersemangat ngajak Ibram buat ikut hadir ke majelis, nggak kayak biasanya, namun ucapan terakhir Doni membuat Ibram sedikit bimbang.
" Hhhmmm, ok gua bakalan ikut loe buat hadir ke majelis Islami malam ini, tapi loe harus tepati janji, jangan sampe ingkar," ucap Ibram akhirnyq setuju.
Singkat cerita, malam telah tiba, kini Ibram dan Doni tengah duduk berkumpul bersama peserta yang lain.
Setelah Mc menjelaskan tentang Tema acara dan moderator yang hadir sebagai pembicara, dengan Tema Belajar Kesabaran dan Keikhlasan Nabi Muhammad SAW. Dan yang menjadi moderator adalah ustadz xxxxxx, acara Majelis Islami pun di mulai.
Acara berjalan lancar, awal-awal Ibram merasa bosan dan menyesal ikut. Tapi, ada satu pertanyaan yang berhasil membuat Ibram terdiam dan tanpa sadar ikut menunggu jawaban yang akan diberikan.
Tanpa terasa waktu berlalu, acara Majelis Islami berjalan dengan baik, Ibram yang awalnya mengoceh nggak jelas, malah berbalik menjadi fokus dan mendengarkan setiap paparan yang dijelaskan oleh sang pembicara, sampe acara selesai.
Di dalam kosan, Ibram masih memikirkan pertanyaan yang diajukan oleh salah satu peserta, dan jawaban yang dipaparkan berhasil menampar kesadaran Ibram, kalau ternyata dirinya jarang bersyukur, kalau dirinya masih ragu akan kuasa sang pencipta, dan sangat amat jarang bersholawat apalagi berdoa, selalu saja mengeluh dan mengeluh, Ibram merasa Malu untuk mengakui ia bagian dari Umat Nabi Muhammad, padahal suri tauladan yang beliau ajarkan, dan pengorbanan yang beliau berikan untuk umatnya sungguhlah nyata.
FlashBack*
" Maaf Ustadz saya mau bertanya, saya tengah dilanda rasa takut dan cemas, sebab saya baru saja dipecat, saya mencoba bersabar dan ikhlas menerima, padahal saya miliki banyak tanggungan, saya sudah berusaha tapi masih belum mendapatkan hasil maksimal,tolong solusi untuk kondisi saya saat ini Ustadz," ucap salah satu Peserta Majelis mengajukan pertanyaan.
Dan sang Ustadz pun menjawab pertanyaan tersebut dengan amat jelas dan tegas.
"Sesuai tema malam ini maka itulah jawaban yang tepat untuk solusi masalah antum saat ini, kesabaran dan ke ikhlasan adalah kunci utama, kita sebagai umat nabi Muhammad sudah tentu belajar bagaimana rasa sabar yang diterapkam nabi muhammad dalam mensyi'arkan agama islam, ikhlas menjalankan segala perintah yang diturunkan Allah bahkan bertaruh nyawa, meski dijamin masuk surga namun nabi Muhammad tak pernah terlena dan selalu memenuhi tanggung jawabnya, mengisi setiap waktu dengan zikir dan doa,bahkan tak henti berusaha menjamin para umatnya agar selamat dan dilindungi, serta dicukupi segala kebutuhannya."ucap sang ustadz berhenti sejenak sebelum melanjutkan penjelasannya.
"Alangkah baiknya kita yang terlahir sebagai umat nabi Muhammad harus bersyukur, dan mencoba menerapkan sikap dan perbuatan sang suri Tauladan dalam kehidupan sehari-hari, sebab Allah SWT. Telah menjamin dalam Alqur'an bahwa ketika kita berdoa dan bersalawat atas nabi muhammad dan Diri-Nya, maka Allah akan permudah setiap urusan yang ada, memberi jalan maka perbanyak Zikir, bersholawat atas nabi, dan perbanyak berdoa, yakinlah jika kita mengikuti suri tauladan sang nabi maka hidup kita didunia akan terjamin,"jawab sang ustadz dengan wajah penuh keyakinan.
bahkan Ibram yang mendengar setiap paparan yang diberikan fokus menyimak dengan serius.
"Flash off*
"Hhhmmm,,, gua nggak nyangka pilihan buat ikut Doni datang ke acara majelis malam ini membuat mata dan hari gua terbuka, sebagai umat Nabi Muhammad SAW. Banyak hal yang bisa gua pelajari dari suri tauladan Nabi Muhammad SAw, ternyata gue baru sadar jarang bahkan sangat sedikit untuk meluangkan waktu buat doa, zikir, apalagi salawat, kayaknya waktu gua habis buat ngeluh dan cuma ngejer dunia, sampe lupa kalau hidup cuma sementara, beruntung Gua Umat Nabi Muhammad, dan " Monolog Ibram pada diri sendiri.
🙏🙏🙏