Siang itu, saat matahari bersinar terik dan membakar kulit. Mereka mengejar ku, diantara deretan rumah rumah penduduk aku terus berlari tanpa arah. Berharap ada yang mau menolongku. Tapi nihil, tak satupun datang mengulurkan tangannya untuk ku. Mereka hanya menatap ku iba dengan setitik rasa takut Dimata nya. pengejar ku semakin dekat, aku tak boleh tertangkap ! Jika mereka menangkap ku, aku akan mati !! . Aku sudah lelah, kaki ku sudah berkali kali terus ku bujuk dan ku paksa untuk berlari. Tapi ini sudah batasan ku. Aku menyerah, toh pada akhirnya aku juga akan tertangkap " lagi ", tapi ku yakin kali ini mereka pasti akan membunuhku, atau setidaknya memotong kaki ku agar aku tak bisa lari lagi. Saat aku berada di ambang keputusasaan, sebuah rumah tua terbayang di benak ku. Rumah itu ! Aku bisa kesana, aku yakin dia pasti bisa membantu ku, atau setidaknya membiarkan ku sembunyi disana sebentar. dengan tenaga yang tersisa, aku melangkahkan kakiku secepat mungkin. Rumah itu sudah tidak jauh, hanya berada di ujung tangga yang ada beberapa meter dari sini. Aku bisa berlindung disana ! Aku masih punya harapan ! Tapi saat harapan kecil itu sempat membuat ku tersenyum, sesuatu tiba tiba merasuki kepalaku.
Rumah itu...
Adalah jebakan..
Dia.. dia yang tinggal disana adalah sekutu mereka. Aku akan ditangkap, lalu...
Aku melihat diriku yang di kepung dengan para pengejar ku yang tertawa penuh kemenangan di dalam rumah itu,
" Bodoh ! Kau selamanya tak akan bisa lari ! "
Bayangan itu tiba tiba muncul dikepala ku.. apa ini ? Deja vu ? Tapi kenapa Dejavu itu terasa amat nyata ?
Deg!
Dada ku tiba tiba terasa amat sesak, oksigen di sekitar ku seolah menghilang begitu saja. Napas ku tercekat,
" Sial ! Kenapa disaat begini... Ughh " aku refleks meremas kaos yang ku ku kenakan saat merasakan rasa sakit yang semakin menjadi.
Sudah lah, lupakan saja. Aku tertangkap ataupun tidak juga sama saja. Aku, tetap akan mati bukan ? Jika tuhan ada... Kenapa ia begitu kejam pada ku ? Apa salah ku sampai dia menyiksaku seperti ini ?
Splash !
Sebuah cahaya terang yang entah berasal dari mana, menerpa ku begitu saja. Dan saat aku membuka mataku, aku sedang berada di kamar ku yang nyaman. Di tangan ku terdapat botol berisi pil pereda nyeri yang biasa ku minum saat panic attack ku muncul. Apa yang terjadi barusan ?
Coba katakan padaku..
Apa yang kau tahu tentang diri ku.
Apa kau tahu ?
Apa kau tahu kalau aku seringkali dihantui ketakutan ??
Ketakutan akan masa lalu itu..
Terus menghantui dan menyiksaku.
Apa kau tahu soal itu ?
Pagi ini aku terbangun..
Dan kembali mendapati diriku yang meringkuk dengan tubuh yang gemetar ketakutan.
Tapi siapa yang tahu ?