Mira berjalan cepat menuju pintu perpustakaan, membawa buku yang baru saja ia pinjam dengan perasaan bahagia. Namun, saat ia melangkah keluar, angin dingin menyapanya, disusul gemuruh halus di langit yang perlahan berubah menjadi hujan deras.
Ia menatap langit yang gelap dan bergemuruh, kemudian mundur kembali ke dalam. Pikirannya penuh dengan harapan hujan segera reda. Tapi setelah beberapa menit berlalu, hujan malah semakin lebat, mengguyur tanpa henti.
Tak ingin berdiri tanpa tujuan, Mira memutuskan kembali ke salah satu meja baca. Ia membuka buku yang baru saja dipinjam, duduk sambil membiarkan dirinya tenggelam dalam halaman-halaman penuh cerita. Sesekali, matanya teralihkan ke arah jendela, memperhatikan tetes-tetes hujan yang berjatuhan dan membentuk aliran kecil di kaca. Suara hujan yang menghantam atap perpustakaan dan gemericik air di luar sana menciptakan musik yang melankolis tapi menenangkan.
Ia tersenyum kecil, menyadari ada sesuatu yang tenang dalam suasana ini. Seakan-akan hujan memintanya untuk berhenti sejenak, untuk sekadar diam dan menikmati waktu.
Pikirannya mulai mengembara, dan ia merenung tentang betapa seringnya ia berlari dalam hidupnya, selalu ingin buru-buru mencapai sesuatu, seakan tidak ada waktu untuk sekadar duduk diam dan bernapas. Kehidupannya selama ini mirip seperti rutinitas tanpa jeda, penuh dengan jadwal dan rencana yang harus dipenuhi.
Namun hari ini, hujan membuatnya berhenti. Hujan memaksanya untuk melambat, untuk sekadar duduk tanpa tergesa-gesa. Di balik jendela, ia menyadari, mungkin ada makna di balik setiap hujan yang tiba tanpa terduga, seperti hal-hal yang terjadi dalam hidupnya.
Mira menyadari bahwa hidup tak selalu harus dikejar atau dipercepat. Ada kalanya kita perlu berhenti, mengamati, dan meresapi setiap momen yang ada. Seperti tetes hujan yang jatuh satu per satu, hidup pun memiliki ritmenya sendiri, dan terkadang yang kita butuhkan adalah berhenti sejenak, mendengarkan, dan membiarkan alam berbicara.
Saat hujan mulai mereda, Mira menutup bukunya, tersenyum sambil melangkah keluar. Ada semangat baru dalam langkahnya, seolah hujan telah mengajarkannya sesuatu yang sederhana, namun bermakna bahwa ada keindahan dalam jeda, dan hidup akan selalu memberikan waktu untuk beristirahat, asalkan kita mau mendengarkan.