Fatur adalah seorang fotografer. Dia memotret berbagai objek, seperti pemandangan, hewan, tumbuhan, dan benda-benda unik lain. Menurut ya, sesuatu yang indah harus diabadikan dan foto merupakan salah satu sarana untuk mengabadikannya.
Di halaman rumah Fatur yang asri ditumbuhi berbagai macam bunga. Bunga-bunga itu ditatat sedemikian rupa hingga membentuk sebuah lanskap yang luar biasa. Kumbang, capung dan kupu-kupu, memenuhi udara disana.
Disamping rumah Fatur mengalir sungai kecil yang jernih, Fatur menggunakan air itu untuk mengaliri kolam koi miliknya. Kolam itu ditumbuhi teratai merah dan kuning. Disananlah biasanya angsa-angsa Fatur berenang dan kodok bernyanyi.
Selain angsa Fatur juga memelihara hewan lain, merpaai, Cate, kucing, dan kelinci. Burung dan tupai bertengger dikebun belakang. Kebun itu berpohon rindang dan lebat. Dahanya digunakan berbagai jenis burung untuk membuat sarang. Fatur menyukai semua hewan-hewan itu kecuali burung gagak. Burung itu sudah terlalu sering membawa anak ayam Fatur.
Fatur selalu merawat mereka dengan baik. Dia dibantu oleh dua orang tukang kebun dan seorang juru rawat. Fatur adalah orang yang sangat mencintai lingkungan.
Akhir -akhir ini Fatur kebinggungan karna bunga miliknya digerogoti ulat. Daunya tercabik-cabik dan bunga-bunga nya berguguran.
Perawat taman mengatakan dia telah menyemprot banyak pestisida beberapa kali,Fatur mengira itu akan berhasil. Baru beberapa hari ulatnya sudah mulai tampak. Pestisida sepertinya tidak bisa menghentikan hal itu.
Sudah seminggu semenjak Fatur memberikan perawatan terakhir. Bunga itu tidak berubah bahkan mulai menguning. Fatur sangat prihatin melihatnya. Dia bahkan berkali-kali berkonsultasi dengan beberapa pakar pertanian. Setiap kali hasilnya adalah jenis obat baru yang mereka sarankan.
Sementara itu, dihalaman, bunga lain mulai tertular, tampaknya digerogoti juga. Fatur benar-benar bingung menghadapi situasi.
Hari berikutnya.Fatur duduk dihalaman belakang, dia melihat burung gagak melintas. Fatur yang sejak awal tidak menyukainya melemparnya dengan kerikil.
Si gagak pergi menuju halaman depan tempat dimana anak-anak ayamya berada. Karna tak ingin kehilangan lagi, Fatur segera menuju kesana.
Dihalaman Fatur sangat gusar melihat si burung yang bertengger dibunga yang sakit. Burung itu mengoyak kulit batang bunga, menariknya hingga terkelupas.
Fatur hampir berteriak marah. Tanpa rasa bersalah dengan santainya burung itu mengeluarkan seekor ulat dari kulit bunga yang terkelupas. Tampaklah ulat lain berhamburan dari lubang tempat ulat pertama keluar.
Fatur terpana.
Satu-persatu ulat dari kulit pohon itu di patuk sigagak. setelah kenyang dia pergi begitu saja menyisakan beberapa ulat disana.
Sekarang Fatur dan pak sabit tau kalau ulat yang selama ini meneror mereka bersembunyi dibalik kulit batang bunga itu sendiri. Akhirnya mereka berhasil menyelamatkan bunga dari ulat-ulat itu.
Setelah sebulan berlalu bunga itu kembali tumbuh subur dan sehat. Mulai saat itu setiap kali Fatur melihat burung gagak, dia tidak membencinya lagi. Meskipun begitu Fatur harus tetap berhati-hati. Walaupun burung itu berguna memakan ulat-ulat dan hewan lain, tapi tak cukup meyakinkan anak ayam Fatur tetap aman.
"Apapun itu semuanya mendapat proporsinya dialam. Aku seharusnya tidak membenci apapun berlebihan. Suatu saat nanti, mungkin dia akan menolongku. Pikir Fatur.
"Ironisnya pengerogot bunga, bersembunyi dibalik kulit batang bunga itu sendiri." Katanya sambil memotong beberapa dahan dan ranting bunga-bunganya.