12 Juni 2004. Rumah sakit, Nganjuk, Jawa Timur.
Tak terhitung keringat yang bercucuran, tetesan air mata yang berderai dan kelelahan datang yang menyapa, lalu menghilang setelah datangnya tangis bayi kecil yang terdengar di satu ruangan itu.
"Lucu sekali, kita beri nama apa gadis manis ini?"
Aku lahir, Jeena, mama ku yang memberikan nama itu.
Saat aku lahir, mama ku sangat bahagia karena dia menunggu ku sangat lama, 8 Bulan. Dia sangat menantikan ku.
Saat aku berada di pelukannya ia menangis bahagia.
12 Oktober 2005, Nganjuk, Jawa Timur.
Aku lahir 10 Tahun setelah ibu dan ayah ku menikah, aku anak terakhir dari 3 bersaudara, tapi Tuhan berkehendak lain. Kedua kakak laki laki ku pergi sebelum mereka lahir, aku anak tunggal.
"Ayah, panggil ayah sayangkuu." Tutur kata dari laki laki yang sangat dekat dengan ku sejak aku lahir.
"Ayah! Ayah!" Ucap ku mengikuti perkataan nya dengan sangat seru. Ya, laki laki itu ayah ku. Aku menyebut nya saat pertama kali aku bisa berbicara.
Setelah menyebut nya ia sangat bahagia karena pertama kali mendengar sebutan itu, lalu ia memberikan ku es krim.
12 Januari 2010, Bandung Jawa Barat.
Aku lahir dari keluarga berkecukupan saat di kampung ku, kedua orang tua ku memilih pergi dari kampung halaman ku dan mencari penghasilan di Bandung. Ya Bandung, kota indah yang selalu mempunyai cerita dan sinar matahari yang meluncur lembut di antara pepohonan seperti pelukan yang menyapamu.
Aku tumbuh dewasa di kota itu. Saat SD, Di kota itu aku bertemu dengan nya, perempuan yang sangat cantik nan jelita, kecantikan nya bahkan tidak bisa di ungkap kan dengan kata kata mungkin dengan satu lirik lagu "Sempurna" Sudah dapat menjelaskan bagaimana diri nya, walau hanya sedikit. Naysilia Maharani panggil saja dia Rani. Perempuan itu sahabat ku, Sahabat pertama ku di kota itu. Aku selalu bersama nya setiap waktu, setiap jam bahkan setiap menit.
"Ada Pameran di Datu Adill, ayo ke sana kita lihat!!" Ucap nya dengan excited.
"Atur saja waktu, aku akan siap siap dan kita akan langsung pergii ke sana" Balas ku dengan rasa excited juga.
Rani always mengajak ku pergi ke acara acara seperti itu, bahkan acara kecil pun dia selalu mengajakku. Tidak peduli dengan berapa uang yang kami habis kan atau sama sekali tidak ada mengeluarkan uang sepeserpun, kami berdua hanya ingin selalu merasa bahagia bersama sama.
Aku dan Rani seperti mempunyai ke pribadian yang sama, dia kesepian seperti diri ku, walau dia mempunyai saudara tetapi ia selalu mengatakan ia kesepian. Karena ke pribadian itulah aku dan dia menjadi sahabat, selalu bersama.
Tetapi hubungan kami tidak berlangsung lama, kami asing setelah lulus SD. Aku tidak tau mengapa hal itu terjadi, aku tidak mempunyai tempat cerita setelah kami asing dan lost contact.
Setelah masuk SMP dan aku lost contact dengan nya hidup ku seperti berantakan, aku sangat tidak menyukai masa masa SMP ku karena pertemanan dan lingkungan sekitar yang toxic, mereka sangat kejam.
Tetapi saat di rumah aku menjadi tenang karena ada mama ku dan kucing kecil itu, Ocill. Setiap aku pulang mama ku selalu memasakkan makanan kesukaan ku, Ayam goreng kecap. Setiap mama ku memasak itu, aku selalu menghabiskan dua piring nasi. Sangat enak!!
Oh yah! Mama ku juga menjadi tempat cerita ku, aku selalu mengeluh karena lingkungan SMP yang tidak nyaman, dan aku juga pernah menangis di depan mama ku karena aku asing dengan Rani.
Mama ku selalu mendengar keluh kesah ku tentang hal apapun itu, bahkan masalah sepele pun dia juga selalu mendengarkan nya.
12 November 2014 Bandung, Jawa Barat.
Tahun ini aku lulus SMP dan akan lanjut SMA.
"Semoga kelas ku selanjut nya tidak seperti kelas ku pada masa SMP ku, aku sangat takut berkenalan dengan orang lain" Ucap ku kepada nya, Allah SWT. Aku berdoa semoga tidak memiliki teman seperti teman SMP ku.
15.12 Sore.
"Ma!! Aku seneng banget punya kelas ituuu!!" Ucapku dengan sangatt excited kepada mama ku setelah pulang dari sekolah.
Yaa, Doa ku terkabulkan. Aku bahagia dengan kelas ku ini, temen temen ku tidak membedakan ku dengan orang lain bahkan mereka tidak memilih milih teman.
Mama ku tersenyum bahagia setelah mendengar perkataan ku yang sangat excited itu. Mungkin dia bahagia karena tidak akan mendengar keluh kesah ku karena lingkungan pertemanan ku yang aneh? Haha aku tidak tauu. Intinya aku sangat bahagia sekalii hari ini karena lingkungan pertemanan ku yang kembali normal.
"Baguslah, semoga mereka tidak toxic ya sayang ku, cantik ku, manis ku, putrii ku" Tutur lembut mama ku.
aku sangat menyukai kata kata terakhirnya. Aku merasa sangat spesial. Dan aku juga tidak pernah merasa ter abaikan sedikit pun oleh mama ku inii saat aku menceritakan hari hari ku, akuuu sangat menyayangi nya.
Mendengar tutur lembut nya aku tersenyum bahagia.
"Makasi ya mah udah mengajarkanku bagaimana
mempertahankan kesabaran yang luar biasa disaat kita tidak mampu berdiri lagi di lingkungan toxic itu. Mama, Bisakah kau menungguku lebih lama lagi?
agar aku bisa menunjukkan padamu
bahwa aku akan mewujudkan impian mu dan impian ku itu. aku juga yang akan membuatmu menjadi orang yang paling bahagia.
Hingga kau lupa,
bagaimana caranya bersedih.." Ucap ku kepada nya.
"Love you ma, always and forever."
Lanjut ku dengan pelukan.
Komang
-Raim Laode-
Ingin kuungkapkan rindu lewat kata indah
Tak cukup untuk dirimu
Sebab kau terlalu indah dari sekedar kata
Dunia berhenti sejenak menikmati indah mu
Dan apabila tak bersama mu
Kupastikan kujalani dunia tak seindah kemarin
To: Mama