Sayup-sayup kudengar suara yang menakutkan, aku mendengar seseorang seperti menahan rasa sakit, aku tidak tahu apa yang terjadi, aku ingin mendekat tapi aku tidak berani seakan tubuhku menolak untuk menghampiri suara itu
Aku coba menahan rasa takutku dan mencoba mendekati-nya dan entah mengapa bulu kudukku berdiri seakan memperingati bahwa ada hal yang sangat menakutkan berada di sana
Aku mendekat dan terus mendekat aku mulai mendengar jelas suara yang menahan rasa sakit suara itu begitu menakutkan dan entah apa aku merasa suara itu semakin jelas dan suara yang menahan rasa sakit itu pun juga berhenti
Aku ikut berhenti dan berpikir apakah itu hanya halusinasi atau memang ada orang disana,Dari pada berkutat dengan pikiranku aku terus maju dan melihat orang yang sedang jongkok dan sepertinya dia seorang wanita dan ia menunduk kepalanya ke dalam lutut nya
Aku coba memanggil wanita itu dengan pelan
" Hei, ngapain kau disitu" ucapku terus mendekat dan entah apa tapi aku semakin takut di tambah dengan semilir angin lewat yang mampu membuat aku merinding
Bukannya wanita menjawab tapi ia malah menangis dan tangisannya seakan mengiris setiap kulit yang ada di tubuhku, aku mulai menegang dan menggigil
"Hikss hiks hiks hiks hiks"
Tangisan yang begitu menakutkan tetapi aku coba bertanya lagi tapi sekarang aku sudah berada di sampingnya
"Mbak anda tidak apa-apa? apakah anda butuh bantuan" ucapku sambil menatap ke arah sang wanita yang masih menunduk kepala
"Hikss...hiks..hiks..Tolong...hihihihi...hihihi"
Mendengar cekikikan aku mulai panik dan saat itu juga tubuhku seakan membeku dan aku melihat ia berdiri dan memperlihatkan wajah yang hancur dimana mata yang di jahit hidung yang kebelah dua, dia mulai mendekati ku dan aku mulai keringat dingin dan seakan jantungku saat itu juga berhenti berdetak
Aku coba meminta pertolongan kepada yang maha kuasa dan saat itu tubuhku akhirnya bisa bergerak dan aku mulai lari sekencang-kencangnya tanpa mau melihat kebelakang hanya ada satu tujuanku cepat kembali kerumah
Dan dari situ aku masih saja mendengar cekikikan-nya, aku mulai menangis dan apa yang terjadi tiba-tiba aku sudah sampai saja di rumah dan langsung mengetok pintu dengan panik
"Ibu ibu ibu ibu buka pintunya ibu" ucapku sambil megetok dengan kerasa
Seketika itu pintu terbuka dan aku berlari masuk menuju ruang tamu dan berteriak kepada ibu untuk menutup pintunya dengan cepat
"Kamu ini bukan salam malah nyelonong masuk aja, ada kenapa kamu kelihatan ketakutan begitu" ucap ibu sambil menjewer telingaku
" Maaf Bu tadi aku berjumpa dengan kuntilanak" ucapku masih saja ke takutan
"Huu makanya kan sudah ibu bilang jangan pulang malam-malam, jadi sekarang kamu di tampaki kan, itu karena ngelawan orang tua
" Ibu ini bukan nenangin anaknya malah di marahin" ucapku masih menangis
" Huhh sudah wudhu lalu sholat biar hati kau tenang" ucap ibu dan aku ingin menolak karena masih takut bagaimana jika ia tiba-tiba Dateng dan menampakkan mukanya yang menyeramkan itu, tapi dengan sholat bukannya aku bisa lebih tenang dan aku melaksanakan
Selepas itu aku tidak pernah pulang malam dan selalu pulang lebih awal