Namaku Adel,aku seorang janda kembang,aku janda tapi aku juga masih perawan,aku juga tidak tau kenapa begini nasibku.
Sebelum aku dan suamiku menikah kami memang sudah memutuskan berpisah karna sudah tidak saling cinta.Tapi kedua orang tua kami malah tetap menikahkan kami yang akhirnya beginilah,suamiku meninggalkanku di malam pertama kami.
Sejak aku mengetahui dia telah berpaling,dan mencintai sahabatku aku sudah tidak mencintainya lagi bahkan aku tidak percaya lagi kalau cinta ada yang tulus,bagiku cinta sama saja dengan makhluk gaib.menyeramkan dan menjengkelkan.
Kini Aku bekerja di sebuah toko Matrial,Aku sebagai kasir disana,ya kadang juga lebih dari itu pekerjaannya,karna aku ulet dan rajin,bosku sering memberiku bonus,untungnya bosku cewe,jadi aku aman.
Tapi semenjak bertemu dengan pria somplak yang kini ada di sampingku ,hidupku penuh dengan Maslah.Namanya Denis, usianya 23 tahun dan aku 26 tahun sekarang
"Mba Adel,berapa nomer hp mu.?" Ucap Denis yang kini terus saja membuntut di belakangku.
"Kosong .."Ucapku pelan dan Denis mulai mencatat ....
"Kosong kosong kosong kosong blong puas.! Seruku lalu berjalan meninggalkannya.
"Eeeh ... Yang bener dong Sayang." Ucap Denis menghentikan langkahku membuatku merinding.
"Sayang sayang,Sana cari gadis aja,aku nggak doyan Ama bocil." Jawabku jengkel.
"Ih tambah cakep kalau marah,pengen peluk." Ucap Denis merentangkan tangannya sembari menaik turunkan Alisnya. Ko
Aku terkejut mendengar kata Denis yang menyebalkan,aku rapatkan tangannya dan mengikatnya dengan tali rafia yang sedari tadi aku pegang.
Lebih menyebalkan ya lagi dia malah kesenengan.
"Tolong ...! Aku mau di culik mba Adel...! Pekiknya membuatku terkejut dan malu aku pun reflek menutup mulutnya,tapi dia malah kesempatan mencium telapak tanganku.
"Ihhh ..! Pekik ku kesel sendiri menghadapi si Denis ini.
"Lagi dong mba tutup mulut ya,masih kurang lama tadi." Goda Denis lagi membuatku makin kesel dan menutup mulutnya dengan lakban.
Aku pun pergi meninggalkannya dalam posisi itu.dan kembali bekerja.
Setelah aku pulang dalam perjalanan aku melihat Denis masih dengan keadaan terikat duduk jongkok,aku jadi merasa bersalah,dengan cepat aku lepaskan ikatannya dan membuka lakban di mulutnya.
"Kenapa kamu nggak minta tolong orang buat bukain sih Nis.?" Tanya ku heran dan sedikit hawatir.
"Aku nunggu bidadariku pulang." Ucapnya masih bisa senyum padahal sudah sedari siang dia terikat. Denis sengaja tidak membolehkan orang lain membuka ikatannya.
"Ya ampun Nis... Nih minum." Ucapku sembari menyodorkan sebotol air putih.
"Makasih sayang ..." Ucapnya setelah minum.
"Lama lama aku jahit mulut kamu." Ucapku kesel di panggil sayang.
"Sanah pulang ... "Lanjut uca jipku.
"Akukan udah pulang." Jawab Denis yang membuatku bingung.
"Kamu jangan ngaco deh Nis,disinikan bukan rumah kamu." Ucapku heran karna kami sekarang berada di bawah pohon.
"Emangnya kamu demit.?" Lanjutku
"Rumahku kan di hati kamu mba.kamu tempatku kembali" Ucapnya lagi membuatku menggeleng.
"Aku cinta kamu mba." Ucap Denis lagi.
"Aku nggak doyan berondong Denis."
Ucapku menolak.
"Coba dulu mba ,pasti ketagihan." Ucap Denis sembari mendekatkan wajahnya.
"IIIIH ." Aku ber ih dan melangkah meninggalkan Denis,tapi Denis terus saja membuntut di belakang.
"Mba ... Aku cinta kamu mba." Ucapnya terus mengikuti.
"Kalau nggak percaya,belah lah dadaku dengan kasih sayang mu mba." Ucapnya lagi sembari membuka jaketnya dan terpampang nyata kaos hitam bergambar hati di dadanya yang ia kenakan membuatku bener bener kesel tapi pengen ketawa saking keselnya.
"Iiih Denis ...! Pekikku lalu menutup telinga sembari berjalan.
" Kenapa sih kamu ngejar aku terus Denis.? Tanyaku menghentikan langkah.
" Aku cinta sama kamu mba." Ucapnya serius.
"Bahkan aku rela jika kau ambil kesucianku secara gratis mba." Ucapnya membuat darahku mendidih.
"DENIIIIIIIS ....!!! Pekik ku mengambil sandal di kaki,Denis yang melihatku mengambil sandal langsung lari terbieit birit dengan cepat menghilang.
"Dasar berondong somplak.!" Dongkol ku.
KE ESOKAN HARINYA ....
Seperti biasa rutinitasku hari ini ini pun sama, aku berangkat jam 7 pagi menuju toko Matrial,Dan Denis sudah bertengger di ujung gang menantuku lewat,wajahnya dan penampilannya kali ini berbeda.
Dia mendekat ke arahku seperti merasa bersalah.Aku pun menatapnya dengan tatapan datar.
"Mba maaf yah, kalau kemaren aku udah terlalu." Ucapnya menatapku sekejap lalu menundukkan wajah,membuat kemarahanku mereda seketika melihatnya menyesal.
"Iyah." Jawabku singkat tapi agak kenceng.
"YEEEEEEEH Mba Adel mau jadi pacarku ...!!" Pekik Denis sembari berlari dan bersorak riang membuat semua orang yang lewat menatap ke arah ku.aku pun malu dan pergi dengan sesak di dada saking kesalnya.
Mataku membulat sempurna,Aku bingung sendiri,perasaan tadi ngomongnya bukan nyatain cinta,kenapa ini Denis bilang aku mau jadi pacarnya.Denis sungguh meresahkan.
"Bener bener nih bocah udah ngerjain aku,awas aja kalau ketemu lagi." Batinku dongkol lagi dengan ancaman.
SIANG HARINYA ...
Seperti biasa pula aku istirahat selama 1 jam,dan biasanya bos ku akan menggantikan ku selama satu jam itu.
Denis kembali muncul dengan gaya tengil dan usilnya.
Yang biasanya aku tak mengharapkan Denis datang kali ini aku sangat mengharapkan dia datang, untuk melampiaskan dendam ku tadi pagi.camon baby ....
Kini posisi kami saling berhadapan,Denis menatapku dengan senyum sumringahnya kalau aku senyum menghanyutkan,aku sudah memegang sandal yang kusembunyikan di balik badanku,Aku mengangkat sandal dan ......
"Pak ...!"
"Ceg ..! Cup ...!"
Baru satu kali tepakan sandal mengenai lengannya,tangan ku tertangkap genggaman Denis,dengan cepat pula Denis mengecup pipiku.
"Haaaaa ..... Deniiiiiis ....! Pekikku setelah sekian detik aku terpaku dan terkejut.
Dengan cepat aku berlari mengejar Denis yang juga berlari saat ku kejar,tak kusangka setelah sangat dekat Denis berhenti dan malah balik mengejarku membuat aku panik seketika dan berbalik arah tanpa melihat situasi dan .....
"BRAKKKKKK ....!!!"
Aku hampir tertabrak motor dan Denis mendorongku kini ia yang tertabrak,jatuh dengan meringis kesakitan memegang kakinya.
Melihat Denis yang kesakitan aku langsung panik dan cemas,aku sangat merasa bersalah.
"Mba aku cinta padamu." Ucapnya sembari kesakitan."
"Berisik lagi sakit juga." Kataku panik.
"Jawab dulu dong mba,nanti aku mati penasaran loh." Ucapnya membuatku tambah panik karna Denis mengeluarkan banyak darah.
"Iya iya, aku juga cinta padamu." Ucap ku terpaksa karna tak tega melihat wajahnya yang sudah memucat.aku langsung membawanya ke puskesmas terdekat.
Setelah sampai di puskesmas Denis pun langsung di tangani dokter untungnya tulang kakinya baik baik saja hanya betisnya yang sobek dan di jahit.
"Mba Adel sinih deh aku mau ngomong serius." Ucap Denis setelah selesai perawatan,aku pun mendekat.
"Mba ,aku Tuh serius cinta sama kamu,aku usilin kamu itu karna aku nggak suka liat kamu sedih dan murung karna masalalu kamu,aku lebih suka kamu kesel mikirin aku ketimbang kamu sedih." Ucap Denis penuh serius,aku hanya memperhatikannya,entah kenapa hatiku juga mulai berdebar.
" Kalau kamu serius kamu harus punya ker jaan dan rumah bagus." Ucapku ngasal,supaya Denis nyerah pikirku.
"Ok..! Tapi kalau aku sukses kamu langsung aku nikahin yah ?" Tantang Denis penuh percaya diri.
"Iya." Sahutku,karna ku pikir paling Denis cuman iseng.
Setelah sembuh Denis keluar dari puskesmas dan pulang bersama keluarganya.
Sejak saat itu Denis menghilang terhitung sudah satu tahun dia tak terlihat,dan tak ku pungkiri aku merindukan nya,nakalnya bahkan kata kata menjengkelkannya.
Aku kembali ke rutinitas ku sehari hari Aku bersiap siap di pagi hari berangkat menuju toko Matrial,saat sampai di sana, toko masih tutup tidak seperti biasanya,aku menunggu bosku datang sembari duduk.
Tak berselang lama .....
"BRAAGGGGG SLEREEEEEEGGGG ....!!
Semua penutup toko terbuka lebar betapa terkejutnya aku ruangan tokon itu di sulap menjadi ruangan yang sangat indah, bertuliskan well you Merry me ...
Denis datang membawa segerombol bunga mawar dan membawa cincin di tangan satunya.dia terlihat tampan dengan pakaian formalya.Denis sudah berhasil.
"Sekaraang aku sudah sukses.Menikahlah denganku,penolakan tak diterima,aku maksa." Ucapnya membuat ku dan orang orang yang lain melihatnya terkekeh renyah,mana ada ngajak nikah begitu.
"Iya." Jawabku tanpa basa basi memeluk erat Denis karna sekarang aku benar benar jatuh hati pada kesungguhannya,bukan karena kesuksesannya ,melainkan hatinya yang tulus,penuh perjuangan.Denis pun memeluk erat balik penuh bahagia,semua orang BersoraK Denis memasangkan cicin dijari manisku dan mengecup puncak punggung tanganku dengan lembut membuat semua sorakan semakin dahsyat terdengar.
"Wuuuuuuuuuuuuh ....!"
TAMAT ....