Langit biru terhampar luas menenangkan mata juga hati saat menatapnya, aku percaya ada keajaiban dibalik langit itu tapi aku tak tau akankah keajaiban itu hal yang bahagia atau tidak.
Taman Sekolah
" Haii key, kok malah disini sih kamu ga ke kantin? " ucap Fani menepuk pundak temannya.
" Gapapa fan, kamu kenapa bisa disini? " balik key bertanya.
" Aku habis dari toilet jadi ga sengaja lihat kamu disini jadi aku samperin, kalo kamu ga ada uang aku bisa pinjamin key. "
" Ga perlu fan, aku tadi udah sarapan di rumah kamu lanjut aja keburu jam istirahat selesai lagian aku mau lanjut ke perpusatakaan buat ngembaliin buku " Key mengangkat buku yang ia pegang.
" Hemmmm yaudah deh aku duluan ya key. "
" Iya fan. "
' aku ga mau repotin kamu fan, kamu mau temanan sama aku aja aku udah senang banget ' batin key sembari tersenyum hambar.
Skip>>>>>>>>>
Di rumah sederhana ini Keyna Admasya Khaira atau lebih dikenal dengan key hidup dan dibesarkan oleh sang ibu dan ayahnya.
Key memiliki dua orang saudara satu orang abang dan kakak perempuan, sang abang sudah menikah dan tinggal jauh dari kedua orang tuanya begitu juga dengan kakaknya yang tengah menempuh pendidikan diluar kota.
Karena hal itu hanya key dan kedua orang tuanya yang tinggal di rumah ini, dengan kondisi sang ayah yang menderita penyakit asma dan tak mampu untuk bekerja.
" Assalamu'alaikum ibu. "
" Ganti baju makan, habis itu kamu pergi ke rumah nyonya Hanum jadi pembantu disana lumayan gajinya bisa buat nambah kebutuhan hidup kita " ucap Melani dengan wajah datar dan tak suka menatap Key.
" Tapi key belum tau kalo key kerja disana bu. "
" Kamu budek ya? Kan barusan ibu kasih tau kenapa masih nanya bodoh " sahut melani tanpa iba pada sang putri.
" Maksud key kenapa ibu kasih taunya mendadak gini, key kan masih ada kerjaan sama mak Iroh di sawahnya bu. "
" Udah masalah mak Iroh biar ibu yang urus kamu lebih baik kerja jadi pembantu daripada di sawah mak iroh. "
" Iya bu. "
Terkadang sering kali muncul perasaan pada key ' apakah Melani benar-benar ibu kandungnya ' karena sikap dan perlakuannya yang terkadang tak bisa dikatakan sebagai sosok ibu.
Selesai makan Key membersihkan piringnya dan tak lupa menemui sang ayah yang terbaring lemah, terlebih lagi ketika penyakit asmanya kambuh.
" Ayah gimana keadaannya hari ini, ayah baik-baik ajakan. "
" Iya nak ayah baik-baik saja, kamu gimana sekolahnya lancarkan? " ucap Dery sang ayah.
" Alhamdulillah lancar yah, yaudah key pamit pergi kerja dulu ya yah " key pamit dengan bersalaman dengan sang ayah.
Skip>>>>>>>>>>>
' ini benarkan rumahnya nyonya Hanum, tanya satpamnya aja kali ya 'batin Key sembari menatap rumah mewah didepannya.
" Permisi pak, apa ini benar rumahnya nyonya Hanum ?. "
" Bener dek ini rumahnya nyonya Hanum ada perlu apa ya? " ucap satpam itu menatap Key.
" Hehh itu pak saya ada kerjaan disini pak " Key ragu untuk menjawab pertanyaan satpam itu.
" Kamu kerja apa disini? masih kecil juga, atau jangan-jangan kamu mau minta sumbangan ya. "
" Bukan pak saya bukan mau minta sumbangan, tapi saya benar-benar mau kerja disini pak " Key mencoba meyakinkan satpam itu.
" Yasudah tunggu disini dulu saya tanya kedalam. "
Sampai pada akhirnya key diperbolehkan masuk dan ditemani oleh salah satu pembantu disana.
Saat berada didalam rumah itu key tak sengaja melihat foto seseorang yang pernah ia lihat sebelumnya.
' k-kak Devan ya itu kak Devan ' batin key berkata sembari menatap foto itu.
" Dia den Devan putra bungsu nyonya Hanum dan Tuan Barkara " Jelas bi Dian karena melihat key yang fokus menatap foto Devan.
" Iya bi, key tau tapi key tidak terlalu kenal hanya tau saja itupun karena key satu sekolah dengan kak Devan bi. "
" Yasudah pokoknya kamu harus menghormati dia dan kalo di rumah panggil dengan den Devan kamu mengerti?. "
" Mengerti bi. "
Key memulai perkerjaannya dengan membersihkan seluruh bagian halaman rumah, merapikan tanaman dan juga membantu perkerjaan didalam rumah.
Pukul 16:49 wib
' kok dari tadi aku ga lihat kak Devan di rumah ya, apa dia lagi di kamarnya atau mungkin dia belum pulang ke rumah ' monolog key.
' ehhh tapi ngapain juga aku mikirin soal kak Devan. '
Semua pekerjaan key selesai pukul 18:20 ia pun kembali ke rumahnya dengan berjalan kaki tapi hanya sampai depan komplek perumahan mewah ini, setelah itu ia naik angkot untuk menuju rumahnya.
' agak takut sih kalo senja gini naik angkot semoga aja ga terjadi hal buruk ya Allah. '
Begitulah kehidupan yang dijalani oleh seorang Keyna, ia harus ikut bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan kedua orang tuanya.
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Sekolah
Braakkkkkk
Minuman es milik key tumpah mengenai sepatu seseorang, key jatuh bukan karena kelalaian dirinya tetapi seseorang mendorong nya hingga tersungkur.
" Astaga Key kamu numpahin minuman ke sepatunya kak Devan, sini berdiri aku bantu " ucap Serina berpura-pura baik untuk menolong key padahal dia yang sudah mendorong key hingga tersungkur.
Key tetap menerima uluran tangan dari Serina.
" Siapa yang nyuruh lo berdiri bersihin sepatu gue, ayo bersihin " ucap Devan dengan gertakan di akhir perintahnya.
" Saya ga punya tisu buat bersihin nya kak " Key mengusap bagian sepatu itu sebelum mengatakan kalimat itu.
" Udah kak maafin aja dia emang suka ceroboh " ucap Serina seakan membela tetapi lebih ingin menjelekkan Key.
" Urusan kita belum selesai, dan gue ga mau maafin lo setelah jam pulang temuin gue di parkiran " tegas Devan menatap key yang menunduk ketakutan.
" Udah lah Dev lepasin aja ni anak ga penting juga " ucap Bayu.
" Bener tu Dev, sepatu lo dicuci juga bersih kalo ga yang beli yang baru aja kan lo banyak uang bro " Rio ikut bicara.
" Gue ga mau, dan lo harus ikutin apa yang gue suruh " tekan Devan lalu pergi dari sana.
" Ihhh kenapa jadi gini sih, gue maunya kak Devan suka dan kagum sama gue karena ngebela ni anak kenapa jadi lo yang punya urusan sama kak Devan mana kak Devan ga mau maafin lo lagi, udah sana pergi " ucap serina memandang key tak suka.
" Aku salah apa sih sama kamu na, sampai-sampai kamu tega banget sama aku. "
" Salah lo banyak banget sama gue, dan gue ga suka sama lo tapi bagus juga sih kalo kak Devan kasih lo hukuman atau bisa jadi lo harus ganti rugi sepatu dia yang harganya ga akan mampu lo beli hahahaha bye bye key " Serina pun pergi dengan melambaikan tangan nya pada key.
Sebenarnya ketidak sukaan serina pada key dikarenakan key yang selalu mendapatkan peringkat pertama sejak mereka sama-sama duduk di bangku sekolah dasar sampai sekarang ini.
Skip>>>>>>>>>>>>
Parkiran
' kak Devan masih lama ga ya datangnya, aku harus cepat pulang karena aku mau kerja ke rumahnya ' batin key gelisah menunggu Devan.
Basecamp
" Gila lo bro, lo nyuruh tu junior nunggu di parkiran sekolah sedangkan lo ada disini " ucap Rio geleng-geleng.
" Tau lo Dev, pasti tu anak lagi celingak-celingukkan di parkiran nunguin orang yang ga akan nemuin dia hahahaha " ucap Bayu ikut tertawa.
" Gue ga terlalu peduli, tapi dia harus tetap ganti rugi soal sepatu gue " tegas Devan menatap lurus dan tajam.
" Kata gue sih ga usah perpanjangan urusan sama tu anak, gue aja enek risih ngeliat dia lama-lama. "
" Bilang aja dia jelek bay sok-sok dihalusin gitu omongan lo tapi gue setuju sih.
Udah lupain aja soal tu anak Dev, lebih baik dan bermanfaat lo mikirin soal si Chery gebetan lo itu kita bantuin deh " Rio memberi semangat.
" Soal tu cewe gampang, gue cuma lagi malas berurusan sama cewe kek dia " jawab santai Devan.
" Lahhh lo malas berurusan sama Chery yang udah jelas cantik, pinter setara lagi sama lo.
Dan lo lebih milih ngeladenin tu anak yang udah jelas-jelas jelek, dekil, miskin lagi tampangnya ga banget Dev. "
" Justru itu lebih seru ngeliat cewe kayak dia yang jelek plus miskin, gue udah bosan ngehadapin cewe modelan Chery.
Dan rata-rata cewe emang modelan Chery, yang fokus mempercantik diri, shoping, tebar-tebar pesona terus cuma minta gue belanjaain lagi capek gue ngikutin dramanya. "
" Dah gue ga tau mau ngomong apalagi sama lo Dev " Bayu menepuk jidatnya.
" Buat gue sih wajar cewe gitu Dev, yang terpenting dia cantik enak dipandang dibandingin tu anak " ucap Rio kembali membandingkan Keysdengan yang lain.
Skip>>>>>>>>>>>
Pukul 14:14 wib
' kayaknya kak Devan udah pulang mungkin dia lupa, yaudah aku juga harus pulang.'
" Asslammu-, ibu sakit bu sakit bu.... "
" Darimana aja kamu dasar anak ga tau diri " Melani menjewer telinga Key dengan kuat membuat key meringis kesakitan.
" Ibu sakit buk....... "
" Ibu udah baik sama kamu, tapi kamu selalu ga tau diri kenapa bisa telat pulang? kamu mau cari masalah sama ibu iya? Udah bagus dikasih kerjaan tapi malah kamu sia-siain. "
" Maaf Bu, tapi disekolah key ada tugas dulu jadi telat pulangnya key janji ga akan ngulangin kesalahan ini lagi bu. "
" Udah sana ganti baju terus langsung pergi ga usah makan. "
Dikamar Dery mendengar semua keributan itu tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa, jika ia mencoba membela key maka Melani akan ikut marah padanya apalagi akan mengancam dia tidak akan dibelikan obat.
Rumah Mewah
" Maaf ya bi key datangnya telat, tadi ada tugas dulu di sekolah bi. "
" Yaudah kamu langsung kerja aja, lain kali jangan diulangi karena nyonya paling tidak suka orang yang tidak disiplin dan bertanggung jawab atas pekerjaannya. "
" Iya bi key mengerti, key usahain untuk tepat waktu dan bekerja dengan baik dan bertanggung jawab. "
Keyna tetap berusaha memperlihatkan senyumannya dan terlihat tegar tanpa ada beban sedikit pun.
Skip>>>>>>>>>
Lorong kelas
" Heh lo kesini " teriak seseorang yang tak lain adalah Bayu.
" Saya kak " Key menunjuk dirinya.
" Ya iya lo, emang ada siapa lagi disitu. "
' kak Devan sama temannya ternyata. '
" Kenapa lo berani-beraninya ga datang ke parkiran kemaren " ucap Devan seolah emosi dan kesal.
" Maaf kak sebelumnya key udah nungguin kakak diparkiran, bahkan sampai satu jam lebih key ada disana kak karena terlalu lama jadi key pulang kak. "
" Alasan lo aja, tapi yaudah lah yang terpenting sekarang lo harus ganti rugi sepatu gue cuma 1,5 juta aja " ucap Devan dengan santai.
" Apa? 1,5 juta ? apat ga salah harga sepatu semahal itu kak " Key benar-benar terkejut dan syok akan perkataan Devan.
" Lo bener-bener bodoh atau cuma pura-pura, lo ga tua siapa gue dan keluarga gue. "
" Iya key tau kak tap-."
" Udah gue ga mau tau hari ini uangnya udah harus ada. "
" Kak key ga punya uang sebanyak itu kak, key benar-benar minta maaf kak buat masalah kemaren gimana kalo key cuciin sepatu kakak sampai bersih kak " Keyna memohon pada Devan.
" Udahlah van lepasin aja Lo ngapain sih persulit ni anak, udah tau hidup dia emang sulit alis miskin. "
" Gue ga mau tau, siapa pun yang bikin masalah dan ganggu gue ga akan gue lepasin gitu aja. "
" Kalo lo ga bisa ganti rugi hari ini, lo keluar dari sekolah ini " ucapan Devan seketika membuat Keyna terkejut dan ketakutan.
" Kakak key mohon jangan keluarin key dari sekolah ini kak, key benar-benar minta maaf kak maafin key kak " Keyna memohon mohon dengan menyatukan kedua tangannya didepan Devan.
" Gue ga peduli, lagian kalo dilihat-lihat lo ga masuk kriteria disekolah ini. "
" Jangan-jangan lo anak beasiswa fiks sih lo anak beasiswa " ucap Bayu.
" Iya kak " sahut Keyna dengan anggukannya.
" Pantesan lo bisa keterima disekolah ini beruntung banget, tapi sayang juga ga bertahan lama wkwkwk " mereka menertawakan Keyna.
" Rio lo urus ni anak, dan lo pastiin besok ni anak udah pergi dari sekolah ini " ucap Devan berlalu pergi.
" Kak, kak Devan key mohon jangan keluarin key dari sekolah ini kak key mohon kak hiksss hikssss " key sudah tak sanggup menahan tangisnya.
" Udah Lo terima aja udah takdir, lagian Lo juga nekat banget nerima beasiswa disini kriteria fisik dan ekonomi lo ga cocok disini. "
" Mendingan lo keluar, daripada lo jadi bahan bullyan disini. "
' aku cuma pengen sekolah disini, aku ga ada niatan yang lain aku pengen namatin SMA aku karena aku juga ga ada harapan buat lanjut kuliah tapi kenapa sekarang jadi gini hiksss hiksss ' batin Keyna begitu sedih dan sakit.
" Kalo ibu tau pasti ibu bakalan marah dan ngehukum aku " monolog Keyna.
Mau tidak mau Keyna harus menerima semuanya, karena tidak ada hal lain yang bisa ia lakukan sekian menerima takdirnya.
Keyna pulang dengan langkah berat dan kesedihan yang masih begitu mendalam.
" Assalamualaikum ibu ayah " salam Keyna saat memasuki rumah.
" Waalaikumsalam pasti ada masalah, kamu tidak bosan-bosannya membuat masalah keyna " marah sang ibu.
Keyna hanya diam karena ia takut untuk memberitahu sang ibu.
" Malah diam, jawab " bentak sang ibu.
Keyna pun menceritakan semuanya tanpa ada yang terlewat.
Plakkk plakkk plakkk
" Ibu sakit ibu maafin key Bu, ibu sakit Bu hikssss hikssss ampun buuu ampun buu " ringis Keyna begitu menyakitkan.
" Kamu itu emang anak pembawa sial seharusnya kamu ga lahir didunia ini kamu itu cuma bisa nyusahin orang tua. "
" Masih kecil udah bisa bikin masalah, untuang kamu cuma dikeluarin dari sekolah kalo sampai kamu dilaporin ke polisi kamu tanggung sendiri akibatnya saya ga akan mau anggap kamu anak lagi. "
" Ibu maafin key ibu maafin key " mohon Keyna sembari memeluk kaki sang ibu.
" Sekarang kamu urus diri kamu sendiri. "
" Maksud ibu ? " Keyna bingung dengan ucapan sang ibu.
" Kamu urus diri kamu sendiri itu artinya kamu bebas, saya ga mau ngurus kamu lagi " sang ibu melenggang pergi meninggalkan keyna.
" Ibu ibu mau pergi kemana Bu ? ayah mana Bu ayah ga pergi kan Bu ? " Keyna berusaha mengejar sang ibu.
Namun sang ibu tak menghiraukannya.
" Ibu jangan tinggalin key Bu key mohon Bu ibu hiksssss hikssss hiksss ibuu " key tersungkur dihalaman rumahnya.
Sungguh tak dapat berkata-kata lagi dengan apa yang terjadi pada hidup Keyna, namun ia tak bisa berbuat apa-apa selain menerimanya meskipun kini dirinya benar-benar telah hancur.
Keyna menangis dengan penuh rasa sakit dalam setiap sujudnya, hanya pada sang pencipta lah ia bisa bercerita dan mengadu.
Keesokan harinya
Keyna sedikit merasa lega, karena ia tau jika sang ibu dan ayahnya pergi ke tempat saudaranya.
Meskipun ia tetap ditinggalkan sendirian, setidaknya Keyna tau dimana keberadaan orang tuanya.
Keyna tidak lagi bekerja ditempat nyonya Hanum rumah Devan, ia kembali bekerja dengan Mak Iroh.
Sekarang hidup keyna benar-benar kesepian, meskipun tanpa senyuman Keyna disiang harinya tetapi dimalam harinya hanya air matanya menjadi teman yang setia menemaninya.
Sekolah
" Tu anak-anak beneran keluar padahal gue cuma ngancam dia, lemah banget " ucap Devan.
" Benaran ketakutan tu anak, lagian dia juga pasti ngira lo serius dan gue juga yakin tu anak kenal siapa Lo Devan " ucap Bayu.
" Ya kenal masa ga kenal sama anak pemilik sekolahan " sombong Devan.
Hari-hari terus berlalu, dan Keyna sudah bisa menerima dengan baik apa yang telah ia lalui dalam hidupnya.
Meskipun aku ga bisa lanjut sekolah seenggaknya aku udah bisa nulis baca, gapapa deh aku ga bisa dapatin cita-cita aku.
Karena aku yakin pasti Allah lihat aku sekarang dari atas sana, aku yakin aku masih bisa ketawa bahagia dan sukses dalam hal lainnya.
Keyna juga bersyukur ada sosok mak Iroh, karena Mak Iroh lah yang menjadi sosok orang tua untuk dia sekarang ini.
Di kota lain
" Bu, bapak mau pulang udah cukup buat kita ninggalin Keyna Bu ingat Keyna itu anak kita. "
" Kalo ibu mau ngedidik dia biar ga manja bukan gini caranya ibu, key itu masih kecil ini bukan cara yang baik buat mentalnya Bu. "
" Bapak sendirikan pernah ngomong kalo key itu anak yang baik kuat dan pasti bisa ngehadapin apapun yang ada dihidupnya udah lah biarin aja. "
" Ingat bapak masih harus ngejalanin perobatan, kalo bapak udah sembuh dan bisa kerja lagi baru kita pulang. "
Keyna sudah memaafkan semua orang meskipun rasa sakit dan kecewa masih terus ia rasa dan terbayang, tapi ia tetap berusaha untuk memaafkanya.