Alaska Putri Markbara adalah namaku, saat ini Aku berusia 16 tahun, Aku terlahir dalam keluarga yang harmonis namun sayang! setelah bencana itu hidupku sudah tidak lagi seharmonis dulu, semuanya berubah sejak kejadian naas yang telah menimpa keluargaku, sejak saat itu, Aku hidup sebatang kara! semuanya jadi berubah, segalanya berubah! Keluarga yang semula begitu baik padaku sudah menjauh satu persatu setelah kedua orangtuaku meninggal dunia!
Hanya Kak Restu yang aku miliki dan hanya Kak Restu tempat aku mengadu sekarang.
*
*
*
"Alaska, cepat kerjakan itu! lalu beresin ini meja makan lalu cuci piring - piring kotor itu!" perintah Lulu istrinya Restu.
"Iya kak."
"Buruan napa! lelet banget sih jadi orang, Kamu tuh ya, bisanya apa sih, selain ga nyusahin orang?" bentak Lulu.
Sedih sungguh pedih rasanya hati Alaska, andai tidak mengingat sang kakak ia pasti sudah pergi dari rumah itu. Bukan! Bukan rumah tapi neraka yang berkedok rumah.
°flash back on°
Pagi-pagi sekali disebuah kediaman keluarga Markbara, Sasha sudah sibuk mengurus rumah tangganya, mulai dari bangun tidur, ia Sholat Subuh terlebih dahulu setelah itu Sasha bergegas membuat sarapan untuk keluarga kecilnya setelah semuanya selesai, ia kembali ke kamar untuk membangunkan suami tercinta, sementara suaminya mandi, tentunya Ia menyiapkan kebutuhan kerja sang suami.
Setelah itu ia berlanjut untuk membangunkan sang buah hati, Putri tercintanya Alaska Putri Markbara.
Alaska pun bangun dan bergegas untuk mandi, tentunya ia mandi sendiri karena ia anak yang pintar.
Pagi itu, saat di ruang makan.
Semua sudah berkumpul dan menikmati sarapan masing-masing.
Hingga setelah selesai sarapan, Danu suami Sasha memulai pembicaraan.
"Mama jadi pergi ke rumah sakit?" tanya Danu pada Sasha, istrinya!
"Ia pah, kasihan Restu, Pah! Ia sendirian menjaga Lulu, belum lagi mengurus pekerjaan kantornya Pa," ujar Sasha.
"Ya sudah, kalau begitu Mama perginya sakalian saja bareng Papa! Lagian rumah sakitnya juga searah dengan kantor Papa."
"Hmm, baik pah, mama ambil tas dulu ya di kamar," ucap Sasha sambil mengganggukkan kepalanya yang mana setelah itu ia langsung berlalu pergi mengambil tasnya.
Tak lama kemudian mereka berangkat menuju Rumah Sakit Sakti Wisada, namun naas di tengah perjalanan mobil yang mereka kendarai mengalami kecelakaan beruntun yang mana hal tersebut lah yang akan mengubah hidup gadis kecil Alaska.
Kedua orangtuanya langsung meninggal di tempat, beruntungnya Alaska di peluk kuat-kuat oleh mamanya sehingga hanya ia seorang yang selamat dalam kecelakaan tersebut.
Ciiiiiitttt
Braaakkkkkk
Braaakkkkkk
Braaakkkkkk
Kecelakaan beruntun tersebut di sebabkan karena seorang sopir truk yang oleng karena mengantuk dan mabuk.
Kecelakaan tersebut menghasilkan banyaknya korban jiwa, dan salah satunya keluarga Markbara, yang mana mobil nya berguling-guling hingga tak berbentuk lagi, Tuan Markbara yang langsung menyupiri mobil tersebut langsung mati di tempat, beserta sang istri yang berusaha melindungi sang putri dengan memeluknya erat-erat.
^Flash back off^
Sejak saat itu tak ada lagi ketenangan dalam hidup Alaska.
Hingga suatu hari, tibalah saatnya bagi Alaska untuk bangun dari keterpurukannya, ia merasa muak akan hal yang tengah ia dengar.
Di ruang keluarga Markbara.
"Sayang, kapan kita akan mengusir adik sialanmu itu?"
"Sabar sayang, tunggu sebentar lagi, saat ia genap berumur 20th, saat warisan dari kedua orangtuanya akan sah diperuntukkan bagi anak itu."
"Haahh,, baiklah sayang! Kenapa juga warisan itu harus atas namanya? Kamu kan anak tertua di keluarga Markbara?"
"Kamu tenang saja, setelah urusan warisan ini selesai, kita akan mengusirnya dari rumah ini."
Begitulah percakapan Restu bersama Lulu istrinya.
Alaska yang tak sengaja mendengar semua itu, tak menyangka, kakak yang ia anggap tulus selama ini ternyata!
Pantas saja selama ini kakaknya tak pernah ada untuk menolongnya saat ia di siksa atau di perlakukan seperti pembantu sama istrinya.
Miris memang.
'Kenapa kak? Kenapa kakak tega? Padahal selama ini aku sudah menganggap kakak sebagai kakak kandungku. Bahkan Mama sama Papa sangat menyayangi kakak, walaupun kakak bukan anak kandung merek,' batin Alaska sambil menangis.
Tak lama ia langsung pergi meninggalkan ruang keluarga tersebut, ia kembali ke kamar.
Setelah sampai di dalam kamarnya, Alaska berjalan pada sudut kamarnya yang mana pasa sudut tersebut terdapat sebuah lukisan klasik, kalau di perhatikan dengan jelas pada bagiang ujung bawah lukisan tersebut terdapat sebuah tombol yang sangat kecil, hingga kalau tak diperhatikan dengan seksama tak akan kelihatan bagi kita.
Alaska menekan tombol tersebut, tak lama dinding yang terlihat biasa saja itu berbunyi menderik, lalu bergeser lah dinding tersebut seukuran tubuh orang dewasa, yang hanya bisa d lalui 1 ornag saja, ada sebuah ruangan tersembunyi, Alaska memasuki ruangan tersebut yang mana terdapat sebuah meja dengan satu komputer canggih.
Alaska memulai menghidupkan komputer tersebut, 'jangan salahkan aku, kakak jika aku berbuat seperti ini,' gumam Alaska.
Sejak kedua orangtuanya meninggal Alaska yang semula sangat hobi dengan yang berbau IT, ia memperdalam keahliannya bahkan secara diam-diam Alaska mempunyai banyak saham pada berbagai perusahaan besar yang tak main-main terkenalnya.
Padahal sebelumnya ia tak pernah berniat untuk mengambil warisan peninggalan orang tuanya karena ia akan memberikan pada sang kakak, tapi setelah tahu akan kebusukan kakaknya, ia akan mempertahankan semuanya.
Dengan lincahnya jari jemari lentik iti bermain di atas keyboard, yang mana di layar muncul sederet angka serta kode-kode yang hanya di mengerti bagi orang-orang tertentu, ya sebutlah mereka Hacker.
Di ruang keluarga.
Drrrt
Drrrt
Hp Restu berbunyi," hmmm? Apaa!! baik, kamu cari hacker terbaik untuk segera menyelesaikannya, berapapun bayarannya asalkan semua data-datanya kembali dengan aman," ucapnya dengan raut wajah yang memerah menahan amarah, ia segera bergegas meraih kunci mobilnya untuk segera ke kantor.
"Kenapa sayang?" tanya Lulu.
"Data penting perusahaan kebocoran, Aku harus ke perusahaan sekarang," jawabnya
"Kenapa bisa sayang?"
"Entahlah, Aku pergi dulu!" pamitnya sambil mengecup kening sang istri.
Sesampainya di perusahaan.
"Bagaimana? apakah data kita bisa di pulihkan?" tanya Restu oada asistennya.
"Ma maaf tuan, semua data hilang, dan tak bisa di ambil kembali," jawab sang asisten terbata dengan keringat yang telah membanjir.
Brakk
Dengan kuat Restu meninju meja di dekatnya. Habis, habis sudah perjuangannya, dengan kecolongan seluruh data perusahaan tersebut membuat jiwanya terguncang, tak lama penglihatannya mengabur, ia pingsan di tempat.
Alaska yang masih di ruangan tersembunyi, ia tersenyum senang karena semuanya telah berhasil.
Ya, ialah yang mencuri data perusahaan tersebut, ia lakukan itu untuk membalas Restu beserta istrinya.
(Enak saja anak angkat yang sudah dibesarkan dengan baik, berniat buruk pada anak kandung,, huuuhh rasakan itu!)
TAMAT
Happy Reading Guys!😉
Ikutin ceritaku selalu ya!!!
Jangan lupa like dan coment ya!!
Kritik dan saran sangat diterima asalkan jangan menjatuhkan 🙏🏻🙏🏻🤗😘💗💗
Kalau bisa follow aku, biar nanti bisa saling sharing!!
Terima kasih sudah berkunjung!🤗😘😘💗
Salam Hangat
SISKA MARCELINA