Di sebuah kota kecil, ada seorang penjahit garmen bernama Pak Bagyo yang terkenal sebagai "Raja Kancing." Bukan karena kehebatannya menjahit, tapi karena sering lupa memasang kancing di baju-baju pesanan pelanggannya. Setiap kali ada pelanggan datang mengeluh, Pak Bagyo punya satu kalimat sakti: "Ah, gampang itu! Kancing bisa dipasang belakangan!"
Suatu hari, datanglah seorang pelanggan bernama Bu Sari yang akan menghadiri pesta pernikahan anaknya. Dia ingin dibuatkan kebaya elegan dengan bordiran mewah. Pak Bagyo pun menyanggupi dengan senyum lebarnya yang khas. "Jangan khawatir, Bu Sari! Semua bakal beres, saya kan Raja Kancing!"
Tiga hari berlalu, dan tiba saatnya Bu Sari mengambil kebayanya. Begitu Pak Bagyo menyerahkan kebaya tersebut, senyumnya langsung hilang begitu Bu Sari memeriksa hasil jahitannya. "Pak Bagyo! Ini kebaya kenapa ada tiga lengan? Anak saya bukan alien, Pak!"
Pak Bagyo yang kaget berusaha menenangkan, "Ah, gampang itu! Lengan bisa dipotong belakangan."
Tidak berhenti di situ, masalah bertambah ketika Bu Sari menemukan rok yang lebih pendek di sebelah kanan. "Pak, ini modelnya aneh sekali! Bagaimana saya mau jalan dengan rok seperti ini?"
Pak Bagyo kembali dengan kalimat andalannya, "Ah, gampang itu! Rok bisa diperbaiki belakangan."
Puncaknya, saat Bu Sari mencoba kebayanya, semua orang di toko itu tak bisa menahan tawa. Kebaya yang seharusnya mewah dan elegan, malah terlihat seperti baju karnaval! Ada sulaman bunga di tempat yang tak semestinya, dan bagian belakang kebaya ternyata memiliki motif wajah Pak Bagyo.
Bu Sari langsung protes keras, "Pak! Saya mau pergi ke pesta, bukan sirkus!"
Pak Bagyo dengan santai berkata, "Ah, gampang itu! Motif bisa diganti belakangan."
Akhirnya, Bu Sari pulang dengan amarah yang membara. Pak Bagyo, yang tetap tenang, duduk kembali di kursinya sambil berkata kepada asistennya, "Memang kalau sudah ahli, kesalahan kecil itu biasa. Yang penting kancing tetap terpasang, kan?"
Asistennya pun menjawab, sambil tertawa, "Pak, kebayanya lupa dikasih kancing!"
Pak Bagyo terdiam, lalu berkata pelan, "Ah, gampang itu... kancing bisa dipasang belakangan."
Tertutup oleh tawa, Pak Bagyo akhirnya menyadari, mungkin gelar "Raja Kancing" bukanlah sesuatu yang bisa dibanggakan!