"Hujan di Ujung Senja"
Senja selalu menjadi waktu yang ditunggu oleh Raka. Ia selalu duduk di bangku kayu di bawah pohon besar di depan rumah, menikmati semburat jingga yang perlahan menyelimuti langit. Hari itu, langit tampak lebih cerah dari biasanya. Raka memejamkan mata, mendengarkan suara angin yang bermain-main di antara dedaunan.
Namun, hari ini berbeda. Di kejauhan, awan gelap mulai mengumpul, seolah siap menutup keindahan senja yang ditunggu-tunggunya. Raka menghela napas. Sejak kecil, ia selalu terpesona oleh hujan dan senja—dua hal yang baginya selalu mengandung kenangan. Ketika hujan turun di waktu senja, ia merasa alam sedang mengirimkan pesan. Sebuah kenangan tentang ibunya yang dulu sering mengajaknya duduk di beranda, menonton hujan dan menikmati hangatnya teh manis.
"Hujan itu seperti perasaan," kata ibunya suatu hari. "Kadang ia turun deras, kadang hanya gerimis, tapi selalu membawa sesuatu yang baru."
Hujan pertama mulai jatuh di pipi bumi. Butiran air itu membasahi rumput dan tanah, menciptakan aroma yang memanggil kenangan. Raka tersenyum tipis. Ia tak lagi sendiri. Hujan yang selalu dirasakannya bersama ibunya kini menjadi sahabat setianya, menemaninya di setiap sore yang mendung. Sejak ibunya meninggal, hujan menjadi pengingat bahwa cinta dan kenangan tak pernah benar-benar hilang, hanya berubah bentuk menjadi butiran air yang turun perlahan.
Sore itu, Raka duduk lebih lama dari biasanya. Hujan deras mengguyur tanpa ampun, tapi ia tak peduli. Dalam derasnya hujan, ia seolah bisa merasakan tangan lembut ibunya menyentuh pundaknya, memberinya kehangatan yang selama ini ia rindukan.
"Tak apa, Nak," suara ibunya berbisik di benaknya, "hujan selalu membawa pelangi setelahnya."
Dan di balik awan hitam yang menggulung, perlahan-lahan, sinar matahari menyelinap kembali, membentuk pelangi tipis di ujung cakrawala. Sebuah janji, bahwa meskipun hujan datang, ada harapan yang akan selalu muncul di akhirnya.
Raka tersenyum, kali ini lebih lebar. Hujan, senja, dan kenangan—mereka bertiga akan selalu ada, menemani perjalanannya.
END