Aku adalah anak gadis bernama Alya, tumbuh di sebuah keluarga yang kejam terhadap diriku sendiri. Aku selalu di siksa dan di pukul sampai babak belur,orang tuaku mendidikku begitu keras dan dingin. Tidak pernah sekalipun aku mendapatkan kasih sayang dari mereka..
"Ibu sakit,mohon berhenti menghajarku Ibu!"
"Diam kau anak sialan,kau sepatutnya mati!"
Begitulah sikap yang Ibu lakukan kepadaku dan ayahku..
"Ayah lihat ini! Ini gambar aku,ayah,sama Ibu,bagus gak yah?"
"Lebih bagus kenapa kau tidak mati saja seperti di gambar itu tidak ada di dunia ini." Ucap Ayahku yang begitu kejam seketika membuat hatiku rapuh..
Yah..lagipula jikalau aku terus merengek apa yang aku dapatkan? Hinaan,caci maki,dan sikap kekerasan mereka sudah menjadi makanan sehari-hariku..
Berbeda dengan saudaraku Lilya,dia sangat di perlakukan beda denganku,dia mendapatkan kasih sayang yang layak dari kedua orangtuaku sendiri,adikku sendiri yang berbeda di perlakukan oleh kedua orang tua sendiri meskipun kami saling terhubung dalam ikatan keluarga.
"Lylia,kamu mau makan apa anakku,Ibu belikan kamu MCD ya,kebetulan hari ini ada promo lohh!"
"Adek,nanti abis kita makan kita belanja baju ya buat Lylia,Lylia kan harus tetep cantik walau sudah cantik dan imut,(Sembari memeluk dan menggendong Lylia).
...Yah..aku juga iri dengan saudaraku sendiri,rasa ini terus muncul ketika aku melihat keakraban mereka satu sama lain tanpa di bedakan maupun tanpa di perlakukan selayaknya binatang..aku juga anak mereka? Tetapi mereka sepertinya lebih menganggapku binatang sampah yang cacat dan busuk. Mereka tidak pernah menganggapku anak sama sekali.. seolah-olah mereka tidak pernah mengingat bahwa aku adalah bagian dari mereka juga,mereka mengasingkanku di sini..
Di bawah gudang..
Yang dingin..dan begitu gelap,Ibu dan Ayahku mengunciku setiap hari disini dan di kucilkan. Mereka tidak peduli apabila aku sudah mandi,makan ataupun minum,mereka tidak peduli jika aku jatuh sakit ataupun mati di dalam gudang. Mereka membawaku keluar dari gudang hanya sebagai pelayan, membersihkan rumah dan dipaksa melakukan berbagai tugas. Rasa kelaparan yang selalu kutahan membuatku merasa tersiksa bak di nereka di dalam rumah ini,tanpa ada kehangatan yang datang di dalam hidupku.
Haha..lagipula sejak kapan mereka menganggapku anak mereka? Mereka tidak akan pernah,tidak akan..bahkan jika aku mati di dalam kesengsaraan yang mendalam.
Hahahaha..aku hanya ingin pulang,kembali ketempatku di lahirkan tanpa ada penderitaan.. ini berat..sulit..aku..selalu membayangkan jikalau aku terlahir kembali dengan ingatan yang bahagia dan memiliki keluarga yang begitu menyayangiku suatu hari nanti.
Sampai suatu hari..
(Brak!! Vas bunga jatuh dan pecah membuat seisi rumah terdengar suara tersebut.)
"APA YANG KAU LAKUKAN ANAK BR*NGSEK? KAU TIDAK TAHU BERAPA MAHAL HARGA VAS ITU!?"
"I-ibu maafin Alya! Alya gak sengaja menjatuhkannya,Alya tersenggol vas karena Alya mendadak pusing Ibu."
"DIAM KAU ANAK SI*L*N,SEKARANG KAU HARUS MERASAKAN HUKUMAN DI BAWAH GUDANG!!"
Ayah pun datang menghampiri sembari membawa sebalok kayu.
"A-ayah,ma-maafin Alya,Alya lemas..pusing..lelah..lapar.."
"Aku bukan Ayahmu dan sekarang kau ikut bersamaku ke Gudang"
Ayahpun menj*mb*k rambutku dengan tangan kanannya sembari menarik dan menyeretku ke dalam gudang dengan balok kayu yang besarnya di genggam tangan kirinya. Aku hanya bisa melihat Lilya dari kamar sembari menyaksikan penderitaanku di depan pintu kamarnya yang memeluk boneka hadiah dari kedua orang tua kami.
... Yah akhirnya tiba ya? Aku juga sudah lelah ga kuat lagi,aku bingung harus bagaimana? Tapi ini yang aku inginkan.
Setiba di Gudang Ayah Alyapun menghant*mkan balok kayu ke kepala Alya dengan berkali-kali,sembari mencaci makiku,ia terus mengeluarkan perkataan sumpah serapahnya agar aku bisa m*t* secepatnya..
"M*T* KAU ANAK SIAL*N, MENYESAL AKU MELAHIRKAN ANAK SEPERTIMU!!"
"Emangnya Ayah menganggapku sebagai anak Ayah? Tidak kan?.."
"DIAM KAU!! BAL*K INI AKAN TERUS KU AYUNKAN SAMPAI KAU TAK BERDAYA!!"
Yah mau bagaimana lagi,aku sudah tidak ada tenaga untuk meminta bantuan,membuka mulut saja rasanya sudah terlalu lelah, aku ingin pulang..hanya kehangatan yang ku rindukan..pelukan..kasih sayang dari seorang Ibu dan Ayah yang belum pernah ku dapatkan.
"Dunia ini adil ya? Ahahaha.." Isi hati nuraniku yang selalu berangan-angan dunia yang indah dengan kehangatan keluarga tanpa membedakan.
Ayahpun selesai mengh*n*amku denagn balok tersebut,pergi melangkah keluar ke atas gudang sembari membawa balok yang sedikit berlumuran d*r*h di ujungnya. Ya tebak d*r*h siapa? Yap! D*r*h dari kepalaku sendiri, Kepalaku yang sangat pusing dan sepertinya mengalami luka dalam dan perlu perawatan yang cepat,tapi apa daya emangnya mereka peduli? Tidakkan..aku hanya perlu menunggu waktu tiba sampai aku pergi dari dunia ini yang dingin dan tidak adil.
Mataku yang semakin buram dan mulai berhalusinasi membayangkan sesuatu yang tidak ada di dunia nyata dan tubuh mulai mendingin dan perlahan jatuh ke dalam alam bawah sadar.
..
"Apa yang harus kulakukan?,tidak ada lagi yang bisa kulakukan..aku sudah terlalu lemah dan tidak berdaya,benar perkataan mereka,aku akan segera m*t* di tangan cengkraman yang begitu tajam di tangan orang tuaku sendiri..sampai saatnya..aku..akan..bahagia..suatu..h-hari..nanti.."
Makasih ya untuk kalian semua atas segala luka yang kalian berikan aku tetap menghargai dan menghormati serta menyayangi kalian sebagai kedua orangtuaku. Love U Mom and Dad💕💕
-Alya Aldison-
-Tamat-
Haiiii!! Ini cerita author yang baru hehe..maaf ya kalau jelek dan penyampaiannya kurang tepat semoga kalian suka dengan ceritaku. Makasih ya sehat² buat kalian semua dan terimakasih banyak juga buat kalian yang mau membaca cerita ini. Maaf kalau terlalu sadis ya? Maafin juga segala kesalahan yang di buat author,terimakasih guys.