## Cerpen Modern: "Bunga Kertas"
Penjelasan Cerpen ini akan menceritakan tentang seorang anak perempuan yang merasa kesepian dan mencari teman di tengah kesibukan orang tuanya. Ia menemukan teman dalam bentuk bunga kertas yang ia buat sendiri, dan melalui bunga kertas itu, ia belajar tentang persahabatan dan kekuatan imajinasi.
Di sebuah rumah mungil di tengah kota yang ramai, tinggallah seorang anak perempuan bernama Luna. Luna adalah anak yang pendiam dan sering merasa kesepian. Orang tuanya sibuk bekerja, dan Luna menghabiskan sebagian besar waktunya sendirian di rumah.
Suatu hari, Luna menemukan selembar kertas berwarna-warni di meja belajarnya. Ia teringat bahwa ibunya pernah mengajarkannya cara membuat bunga kertas. Dengan penuh semangat, Luna mulai melipat kertas itu, membentuk kelopak-kelopak bunga yang indah.
Luna memberi nama bunga kertas itu "Bunga". Ia menganggap Bunga sebagai temannya. Luna mengajak Bunga bermain, bercerita, dan berbagi rahasia. Ia membisikkan semua perasaan dan pikirannya kepada Bunga, seolah-olah Bunga bisa mendengar dan mengerti.
Luna sering membawa Bunga ke taman bermain, tempat ia biasanya melihat anak-anak lain bermain bersama. Luna merasa iri melihat mereka, namun ia tidak berani mendekati mereka. Ia takut ditolak karena ia merasa berbeda.
Suatu hari, Luna melihat seorang anak laki-laki yang sedang duduk sendirian di bangku taman. Anak laki-laki itu tampak sedih dan murung. Luna memberanikan diri untuk mendekatinya dan menawarkan Bunga kepadanya.
"Maukah kau bermain denganku?" tanya Luna.
Anak laki-laki itu terkejut. Ia menatap Luna dan Bunga dengan heran. "Bunga apa itu?" tanyanya.
"Ini Bunga," jawab Luna. "Dia temanku."
Anak laki-laki itu tersenyum. Ia menerima Bunga dari Luna dan mulai bermain bersama Luna. Mereka bercerita, bernyanyi, dan tertawa bersama.
Sejak hari itu, Luna dan anak laki-laki itu menjadi teman baik. Mereka sering bermain bersama di taman, dan Luna tidak lagi merasa kesepian. Ia belajar bahwa persahabatan bisa datang dari mana saja, bahkan dari sebuah bunga kertas.
Luna menyadari bahwa imajinasinya telah membantunya menemukan teman dan mengatasi kesepiannya. Ia belajar bahwa persahabatan tidak harus datang dari orang lain, tetapi bisa juga datang dari dalam dirinya sendiri.
**Penutup:**
Cerpen ini diharapkan dapat menginspirasi pembaca untuk menghargai kekuatan imajinasi dan menemukan teman dalam berbagai bentuk, baik nyata maupun khayalan.