Kapan kau bisa ku miliki?
Kapan sih kau bisa tahu bahwa aku sangat menyayangimu?
Bagaimana rasanya menjadi orang yang kau suka, seperti dia yang kau suka?
Aku ingin bisa menjadi orang yang kau suka, seperti dia yang kau sukai.
Aku berharap suatu saat kau bisa menyukaiku meski itu tidak mungkin. Tuhan itu memang bisa membolak-balikan hati ciptaannya. Tapi ku rasa itu tak berpengaruh untukmu. Bukannya aku tidak percaya tuhan, tapi sejauh ini sifatmu masih sama saja kepadaku. Dingin, acuh, dan tak ada kepedulian. Bahkan sudah berbulan-bulan lewat, setahun bahkan tak ada yang berubah dari sikapmu. Jujur saja aku merasa cemburu, marah, sewaktu tahu kau malah menyukai teman satu kelasku. Bagaimana perasaan mu jika kau jadi aku? Apa kau bisa menghadapi kenyataan seperti itu?
Kau tidak pernah sekalipun melirik perjuanganku. Aku mengerti kalau kau tak memiliki rasa padaku. Tapi bisa tidak, kau jangan hanya diam? Seakan kau tak tahu menahu apa-apa tentang perasaanku. Padahal kau dengan jelas mengetahuinya. Aku mengirimkan mu pesan tak kau balas, sampai aku meminta bantuan sahabatku untuk bisa berbicara denganmu. Tetapi jawaban dari mulutmu hanya: "Aku tidak berpacaran."
Aku tahu kalau kau tak menyukaiku, dan kau juga tidak pernah berpacaran sebelumnya. Tapi bisa kan kau tidak acuh? Kalau kau tak bisa menganggapku sebagai yang 'spesial' kau bisa menjadikan ku teman. Aku tak mempermasalahkan jika kau hanya menganggap ku sebagai seorang teman. Hanya kau jadikan angin penghibur juga tak mengapa. Yang terpenting aku bisa mengetahui kabarmu setiap hari.
Pesanku kau balas saja itu sudah cukup menyenangkan hatiku. Meski aku tak kau anggap siapa-siapa sekalipun. Tolong, jika kau memang tak ada rasa padaku, bicaralah terus terang saja. Agar aku tidak selalu mengharapkan mu. Aku sangat mencintaimu, aku hanya menginginkan dirimu. Selamanya aku akan tetap menyukaimu! Meski harus menahan rasa sakit dalam dada.