Alena, adalah seorang gadis indigo yang selalu melihat berbagai penampakan sejak ia berusia 5 tahun. Dan sekarang Alena sudah menginjak usia 17 tahun, Alena mempunyai kekasih yang lebih tua satu tahun dari dia yang bernama Arshaka.
Alena benar-benar mencintai Arshaka dengan sangat tulus, begitu juga sebaliknya, mereka berdua benar-benar saling mencintai satu sama lain. Tak ada yang bisa memisahkan mereka berdua kecuali maut yang memisahkan, dan sayangnya, Alena harus kehilangan kekasih yang sangat ia cintai itu.
Suatu hari, saat Alena sedang mengikuti kelas tambahan, otomatis dia pulang lebih lama dari biasanya. Dan disaat yang sama, Arshaka sedang dalam perjalanan menuju sekolah untuk menjemput Alena sang kekasih. Namun, saat Alena menunggu Arshaka menjemputnya, dia tak kunjung datang.
Langit sudah mulai gelap, akhirnya Alena pulang ke rumah dengan menaiki taxi online, dengan perasaan penasaran dan khawatir kenapa tiba-tiba Arshaka tak jadi datang menjemputnya. Yang membuat Alena merasa lebih khawatir adalah, tak biasanya Arshaka tiba-tiba tak jadi menjemputnya dan tak bilang apapun padanya.
Waktu sudah sampai di rumah pun, Alena tak kunjung mendapatkan kabar dari sang kekasih nya itu. Sampai memasuki jam 9 malam, baru lah ia mendapat kabar yang amat teramat membuat nya shock. Di jam 9 malam itu, tiba-tiba ada telpon masuk yang ternyata dari adiknya Arshaka.
Di telpon itu, adiknya Arshaka yang bernama Eliana menelponnya dan memberi kabar duka, bahwa Arshaka meninggal dunia. Mendengar kabar itu sontak Alena sangat sangat sangat shock sekaligus tak percaya, bagaimana bisa dia tiba-tiba meninggal? Apa yang terjadi?
Dengan menahan isak tangis nya, Alena bertanya apakah itu benar adanya, di rasa Alena tak mempercayai nya, Eliana pun meminta Alena untuk melihat nya sendiri ke rumah sakit. Mendengar ucapan itu, Alena langsung bergegas pergi ke rumah sakit.
Dan betapa terkejut nya dia saat tiba di satu ruangan yang penuh dengan suara isak tangis dari orang-orang yang tidak lain adalah keluarga nya Arshaka. Alena pun perlahan mendekati jenazah yang terbaring diatas ranjang dan perlahan membuka kain yang menutupi wajahnya.
Dan, untuk kesekian kalinya, Alena merasa lemas, shock, dan tangis nya pun pecah saat dia melihat yang ada dibalik kain itu ternyata memang sang kekasih yang selama ini sangat ia cintai. Dia benar-benar tak menyangka bahwa Arshaka akan pergi secepatnya ini, bahkan mendadak begini.
Alena pun menangis histeris sembari memeluk jenazah sang kekasih, benar-benar patah hati yang amat teramat menyesakkan dada, kehilangan orang yang paling kita cintai. Setelah merasa sedikit tenang, Alena pun mulai bertanya kenapa Arshaka bisa menjadi seperti itu.
Eliana pun mulai menceritakan semuanya, Eliana bilang, sebelum Arshaka menghembuskan nafas terakhir nya, ia sempat mengatakan bahwa ia sedang dalam perjalanan menjemput sang kekasih yaitu Alena. Namun, saat di tengah jalan, handphone nya tiba-tiba berdering, jadi dia menepi sebentar untuk mengangkat telpon nya.
Arshaka pun menepikan motornya dan mengangkat telpon yang ternyata dari temannya, Arshaka pun mengobrol sebentar dengan temannya melalui telpon itu. Saat sedang asik mengobrol ini lah, malapetaka menimpa Arshaka, dimana saat itu tiba-tiba ada truk yang rem nya blong tak sengaja keluar dari jalur seharusnya dan akhirnya menabrak Arshaka yang sedang menepi itu.
Mendengar suara tabrakan itu, sontak temannya Arshaka yang berada di seberang telpon itu kaget dan panik apa yang terjadi, lalu pada akhirnya temannya itu memutuskan untuk menyusul Arshaka ke lokasi. Namun saat sampai disana, betapa kagetnya dia melihat Arshaka terbaring bersimbah darah di pinggir jalan.
Dengan panik, temannya itu langsung membawa Arshaka ke rumah sakit, setelah menjalani perawatan selama beberapa jam, sayangnya nyawa Arshaka tak dapat diselamatkan. Arshaka pun dinyatakan meninggal pada pukul 20:52 di rumah sakit.
Mendengar cerita Eliana itu pun, sontak Alena langsung menangis histeris lagi, dia merasa bersalah, andai saja waktu itu Arshaka tidak datang menjemputnya, mungkin saja dia masih ada sekarang. Begitu juga dengan temannya, temannya juga merasa sangat bersalah, jika saja waktu itu dia tak menelpon, mungkin Arshaka tak akan menepi dan tak akan tertabrak.
Namun mau bagaimana lagi? Nasi sudah jadi bubur, semua telah terjadi dan tak dapat diubah lagi. Sudah 3 bulan semenjak kepergian Arshaka.
"Kenapa...kenapa kau begitu cepat meninggalkan ku?" ucap Alena sembari menatap foto sang kekasih.
"Aku merindukanmu, aku ingin kita kembali bersama seperti dulu lagi" Tanpa disadari, air matanya pun mengalir.
Di sela-sela tangisan itu, tiba-tiba Alena dikejutkan dengan suara yang tidak asing di telinga nya.
"Jangan menangis, Alena"
Mendengar suara itu, sontak Alena langsung menghapus air matanya dan melihat ke sekeliling mencari siapa yang berbicara padanya tadi.
"Siapa??" ucap Alena sembari terus melihat kesana kemari.
"Ini aku"
"A-apa?? Siapa????"-Alena
Alena masih terus melihat kesana kemari mencari siapa yang berbicara itu, setelah beberapa menit mencari akhirnya dia menemukan se sosok yang sangat familiar yang sedari tadi berbicara padanya itu. Dan disana Alena kembali dibuat terkejut dengan se sosok yang dia lihat itu, siapa sosok itu?? Yaa, dia Arshaka, kekasih nya Alena yang sangat ia rindukan itu.
"A-arshaka??"-Alena
"Ya, ini aku, Alena"-Arshaka
Melihat itu ternyata Arshaka sang kekasih yang selama ini ia rindukan, refleks Alena langsung memeluk nya, Arshaka pun dengan senang hati menyambut pelukan itu dengan hangat. Alena kembali menangis, ia benar-benar merindukan sosok Arshaka dalam hidupnya.
"Sudah, jangan menangis, aku tak suka melihat dirimu sedih begini"-Arshaka
"Maafkan aku yang tiba-tiba pergi tanpa sempat menjemput mu terlebih dahulu"-Arshaka
"Tidak, kau tak perlu meminta maaf" ucap Alena dengan suara yang tersendat sendat akibat menangis.
"Harusnya aku yang meminta maaf, seandainya saat itu kau tak datang menjemput ku, mungkin sekarang kita masih bersama"-Alena
"Tidak, jangan merasa bersalah seperti itu, ini bukan salahmu kok"-Arshaka
"........"-Alena
"Aku merindukanmu Alena"-Arshaka
"Aku juga"-Alena
"Aku memutuskan untuk selalu berada disisimu dan akan selalu menjagamu, meski dunia kita sekarang berbeda"-Arshaka
"Aku akan memastikan bahwa kau hidup bahagia meski tanpa diriku" ucap Arshaka sembari tersenyum.
Senyuman itulah yang kembali membuat Alena menangis, ia masih tak bisa menerima kenyataan bahwa Arshaka telah meninggal, apalagi sekarang ia bisa "melihat" Arshaka lagi.
Tak terasa sudah hampir satu tahun semenjak Arshaka menampakkan dirinya, meski beda dunia, mereka berdua masih saling mencintai. Meski terkadang Alena dibilang orang yang aneh karna sering berbicara sendiri dan bertingkah aneh.
"Eh tau gk, tadi tuh aku kesel bet"-Alena
"Hm? Kenapa?"-Arshaka
"Ada temanku yang ngerusakin tempat pensil ku"-Alena
"Terus? Gk diganti ama dia?"-Arshaka
"Belum, katanya sih besok"-Alena
"Oohhh"-Arshaka
Arshaka terus mendengar dan menanggapi setiap cerita Alena dengan nada yang bersemangat agar Alena merasa senang dan tak selalu merasa sedih saat mengingat bahwa dirinya ini sebenarnya bukan manusia lagi.
"Kak Alena ngomong sendiri lagi ya?" ucap seorang pria yang ternyata adalah adiknya Alena yang bernama zion.
"Kasian banget, kak Alena jadi kayak gitu semenjak kepergian kak Arshaka"-Zion
Zion ikut prihatin dengan keadaan kakaknya semenjak kepergian Arshaka, ia juga berusaha sebisa mungkin untuk menghibur kakaknya itu. Alena pun sebenarnya beruntung mempunyai seseorang yang masih mensupport dirinya.
"Oh iya Arshaka"-Alena
"Iya?"-Arshaka
"Setelah dipikir pikir lagi, kok waktu itu aku bisa memeluk mu ya? Padahal kamu kan udah bukan manusia lagi"-Alena
"Oh, benar juga"-Arshaka
"Aku juga kurang tau"-Arshaka
"Hmmmm"-Alena
"Sudah sudah, ayo cepat tidur, sudah jam berapa sekarang?"-Arshaka
"Jam 11 malam"-Alena
"Tuh kan, ayo cepat tidur, gk boleh begadang"-Arshaka
"Iya iyaaa" ucap Alena sambil naik ke atas kasurnya.
"Good night cantiknya arshaka"-Arshaka
"Mimpi indah"-Arshaka
Alena pun perlahan memejamkan matanya dan akhirnya tertidur lelap.
.
.
.
.
.
Keesokan harinya
Alena pun terbangun dari tidurnya dan melihat Arshaka sudah ada di dalam kamarnya sejak tadi.
"Hm? Lagi ngapain?"-Alena
"Oh, udah bangun?"-Arshaka
"Iya, kamu lagi ngapain?"-Alena
"Beresin buku buku mu, biar nanti gk repot lagi"-Arshaka
"Wah, makasih loh...keren bet ada hantu yang bisa nyentuh barang" ucap Alena dengan nada bercanda.
"Haha, hantu kek aku mah limited edition"-Arshaka
"Hahaha, yaudah, aku mandi dulu ya"-Alena
"Okee"-Arshaka
.
.
.
.
.
Siang harinya, sepulang sekolah
"Hm? Kenapa? Murung aja ku liat"-Arshaka
"Gapapa, cuma capek aja, mana gurunya galak tadi"-Alena
"Oohhh, yaudah sini duduk samping aku"-Arshaka
Mendengar itu, Alena pun langsung duduk disamping Arshaka.
"Alena..."-Arshaka
"Iya?"-Alena
"Andai aku sudah benar-benar pergi dari sini, maukah kau mengikhlaskan ku?"-Arshaka
Mendengar itu sontak Alena langsung emosi, ia tak mau Arshaka pergi meninggalkan nya lagi.
"Apa yang kau katakan?! Aku tak mau kau pergi Arshaka!"-Alena
"Kau tak tau betapa menderita nya aku saat mengetahui bahwa kau meninggal kan untuk selamanya" ucap Alena sembari menahan air matanya.
"Alena, maafkan aku telah membuat mu sedih..."-Arshaka
"Jujur, aku juga tak mau meninggalkanmu, namun aku tak dapat menentang kehendak Tuhan"-Arshaka
"Lagi pula, aku tak bisa terus berlama-lama disini"-Arshaka
"Jangan khawatir, meski aku tak ada disisimu, aku akan selalu ada dihatimu"-Arshaka
"Aku akan tetap mencintaimu meski kita tak akan bisa bersama lagi"-Arshaka
"Meski pada akhirnya kau akan bersama orang lain, aku ikhlas, asal kau bahagia dan dapat menemukan yang lebih baik dari diriku"-Arshaka
"Cukup..." ucap Alena dengan air mata yang sudah tak terbendung lagi, tangis nya pun pecah setelah mendengar ucapan Arshaka.
"Tidak apa, menangislah sebanyak yang kau mau agar perasaan mu lebih tenang"-Arshaka
Setelah kurang lebih 30 menit menangis, Alena pun sudah merasa lebih tenang.
"Sudah tenang?"-Arshaka
Alena pun hanya mengangguk.
"Alena...jangan sedih..."-Arshaka
"Bagaimana bisa aku melupakanmu? Apa aku mampu mencari pengganti mu?"-Alena
"Jangan mencari pengganti, tetapi carilah yang lebih baik dari diriku, jika kau ingin mencari pengganti diriku, maka sampai kapanpun kau takkan menemukan nya"-Arshaka
"Karna orang lain takkan bisa menggantikan seorang Arshaka"-Arshaka
"Aku mengatakan ini agar kau tak berlarut-larut dalam kesedihan"-Arshaka
"Aku ingin kau bahagia Alena"-Arshaka
"........"-Alena
"Aku akan selalu menjagamu, dan disaat kau menemukan yang baru, jangan lupa perkenalkan ia padaku"-Arshaka
"Aku ingin tau, orang seperti apa yang bakalan menjaga Alena-ku ini"-Arshaka
"........"-Alena
"Yang kau katakan ada benarnya, sekeras apapun aku mencoba, kita benar-benar tak bisa kembali seperti dulu lagi"-Alena
"Aku janji, akan move on dari masa lalu dan bahagia seperti katamu"-Alena
"Karna aku ingin memenuhi harapan mu yang ingin aku hidup bahagia tanpa dirimu"-Alena
"Terimakasih, kau benar-benar kekasih ku yang paling ku cintai"-Arshaka
"Mungkin, disaat kau menemukan pendamping hidupmu nanti, aku sudah tak dapat menampakkan diriku lagi"-Arshaka
"Kenapa???"-Alena
"Aku tak ingin merusak kebahagiaan mu dengan terus menampakkan diri"-Arshaka
"Kau bisa berkunjung, berziarah ke makam ku suatu saat nanti"-Arshaka
"Haaa....baiklah..."-Alena
"Aku tau ini berat bagimu, tapi tetap lah semangat, aku tau kau pasti bisa melewati semua ini"-Arshaka
"Dan, jangan lupakan kenangan kita selama ini"-Arshaka
"Yaa, takkan pernah ku lupakan"-Alena
Hari demi hari telah ia lalui, tak terasa sekarang Alena sudah wisuda dan alhamdulillah nya setelah itu ia pun di lamar oleh seorang pria yang amat mirip dengan mantan kekasih nya. Alena yang sudah mulai bisa move on dari masa lalu kini menjalani kehidupan dengan bahagia sebagaimana yang diharapkan oleh Arshaka.
Setelah dilamar, Alena dan pria itupun melangsungkan pernikahan di kemudian hari. Alena benar-benar bisa berhasil menepati janji sekaligus harapan Arshaka yang ingin dia menemukan pendamping hidup yang baru. Dan sesuai janji pula, Alena mengajak suaminya untuk berkunjung dan berziarah ke makam Arshaka.
Alena memberitahu suaminya bahwa makam yang ingin mereka kunjungi ini adalah mantan kekasih nya, mendengar bahwa itu adalah mantan kekasih sang istri, sang suami yang bernama Delvigo ini sama sekali tak merasa keberatan. Justru ia ikut sedih dan prihatin atas apa yang terjadi pada Arshaka dan ikut mendo'akan Arshaka.
Melihat respon suaminya yang begitu, Alena pun merasa tenang dan juga senang.
"Arshaka, lihatlah...aku sudah memenuhi janji dan harapanmu" ucap Alena didepan makam Arshaka.
"Aku akhrinya benar-benar bisa move on dari masa lalu, meski terkadang aku masih merindukan mu, namun sudah ada suamiku disisiku"-Alena
"Aku akan hidup bahagia seperti yang kau ingin, Arshaka"-Alena
"Yahhh...kau tak perlu khawatir, aku akan menjaga Alena sebagaimana kau menginginkan nya"-Delvigo
"Meski kita tak pernah bertemu, aku tau kau pasti ingin mengatakan bahwa aku harus menjaga dan membuat nya bahagia"-Delvigo
"Kau tak perlu khawatir Arshaka, aku janji akan membuat Alena bahagia, karna aku juga sangat mencintainya seperti kau mencintainya"-Delvigo
"Hahaaa, yaaaa, aku berpikir bahwa aku benar-benar beruntung bisa bertemu dengan Delvigo"-Alena
"Haaaa...sudah sore, kalau begitu kami pamit dulu ya"-Alena
"Yaaa, lain kali kami akan datang berziarah lagi"-Delvigo
"Selamat beristirahat, Arshaka" ucap Alena sembari meninggalkan makam Arshaka bersama Delvigo suaminya.
Namun, tanpa diketahuinya, ternyata diam diam Arshaka melihat berdua dari atas sana sembari tersenyum bahagia. Ia senang melihat Alena sang pujaan hati akhirnya bisa move on dari masa lalu dan menemukan pria yang dapat membuatnya bahagia. Sekarang Arshaka bisa beristirahat dengan tenang.
-TAMAT-
Kisah cinta antara Alena dan Arshaka yang terpisahkan oleh maut, cinta akan benar-benar terasa jika kau mencintai orang itu dengan tulus dari hati. Tetap lah semangat dalam memperjuangkan cinta kalian, jika kalian berusaha dengan disertai do'a, In Syaa Allah akan bagus pula balasannya.
Baiklah, sekian dari saya, gimana pendapat nya? Seru? Asik? Sedih? Senang? Kecewa? Kesal? Yaaa pasti sedih sih, wong aku nulisnya aja ampe nangis🤧
Eh bdw makasih ya yang udah mau baca cerpen sepanjang ini, tapi kalo panjang bukan cerpen dong namanya 🗿 kan cerpen itu cerita pendek, ah terserah lah pokoknya MAKASIH 💗💗💗