Minal aidzin walfaizin AA,udah lama yah kita nggk ketemu,gimana sekarang kabarnya,(ucapku sambil menulis kata kata yang baik untuk awal kami berkontak).
Menunggu setidaknya 2 jam untuk di jawab oleh dia(orang yang disukai),namanya Rangga teman lama yang kebetulan sudah tujuh tahun berpisah.
"Minal aidzin walfaidzin juga mut,iya nih udah lama nggk ketemu ya, Alhamdulillah aku baik,tapi aku lagi di lapas nih."ucap nya.
"Di lapas?,kasus apa?"
Tutur ku karena ini pertama kalinya aku mendengar kabar buruk itu.
"Gara gara tawuran,biasa aku juga nggk sengaja Ngelukain lawan sampe meninggal jadi aku kena hukuman 2 tahun."tuturnya.
"Makan,segala macem gimana?.(Ucapku penasaran).
"Seminggu sekali setiap hari kamis,keluarga boleh Dateng tapi cuma 2 orang,terus barang yang di perlukan nggk boleh sembarangan,ada batasannya terus kalo mau di suap petugasnya pake uang mut.tuturnya.
"Emang boleh bawa handphone ya?."
"Sebenernya nggk boleh kalo ketahuan petugas ya di sita nggk bisa di ambil harus di tebus,mahal lagi,oh iya mut kamu mau nggk bantu AA soalnya AA juga lagi butuh uang nih,keluarga AA kebetulan nggk Dateng,mungkin nggk ada buat ongkosnya.(Tuturnya).
"Boleh a,AA butuh berapa emangnya?."
" Butuh nya 500 ribu mut,soalnya kan disini segala mahal?.
"Emang di lapas ada warung a?.""
"Adanya koperasi kalo disini mut,harganya mahal banget,tapi mau gimana lagi?.
"Ok deh nanti aku kabarin ya kalo udah di tf."
Setelah panjang lebar aku memutuskan membantu semampuku untuk memenuhi kebutuhannya,entah kenapa ada perasaan begini,padahal aku bulan orang yang gampang memberikan uang kepada orang, Apalagi meminjam kan uang.
Berhari hari aku dan dia(Rangga),bertukar kabar apa yang aku ingin tahu tentang lapas ia dengan senang hati memberikan informasi itu,dan ya seperti biasa aku selalu membantunya dengan meminjam kan uang dengan entah berapa nominalnya,entah kebodohan apa yang aku lakukan saat ini,tapi aku merasa tidak keberatan dengan itu.
Dua bulan kemudian aku mendengar kabar darinya kalo dia akan di bebaskan dengan waktu singkat, seperti biasa aku senang mendengarnya,aku selalu berdoa semoga nasib baik berada dalam dirinya.
Hari dimana ia di keluarkan membuat ku senang,setelah keluar sia meminjam uang untuk ongkos pulang dan bekel nantinya,aku hanya mengiyakan toh iya juga sudah bebas,dengan begitu ia akan menemukan pekerjaan untuk melunasi hutang hutang nya.
Dua hari kebebasan dia,tidak ada kabar darinya mungkin ia sedang menikmati hari kekebasanya,dengan bermain atau berkumpul dengan keluarga besar nya.
Satu Minggu setelah kebebasannya baru dia memberi kabar jika ia sudah mendapat pekerjaan dan aku senang.
Hari sudah malam,dan hujan begitu lebat aku sedang melihat lihat notifikasi handphone tiba tiba dia mewhatshap aku aku membaca dan ternyata dia butuh uang untuk ongkos,aku bingung karena aku lupaengisi saldo ATM ku,hujan begitu lebat aku sempat berfikir untuk pergi atau tidak,tapi sepertinya dia sangat membutuhkan uang untuk besok kerja,hujan pun aku terobos aku mencari konter yang masih buka untuk mengirim uang kepadanya dan akhirnya masih ada konter yang buka.
Setelah selesai,aku bersih bersih dan mengeringkan rambut,aku melihat sosok yang begitu tampan berada di hadapanku,aku tidak pernah peduli dengan masa lalu,aku akan menerima dia apadanya,hari hari berlalu seperti biasa dia selalu meminjam uang,dan aku masih suak memberikannya tanpa berfikir,dan di hari dimana dia tidak pernah memberi kabar lagi,aku kira dia sudah lupa.
Tiba tiba aku ingin melihat story,dan saat aku sedang melihat lihat ada dimana satu photo yang membuat ku sesak nafas,air mata tiba tiba membasahi pipiku,hawa panas tiba tiba menyebar di tubuhku,aku menutup mata sebentar berharap ini mimpi,tapi ternyata ini adalah kenyataan yang dimana aku harus melihat kenyataan yang begitu pahit,dia berfoto dengan wanita dengan mesra nya,jadi inilah alasannya dia sudah tidak pernah memberi kabar lagi,sesak dada ini bahkan aku sudah memberikan apa yang dia butuhkan sela a di penjara,dan bahkan aku rela hujan hujanan untuknya.
Setelah kejadian itu aku membalasnya dengan dingin aku tidak pernah mengkontrak dia lagi,bahkan sekalinya dia mengkontrak dia hanya meminta maaf karena belum bisa membayar hutang nya,aku tidak marah soal itu tapi aku marah karena dia sama sekali tidak pernah mempedulikan sikapku selama ini kepadanya,bahkan aku begitu bodohnya menunggu seseorang yang belum tentu menjadi milikku.
Dan sampai sekarang hutang nya tidak pernah ia bayar, melihat story sia yang bermesraan,berpelukan dan bahkan dinner,aku hanya bisa menghilangkan apa yang sudah aku lakukan dan kembali ke tempat semula.
Terima kasih untuk mu yang sudah menyia-nyiakan rasa perduli ku kepadamu,ingat ya hanya aku dan tuhan yang tahu perjuanganku selama ini untukmu,mungkin ini juga tuhan memperlihatkan sifat mu kepadaku karena tuhan tahu mana yang terbaik untuk hambanya,tuhan terima kasih engkau sudah memperlihatkan sifatnya kepadaku,dan kini aku tersadar bahwa dia bukan jodohku.