"Violleta," suara dan teriakan itu selalu saja mengenang di benakku, Dimana
itu adalah kata-kata terakhir di dalam hidupku.
pagi, pukul 09:55 september 2020
Aku yang masih duduk dibangku smp, akhirnya dan untuk pertama kalinya aku mendapatkan kan teman setelah sekian lama, aku menunggu akan kehadiran kata " teman", itu kenapa aku baru mendapatkan teman, hal itu akan ku jawab dengan sendirinya, kenapa semua orang-orang
menjauh dariku, nah itu karena aku memiliki kelainan Dibagian mata dan mulut.
semua orang takut dengan warna mata ku yang awlanya berwarna biru saat marah akan berubah menjadi merah menyala, karna itulah tidak ada orang yang berani membuatku marah, dan dibagin mulutku, itu saat tersenyum dengan sendirinya bibirku ini memanjang sampang batas telinga seperti mulut sobek nah dan karna itulah juga aku teidah pernah tersenyum kepada orang lain.
saat tak sengaja bertemu seseorang aku,
selalu saja menundukkan kepala, hal itu sudah dianggap wajar oelh semua orang disekitar ku akan tetapi tudak untuk teman baruku.
Bill, itu adalah nama teman baikku, dengan sukarela dia menjadi temanku walaupun dia tahu akan kelainanku ini.
setelah 3 tahun pun berlalu, "tak terasa pertemanan kita berlangsung selama 3 tahun lamanya", ujarku kepada Bill "hmmm
iya juga yah tak terasa", ujarnya dan langsung memberikan aku Es krim saat pulang sekolah bersama " halah kok tumben-tumben amat loh ngebeliin gw Es krim ", ujarku yang langsung membuat ekspresi Bill menjadi salting "emm,enggak kok cuman...", ujarnya lalu bertanya kepada ku "Etta, itu ada yang ingin ku katakan padamu", ujarnya dengan mimik wajah murung " ada apa coba cerita dulu ", ujarku, " itu, nanti aja entar malam aku jemput kamu kita ke taman sana ya".
setelah itu kami pun berpisah dan masuk kerumah masing- masing kebetulan juga rumah kami bersebelahan.
saat malam Tok,tok,tok. saat aku membukakan pintu "oh ternyata kamu Bill ayo masuk dulu di luar dingin loh", ujarku "nggak usah di luar aja kamu pakai jaket biar ngaak dingin cepat!".
saat kami berdua sampai di taman kami pun duduk di salah satu kursi taman, " itu, Etta kamu mau nggak ku bawa ke suatu tempat?", ujar Bill yang langsung membuat ku bingung " Lah mau kemana lagi", ujarku dengan nada ngegas " nggak kok tempatnya nggak jauh deket cuma ", ujar Bill lagi, " nian awas kalo jau ntar bunda ku nyari", ujarku lagi selang beberapa menit Bill pun langsung menutup kedua mataku " Ehhh" ujarku.
saat aku membuka mata, terkejut bukan main saat itu aku melihat pemandangan indah air terjun dan ditemani kupu-kupu biru yang terang benderang, " loh kita ada dimana ini?", ujarku dengan mimik wajah takjub " kita sekarang lagi ada di alam mimpi terindah", ujarnya dengan ekspresi wajah ceria " Ehhh, tunggu dulu dunia alam mimpi jadi ini bukan nyata yah", ujarku " Tapi kok rasanya bukan mimpi yah ini airnya kerasaan", ujarku, lagi " sudah, ayo kita keliling tempat ini dulu", ujar Bill.
kami pun berkeliling di tempat sebagus ini saat itu juga pas dibawah air mancur
Bill langsung jongkok di depan ku " Etta maukah kamu menjadi pasangan hidupku", ujarnya yang langsung membuatku salting brutal " Ehhh, kenapa mendadak sekali" ujarku.
dan saat itu jugalah Bill pun langsung mendorong ku ke bawah jurang yang sangat dalam dan menyeramkan " kenapa", ujarku dan langsung menangis saat tertusuk bebatuan yang lancip " Violleta maaf ", ujarnya dan langsung masuk ke portal dan meninggalkan ku sendiri mati di dunia ini.
" kenapa kau begitu tega denganku apa karena masalah itu ", ujarku dan lansung lenyap di hancurkan seketika.
*TAMAT*