"DASAR MALING ...!
"OTAK CE* LE" NG, MON** YET ...!
"TURUNAN ORANG GILA ...!
"KAMU PASTI DILAKNAT ALLAH ...!
" MATA KAMU BAKALAN BUSUK ...! Ji
" DASAR ISTRI NGGAK BERGUNA ...!
"CUMAN PINTER MINTA DUIT DOANG ,SAMA DAGANG KAYA ORANG NGEMIS...!
" NIH GUE SELAMA KITA RUMAH TANGGA APA PERNAH KAMU KEKURANGAN ...!
Caci makian hinahaan dan umpatan keluar dari mulut seorang suami bernama jekk tertuju bagaikan berjuta Hujaman pisau menembus hati dan jiwa istrinya yang bernama nina yang selama ini setia,susah dan senang selalu mendampingi perjalanannya.
Bulir bulir bening mengalir deras tanpa henti di pipi wanita malang tersebut,setelah memergoki suaminya berselingkuh,di dalam kamar rumahnya tanpa busana tubuh kedua orang tidak tau malu itu polos saling merangkul,bukannya kata maaf tulus atau penyesalan sang suami yang ia dapatkan,melainkan berton ton garam mengubur hatinya yang terluka hingga perih dan sakitnya tidak bisa di ungkapkan lagi.
Saat dia mengambil uang jatah hariannya dan anak anak sebesar 50 ribu per hari,sang suami jekk malah mengatainya maling,istri mana yang tak sakit jika suaminya sendiri yang mengucapkannya di depan sang anak.
Setiap melakukan kesalahan maka umpatan otak ce** le**Ng dan mo*n*YET lah yang keluar dari bibir busuk si jekk.
"Karna saudara jauhnya ada yang gila,jekk sering mengatai Nina keturunan orang gila.
Setiap Nina merasa kesal dan menjawab kata kasarnya,maka dengan mudahnya jekk berteriak lantang. "Kamu pasti di laknat Allah."
Nina pernah sakit mata,bukannya perawatan terbaik yang ia dapatkan tapi umpatan Mata busuk yang Nina terima dari jekk,padahal selama jek sakit parah Nina lah yang selalu ada di sampingnya.
Diwaktu anak anak masih kecil dan Nina tidak bisa bekerja maka umpatan kata istri tidak berguna dan cuma minta duit doang yang terdengar,padahal selama Nina belum hamil dan sampai hamil pun Nina selalu membantu ke uangan keluarga dengan membuat tali bawang,yang hasilnya cukup besar.
Karna jatah tiap hari tidak cukup,akhirnya Nina pun dagang untuk mencukupi kekurangan tanpa protes dan mengeluh, tapi malah disamakan dengan pengemis sama si jekk.
Si Jekk yang kini sudah kaya raya, kesombongannya melambung tinggi melebihi langit ke tujuh,ia lupa siapa yang selalu ada di sampingnya saat ia menderita,jekk memperlakukan Nina bagaikan budak bukannya ratu setelah dia sukses.
Bahkan ia tidak segan segan KDRT pada Nina dan anaknya ...
Kini Nina sudah tidak sanggup lagi, hubungan ini terlalu tidak sehat,jika di teruskan pun anak tetap akan menjadi korban, Nina memutuskan menceraikan jekk.
"Kita cerai aja mas." Kata itupun akhirnya keluar dari bibir Nina dengan wajah tanpa ekspresi,air mata dan rasa kesal kecewanya yang menumpuk sudah menjadikan Nina wanita tanpa perasaan cinta.
"Kalau cerai,kamu nggak bakal bawa apa apa dari saya." Ucap jekk dengan songgat
"Iya,silahkan." Tegas Nina tanpa ekspresi.
"Nggak ada harta Gono gini dan nafkah buat anak lagi." Ucap jekk dengan gaya sombongnya.
"Nggak papa ms saya bisa cari uang sendiri semampu saya demi anak anak.Tegas Nina lagi.
"Bener nih cerai?" Tanya jekk lagi merasakan keraguan di hatinya yang masih mengganjal.
"Iya." Tegas singkat Nina lagi.
"Sekarang?" Tanya jekk lagi dengan tatapan yang tidak bisa di artikan,wajahnya terlihat murung dan sedih kali ini.
"Iya."Ucap Nina lagi yang kali ini tersenyum yakin.
"Kamu nggak pikir pikir dulu ...? Tanya ulang Jekk lagi seakan tak relakan kepergian Nina.
"Tidak ... Aku sudah lelah memberimu kesempatan,sudah 10 tahun kita bersama tapi apakah kau mengerti aku? Luka hatiku kau anggap lelucon,lelah dan sakitku kau anggap lebay,keinginanku kau anggap tak penting.bahkan kau sangat menikmati saat aku sedih dan kesakitan." Ungkap Nina,disambut tatapan jekk yang tak dapat diartikan.
"Aku rasa,mungkin ini yang terbaik untuk kita." Tegas Nina lagi.
Jekk hanya terdiam,entah kenapa hatinya merasakan sakit kali ini,tapi ego Jekk lebih besar dari hati kecilnya.
"Paling bentar lagi juga dia mohon mohon balikan sama aku." Batin jekk meyakinkan diri sendiri.
Sedangkan Nina yakin akan keputusannya,yang ada di pikiran Nina saat ini adalah dia harus bisa mandiri untuk membesarkan anaknya yang masih kecil.
"Ok kalau begitu,silahkan pergi dari rumah ini dan bawa anak itu." Ucap jekk mendorong Nina menunjuk keluar.
Nina mengangguk tersenyum getir menggandeng tangan mungil si kecil dan pergi dari rumah yang seperti neraka itu.
Dalam perjalan,Nina kebingungan karna tidak membawa uang sepeserpun, jangankan uang baju pun ia tak bawa.
Nina duduk di pinggir jalan di bawah pohon 🌲 rindang menggendong sang putri manisnya yang sepertinya sudah lelah berjalan.
Dalam peristirahatan dari rasa lelahnya itu,tiba tiba muncul mobil mewah berhenti di depan Nina dan anaknya.
BERSAMBUNG ...