"Kamu tadi mimpi sedang bermimpi buruk ya Luna?" (tanya Cia.)
"Iya, sepertinya begitu...Maaf aku tidak sengaja membangunkan mu..." (Ucap Luna dengan wajah yang terlihat merasa bersalah.)
"Sudah tidak apa - apa, yang penting kamu baik - baik saja sekarang, yaudah ayo kita lanjut tidur lagi." (Ucap Cia sambil tersenyum.)
Lalu mereka berdua pergi tidur kembali. Namun beru saja Luna tidur 30 menit ia terbangun dan langsung berada di ruangan yang gelap.
Luna berteriak meminta tolong, namun tidak ada satupun orang yang menolongnya, lalu Luna pun baru sadar bahwa disana tidak ada manusia lain lagi selain dia.
Lalu tiba - tiba saja Arina datang sambil tersenyum kepada Luna, namun senyuman itu nampak sedikit seram.
Arina terlihat kedinginan karena pakaian yang ia gunakan sangat basah.
"Kak Luna bilang kakak akan bernyanyi bersama Arina, Arina menunggu kakak untuk bernyanyi bersama." (Ucap Arina.)
Belum sempat Luna menjawab ia langsung tersadar kembali.
"Akhirnya kamu sadar juga." (Ucap ayah Cia.)
"Tadi kamu kenapa Luna?" (Tanya Cia khawatir.)
"Tadi aku seperti terjebak di tempat lain, disana sangat gelap hanya ada aku dan adik ku yang telah meninggal disana, disana adik ku meminta untuk bernyanyi bersama, tetapi aku belum sempat untuk menjawabnya." (Jawab Luna.)