Namaku Raina fathia Al Mughni, aku anak yang sudah diinginkan oleh kedua orang tuaku ayah dan ibuku selalu menyalahkan aku atas kematian kakakku karena ia meninggal saat kecelakaan ketika mengantarku pergi sekolah. Aku tidak memahami mengapa kedua orang tuak kou menyalahkanku padahal itu adalah sebuah kecelakaan dan aku pun sebenarnya tidak menginginkan adanya kecelakaan itu, kalau bisa memilih biar aku saja yang meninggal dan biarkan kakakku untuk hidup tapi apalah takdir tidak bisa aku atur sendiri. Aku aku adalah 4 bersaudara langkah pertama aku laki-laki kakak kedua perempuan baru aku Dan terakhir adik kecilku, setiap aku di rumah aku selalu dijadikan pembantu oleh mereka selalu semua pekerjaan rumah aku yang kerjakan dari mulai masak beres-beres rumah, sampai menyiapkan kebutuhan saudara-saudaraku aku yang disiapkan. Sejak kakak perempuanku meninggal ibuku lebih jarang di rumah, iya memulai bekerja lagi katanya untuk melupakan semua kenangan tentang kakak perempuanku ayahku tentu saja dia bekerja dan jarang di rumah juga. Jadi akulah Yang bertanggung jawab di rumah ini.
Pada suatu hari ketika aku masuk kelas 3 SMA, aku mendapatkan panggilan beasiswa dari sebulan yang lalu aku mengikuti ujian. Aku buat cerita kepada ibu dan ayahku namun mereka cuek bahkan menolaknya,
" Untuk apa sekolah tinggi-tinggi kamu perempuan nanti juga kamu bakalan nikah dan tinggal di rumah tidak usah menerima beasiswa itu kalau bisa serahkan saja pada adikmu ". Itulah kata-kata yang keluar dari mulut ibuku, sedangkan Ayah hanya diam saja menatap TV di ruang tamu.
Namun aku sudah lelah dengan semua ini aku ingin bebas terbang seperti burung kemanapun yang aku inginkan, akhirnya aku diam-diam menerima beasiswa itu tanpa sepengetahuan keluargaku.
Dan gimana ketika acara kelulusan SMA ku tidak ada seorang yang datang ke acara tersebut untuk mengucapkan selamat kepadaku,teman-teman dan guruku bertanya mengapa tidak ada seorang pun dari keluargaku yang datang aku hanya bisa menjawab karena mereka sibuk kerja dia tidak sempat untuk datang ke acaraku. Untungnya ada sahabatku Lina yang mengerti tentang aku dan keluargaku, setelah acara wisuda lina mengajakku untuk menghadiri pesta perayaan perpisahan bersama teman angkatanku.
Kebetulan karena ibu dan ayahku sedang tidak ada di rumah aku pun menyetujuinya untuk pergi ke pesta tersebut, di sana aku bertemu seseorang yang selama ini aku kagumi. Namun ternyata dia adalah pacar dari sahabat Lina, akhirnya harapanku untuk bersamanya pupus sudah aku tidak ingin mengkhianati Lina dan tidak ingin kehilangannya. Aku pendam perasaan ini bahkan kalau bisa aku hilangkan secepatnya, ku doakan semoga sosok pria yang kucintai bisa bahagia bersama lina.
Aku mendaftar perkuliahan fakultas kedokteran di salah satu universitas ternama di daerahku menggunakan beasiswa yang telah aku dapatkan sebulan sebelum aku kelulusan SMA, walaupun orang tuaku tidak merestuinya tapi dengan tekadku yang kuat dan aku bilang kepada mereka aku akan menjadi perkuliahan ku sendiri tanpa campur tangan dari mereka jangan begitu akhirnya mereka menyetujuinya dan sampai sekarang tak pernah uang yang mereka keluarkan atau hanya sekedar pertanyaan bagaimana dengan kuliahku. Semenjak SMA aku sudah merintis bisnis kecil-kecilanku menulis beberapa buku menerbitkannya dan aku sering mengadakan kegiatan workshop giat menulis untuk anak remaja sampai dewasa bersama sahabatku Lina, Alhamdulillah dari situ aku bisa membiayai kuliah aku dan memberikan uang kepada orang tuaku.
Tak terasa perkuliahanku begitu sangat cepat sekarang saatnya waktuku untuk magang dokterku, Jadi sebelumnya aku mendapatkan beasiswa fakultas kedokteran di salah satu universitas ternama ditempatku. Aku mendapatkan kesempatan magang di negara Turki dengan mengikuti program SCOPE Professional Exchange yang diadakan oleh International Federation of Medical Students' Association (IFMSA).
" Raina Kamu dipanggil oleh pihak kampus untuk segera menghadap ke profesor ". Ucap sahabatku Lina
" Baik terima kasih lin, aku akan segera menuju profesor ".
Tak lama Raina sampai di ruang profesor, iya sedikit cemas kenapa ya harus dipanggil kurang buat besar apakah iya berbuat kesalahan.
" Bismillahirrahmanirrahim ya Allah semoga ini bukan kabar buruk untukku ". Ucapnya pelan sebelum mengetuk pintu
" Tok tok assalamualaikum prof ".
" Waalaikumsalam silakan masuk Raina ". Terdengar suara prof dari dalam ruangan
" Silakan duduk Raina ".
" Maaf sebelumnya prof apakah saya telah melakukan kesalahan, seingat saya selama saya belajar tidak pernah melakukan kesalahan yang fatal ". Ucap Raina dengan cemas
" Raina Raina kamu tidak pernah berubah ya, sayang manggil kamu karena ingin memberikan kabar gembira. Sebelumnya kamu pernah daftar program SCOPE Professional Exchange yang diadakan oleh International Federation of Medical Students' Association (IFMSA), tadi malam saya dapat kabar dari kawan saya yang ada di Turki katanya ada salah satu mahasiswa saya yang lulus dalam ujian pendaftaran program SCOPE Profesional Exchange. Dan mahasiswa itu adalah kamu ". Ujar prof dengan wajah gembira
" Masya Allah Alhamdulillah ya Allah engkau kabulkan keinginan hamba ini, serius ini kabarnya nyata kan. ". Tanya Rania masih belum percaya
" Ini saya serius Rania nanti saya akan kirim isi email dari teman saya,kebetulan dia adalah salah satu panitia dalam program ini ".
" Terima kasih banyak Pak Prof atas kabar baiknya ini saya sangat senang ".
" Nah oleh karena itu secepatnya kamu diskusikan soal ini kepada keluargamu apakah mereka mengizinkannya atau tidak mungkin kalau tidak juga kamu bisa magang di rumah sakit dalam negeri nanti biasanya yang rekomendasikannya ".
" Tapi, profkan tahu bagaimana hubungan saya dengan keluarga saya ".
" Tolong bantu saya ya Prof ".
" Apa yang saya bisa bantu Rania ".
" Saya mohon maaf jadi wali saya saja jadi saya tidak perlu berbicarakan ini dengan keluarga saya ".
" Itu bisa saja kejadiannya tapi keluargamu masih ada mereka masih lengkap dan sebaiknya kamu harus minta izin kepada mereka ".
" Sekali lagi saya minta tolong prof, dulu saat saya ingin daftar program ini mereka tidak menyetujuinya bahkan mereka malah untuk saya melanjutkan kuliah saya. Kapan kau saya nekat kuliah di fakultas kedokteran dengan biaya sendiri tanpa campur tangan orang tua saya, Saya ingin lepas dari mereka Saya ingin hidup mandiri ".
" Baiklah jika memang kamu sangat menginginkan mengikuti program ini, biar saya yang urus urusan urusan orang tuamu maupun urusan pemberangkatanmu ke Turki. Namun ada satu syarat yang harus kamu penuhi, dan ini adalah cara untuk lepas dari kedua orang tuamu yaitu dengan cara kamu menikah dengan saya ".
" Maksud prof syaratnya saya harus menikah dengan prof ?? ". Ujar rania sangat syok mendengar persyaratan dari profnya itu
" Yah jika kamu menikah dengan saya Saya akan mengizinkan kamu bahkan membiayai kamu untuk berangkat dan mengikuti program tersebut, kebetulan saya juga sedang didesak oleh tubuh saya untuk segera menikah namun saya belum ada seorang wanita yang menarik untuk saya. Dan kebetulan Kamu adalah mahasiswi saya yang cerdas dan menarik, itu bisa menutupi desakan menikah dari keluarga saya dan kita sama-sama untung. Kamu bisa pergi mengikuti peluang tersebut dan saya tidak ada bisakan lagi untuk menikah dari keluarga bagaimana menurutmu ".
" Maaf prof apakah tidak ada solusi yang lain yang lebih masuk akal lagi ??!. ".
" Tidak ada Rania hanya dengan menikahlah aku mempunyai hak untukmu dan mereka sudah tidak mempunyai hak lagi untukmu dan ikut campur dengan urusan kuliahmu, sekarang kamu pikirkan baik-baik persyaratanku dan jika kamu setuju dengan persyaratan itu silakan kamu hubungi saya lagi. Karena tidak mungkin saya membantumu dengan menculikmu dan membiarkanmu mengikuti program tersebut, ya kamu mencemarkan nama baik kita berdua. saya tahu kamu cerdas, Kamu pasti bisa memilih mana yang terbaik untukmu. ".
" Kalau begitu saya tumis dulu terima kasih atas kabar baiknya dan solusinya, nanti saya kabarin lagi tentang persyaratan yang prof ajukan tadi assalamualaikum ". Sambil berjalan keluar ruangan
" Wa'alaikumussalam, maafkan saya rania saya tahu kamu tidak mencintai saya tapi hanya inilah yang bisa saya bantu untuk cita-citamu ".
" Tuutt....tutt ....". Suara dering HP Raina
" Assalamualaikum Lina Ada apa menelponku ?. ".
" Wah parah nih Kamu Raina sudah ketemu huruf alif yang cakepnya luar binasa itu yang mau kasih kabar-kabar nih sama sahabatmu ini ". Ucap lina sambil cengengesan di seberang sana
" Iya dah iya dah sip paling penggemarnya Prof Alif, Kamu di mana sekarang Lin ? Kebetulan aku pengen curhat sama kamu ". Ucap Raina
" Oke Raina kita ketemu di cafe tempat biasa ya yang tak jauh dari kampus itu loh oke aku nunggu di sana wassalamualaikum ".
" Waalaikumsalam Lin ".
Sesampainya di cafe
" Raina sini paling pojok ". Panggil Lina sambil melambai tangan
Rania hanya tersenyum melihat kelakuan sahabatnya yang satu ini.
" Ya Allah Lina nggak usah berteriak juga kali kan aku tahu di mana tempat biasa kita nongkrong di cafe ini ".
" Hahaha sorry na, habisnya aku terlalu penasaran sama cerita kamu dengan Pak Prof itu ".
" Lah kok kamu tahu sih aku mau cerita tentang Pak Prof ? ". Tanya Raina heran
" Naa... aku ini sahabat kamu dari semenjak SMA loh aku tahu semua isi pikiranmu bahkan sampai dalam-dalemannya ".
" Hus ngaco kamu Lin....haha ".
" Ya udah ya udah gimana nih ceritanya ceritain dong udah penasaran banget nih tadi aku udah pesen minuman kesukaan kamu juga tinggal nunggu aja ".
" Okay Lin aku mau cerita hari ini aku dapat dua kabar ada kabar baik dan ada kabar buruk kamu mau denger yang baik apa yang buruk dulu ? ".
" Aku mau dengar kabar baik aja dulu deh biar nanti saat dengar kabar buruknya aku nggak kaget ".
" Oke kabar baiknya adalah kamu tahu kan sebulan yang lalu aku pernah daftar ikut program yang dari negara Turki itu inget kan! ".
" Oh ya ya yang pertukaran itu kan ".
" Nah iya itu dan alhamdulillahnya aku keterima Lin jadi rok Alif itu dia punya teman yang ikut Andil dalam program itu, dan dia dapat email dari temannya bahwa ada mahasiswanya yang lulus daftar program itu dan itu aku Lin ". Ucap Raina dengan mata berbinar bahagia
" Ya Allah Raina Raina sahabatku akhirnya harapanmu keinginanmu tercapai juga akhirnya Allah kabulkan juga aku sangat senang sebagai sahabatmu yang sangat mendukung sekali kalau kamu ikutan program pertukaran itu diet mah ganggu itu di Turki dan bisa dapat pengalaman yang luar biasa ". Ucap Lina sambil memeluk Raina
" Nah dan sekarang kabar buruknya apa naa? ".
" Kamu tahu kan Lin ibu dan ayahku semenjak aku SMA saja mereka tidak mengijinkan aku untuk sekolah tinggi-tinggi, ketika aku izin untuk kuliah ketika aku izin untuk daftar program itu mereka tidak merestui sama sekali ".
" Aku tahu nak lagian ngapain juga harus izin sama mereka toh mereka juga nggak peduli sama kamu kan?!. ".
" Tapi kan Lin bagaimanapun mereka tetap kedua orang tua kandungku walaupun beberapa tahun ini mereka tidak mempedulikan aku, tapi aku ingin jadi anak yang berbakti ingin mendapatkan Restu mereka dalam segala hal apapun yang aku jalani ".
" Terus hubungannya dengan Prof Alif apa ? ".
" Nah walaupun aku tahu sebagaimana aku berusaha meminta Restu mereka pasti mereka tidak akan bersuami jadi aku mau minta tolong ke Prof Alif untuk menjadi waliku ".
" Yaa bagaimana ren kalian kan tidak ada hubungan darah atau hubungan saudara sama sekali ya kecuali kalian.....".
" Nah itu Lin Prof Alif mau membantuku untuk urusanku ikut program itu dengan satu syarat yaitu aku mau MENIKAH dengan prof alif ".
" Masyaa Allah, ini serius ren, Pak alif ngajak kamu menikah. Kamu akan menikah dengan pria pujaanku Ren kamu tega sekali Ren ".
" Lin dengarkan aku dulu Lin kamu jangan marah dulu ya Kamu kan tahu aku tidak suka dengan prof alif Kamu kan tahu siapa yang aku suka selama ini, ini hanya solusi agar aku pindah hak asuh kepada Prof Alif dan nanti jika aku sudah menikah dengan Prof Alif dia akan mengijinkanku untuk ikut program ini dan bahkan akan membiyayaiku untuk pemberangkatannya ".
" Hahaha aku cuma bercanda kok, ya walaupun aku suka dengan Prof Alif tapi kalau yang ingin dinikahi oleh prof alif itu kamu aku ridho kok aku malah dukung loh, kalian memang sangat cocok sama-sama cerdas sama-sama rajin dan sama-sama tampan dan cantik ".
" Lin aku serius loh aku tidak bermaksud seperti itu aku tahu kamu sangat mencintai Prof Alif kan ".
" Ren cinta itu tak harus memiliki cukup melihat dia bahagia saja itu akan membuatku sangat bahagia sekali apalagi kalian adalah orang yang sangat aku sayangi ".
" Tapi Lin masalah lainnya aku tidak suka dengan Prof Alif, bagaimana nanti aku menjalankan pernikahan ini sedangkan aku punya prinsip untuk menikah sekali untuk seumur hidup ".
" Ya kamu berani aja sewajarnya suami istri ren cinta itu bisa datang dengan kalian selalu bersama apalagi sudah dalam ikatan suci insya Allah Allah akan kasih rasa cinta dan sayang itu pada kalian berdua ".
" Tapi ingat ya ren kalau kamu udah nikah nanti awas aja kalau kamu tidak peduli lagi dengan sahabatmu yang lucu ini ". Ucap Lina dengan wajah sedikit cemberut
" Terima kasih Lin kamu adalah satu-satunya yang mengerti perasaanku ".
" Sama-sama Ren, aku sudah menganggapmu sebagai saudariku sendiri. Jadi kamu bahagia aku pun ikut bahagia ".
" Ya udah kesukaan pesan makan siang aja ya, kebetulan ini udah tengah hari ".
" Oke Lin Kamu yang pesan saja aku seperti biasa ya ".
" Mas mas jangan spaghetti 1, Sushi dan ditambah makanan penutupnya ya ".
" Baik mbak silakan ditunggu ". Pakai pelayan tersebut
" Ngomong-ngomong kamu mau magang di mana nih ?.. ".
" Rencana sih aku mau ikut nyokap ku ke Inggris, dan senin juga dia udah dapetin aku salah satu rumah sakit Inggris. ".
" Ya jadi kita berpisah dong ". Ucap Raina sedih
" Ya tapi kan ren kita masih bisa komunikasi loh lewat online, via WhatsApp Instagram atau yang lainnya ".
" Dan masa iya kita mau bersama terus Emang kamu mau kita punya suami yang sama wkwkwkwk ".
" Hahaha Halim Kamu kan tahu aku tidak mau di poligami kalaupun harus memilih biarkan aku yang pergi dan kamu yang menetetap ".
" Hahaha Ren aku tidak akan setega itu pada sahabatku ".
" Ya aku doakan semoga kamu juga bertemu dengan pangeran kuda putih mu yang jauh lebih baik dari prof Alif ".
" Silakan Mbak ini pesanannya ". Pelayan dengan membawa pesanan Raina dan Lina
" Ya udah ya makan aku udah lapar nih ". Ucap Lina
" Kau tahu kamu pasti masih tidak rela jika aku bersama prof alif, bagaimana lagi aku tidak punya cara selain ini. Maafkan aku Lin, aku bukan sahabatmu yang baik. kelak aku akan membalas kebaikan ini semampuku ". Gumam Raina dalam hati
" Maafkan aku Ren, kau memang sangat mencintai Prof Alif. Dan tidak semudah itu untuk menghilangkan rasa ini, terlebih Kamu adalah sahabat yang aku sayangi. Tapi aku akan berusaha semampuku untuk menghilangkan perasaan ini ".
Setelah 3 hari berlalu akhirnya Rania memberanikan diri untuk datang ke ruang prof.
" Tok tok tok assalamualaikum ".
" Tok tok tok assalamualaikum ".
" Maaf Mbak Raina cari prof Alif ya ?.".
" Iya mang profnya sedang ada di ruangannya apa tidak ya ? ".
" Soalnya lagi ada di kantin Mbak, Mbak Raina samperin aja ke kantin ". Ucap Mang Udin yang biasa bersih-bersih ruangan prof alif
" Oh iya baik terima kasih mang Udin assalamualaikum ".
" Ya sama-sama Mbak Rina wa'alaikumussalam ".
Rena pun langsung menuju ke kantin yang ada di kampus.
" Hai Raina saya di sini ". Ucap prof Alif
Semua mahasiswa dan mahasiswi yang sedang makan di kantin seketika fokus menatap Raina yang tiba-tiba dipanggil oleh prof mereka.
" Ayo sini Reina ". Lambaian tangan dari prof alif
Dengan malu Raina segera bergegas menghampiri prof Alif
" Nama saya raina Prof bukan Reina, lagian tadi ngapain kok manggil saya keras sekali padahal kan saya bisa langsung menghampiri prof Alif tanpa harus dipanggil kayak tadi. Saya malu ".
" Hahaha nggak papa biar kamu cepat aja nemuin saya ". Jawab prof Alif tanpa dosa
" Oke Oke jadi gimana gimana kamu mau kasih jawaban tentang obrolan kita tiga hari yang lalu kan! ". Tanya nya dengan serius
" Emmm iya prof, saya setuju dengan persyaratannya tapi ada 1 syarat juga dari saya ".
" Apa syaratnya Raina ".
" Saya ingin pernikahan nya hanya keluarga dan kerabat dekat saja yang tau ".
" Lho kenapa, bukankah semua wanita ingin hari pernikahannya meriah dan di hadiri banyak orang ?!...".
" Tidak dengan saya, prof. Karena kita menikah bukan atas dasar cinta jadi lebih baik tidak banyak orang yang tau tentang pernikahan ini ". Ucapnya pelan sama karena masih ada berapa mahasiswa yang stay di kantin walaupun memang jauh dari tempat iya dan prof Alif mengobrol.
" Sebegitu tidak mencintainya kamu kepada saya Rania, ataukah sudah ada pria yang kamu cintai selama ini ?!..., namun saya yakin dengan berjalannya waktu kamu akan mencintaiku dan aku akan memilikimu seutuhnya ". Gumamnya
" Oke baik apakah ada persyaratan lain ?.. dan bagaimana dengan mahar yang kamu inginkan ?. "..
" Emmm mahar ?!...".
" Tentu saja ada mahar ketika kita akan menikah Raina ".
" Saya belum memikirkannya prof, emm bagaimana dengan seperangkat alat shalat dan pembacaan surah ar-rahman ".
" Apanya itu saja mahar yang kamu inginkan Raina ? ".
" Aku ingat pesan Nabi bahwa wanita tidak memberatkan kepada kaum pria dalam hal mahar namun pria tidak menghinakan dalam memberi mahar kepada wanita yang akan dinikahinya, Saya hanya tidak ingin memberatkan prof Alif. Apalagi pernikahan ini tidak atas dasar cinta ".
" Baiklah tidak masalah namun saya harap kamu tidak menolaknya jika saya menambahkan dari apa yang mahar kamu minta sesuai yang saya mampu dan tidak memberatkan saya bagaimana ?..".