Pukul 09.00 aku sedang bersiap-siap untuk pergi ketaman dengan temanku Diana, tak begitu lama aku menunggu Diana pun tiba didepan rumahku dengan sepedanya aku pun segera bergegas dan tak lupa berpamitan terlebih dahulu dengan orang tua ku.
Aku pun mengeluarkan sepedaku dan kami mulai mengayuhkan sepeda kami menuju taman. Ku lihat pemandangan dipagi hari ini sangat menyegarkan sekali, tak butuh waktu lama kami pun tiba ditaman tersebut, ”ayo hani cari pemandangan yang bagus untuk berfoto.“ kata diana dan kami pun pergi ketempat yang banyak sekali bunganya. ”kau duluan diana.“ kata ku
”baiklah, setelah itu giliran mu.“ ujar diana, aku pun segera memotretnya ketika Diana sudah berpose ku lihat foto-fotonya yang sangat cantik itu memang tak perlu diragukan lagi kalau tentang pose tentu diana punya banyak beribu pose untuk berfoto. ”nah ayo giliran mu hani.“ ujarnya sambil mengambil kamera yang ada ditanganku ”aku tidak yakin akan sebagus punyamu.“ aku merasa tak mungkin akan sebagus punya diana karna aku jarang sekali berfoto jadi aku tidak tau harus bergaya seperti apa.
”ayolah tak apa, bergayalah sebebas mungkin, buat gaya yang membuatmu percaya diri.“ kata diana untuk meyakinkan ku, aku pun memikirkan gaya yang pas dan bagus untuk difoto dan baru lah aku bersiap untuk difotokan diana.
”hmm, wow bagus hani gaya mu bagus sekali.“ puji diana kepadaku sembari memperlihatkan foto tersebut.
”bagus tapi punyamu lebih bagus, kalau begitu ayo mencari tempat yang bagus untuk menggambar.“ ujarku.
”ya baiklah.“ jawabnya dengan nada yang sedikit lesu, aku paham kenapa dia tiba-tiba menjadi lesu begitu karna dia tidak suka menggambar padahal menurutku gambarannya begitu bagus. tidak butuh waktu lama kami mencari tempat yang pas untuk menggambar kami pun akhirnya menemukan tempat tersebut yang tidak terlalu jauh dari tempat sebelumnya.
”kamu akan menggambar apa?.“ tanya ku pada diana, terlihat sekali dari raut wajah Diana dia masih memikirkan apa yang mau dia gambar, lalu akupun memberi saran untuknya dan dia segera menggambar apa yang ku sarankan tadi.
kami pun menggambar dengan tenang, lalu beberapa saat kemudian barulah kami menyelesaikan gambaran tersebut.
aku pun melihat kearah gambar yang dibuat diana sangat bagus gambar dengan pemandangan alam yang indah terdapat jembatan yang dihiasi dengan bunga-bunga yang cantik serta sungai yang terlihat seperti nyata. ”hani bagaimana setelah ini kita pergi ke perpustakaan yang baru saja dibuka itu“.ujar diana lalu aku mengangguk sebagai tanda menyetujui.
ku bereskan alat-alat yang bekas ku pakai tadi begitupun dengan diana lalu setelah selesai membereskannya kamipun segera pergi ketempat dimana perpustakaan itu terletak, hanya butuh waktu 15 menit untuk kami sampai disana dengan sepeda kami. kamipun masuk kedalam perpustakaan itu kami melihat-melihat apakah ada buku yang cocok untuk kami baca dan setelah mendapatkan buku tersebut kami segera mencari tempat duduk yang nyaman.
ku lihat orang-orang disekeliling kami yang nampak fokus dengan buku-buku mereka dan tidak ada suara bising satupun mungkin karena tak begitu banyak yang datang karna masih baru. ku lihat Diana yang sedang membaca bukunya dengan sangat fokus sepertinya dia menemukan buku yang tepat untuk dibaca akupun segara mengalihkan pandangan ku kearah buku yang tadi ku ambil. begitu lama kami membaca buku tersebut sampai tak sadar bahwa jam sudah menunjukkan pukul 01.19
”ayo ketempat lain lagi diana.“ ucap ku mengajak hani ”kemana?.“ tanya diana
”toko alat lukis.“ jawab ku
”baiklah, let's gooo!.“ ucapnya dengan penuh semangat, ku rasa energinya masih penuh atau dia yang mulai suka menggambar.
kamipun mulai meninggalkan perpustakaan itu dan melajukan sepeda kami ketempat yang ku maksud tadi, ketika kami sampai ditempat toko itu ternyata tokonya tutup
”yahh tutup.“ ucapku dengan nada kecewa
”mungkin sedang ada acara.“ ucap diana.
kamipun memilih pulang.
tidak terlalu lama kamipun sudah tiba didepan rumahku ”mau mampir dulu?“ tawarku pada diana
”tidak deh, titip salam saja ya“ ucapnya dan ku balas dengan anggukan
”minggu depan kau ada waktu luang” tanya ku pada diana ”tidak ada, mau ketoko tadi ya” ucapnya dan lagi ku balasi dengan anggukan
”yasudah, aku pulang ya dadah” ucap diana dengan melambai-lambaikan tangannya sebagai tanda perpisahan.