Hai, aku adalah seekor kucing yang bemotif dominan hitam dan putih.
Ini cerita bagaimana aku bertemu penyelamat ku.
Sebenar nya penyelamat ku yang menceritakan ini pada kalian semua mewakili aku yahh.
Aku tau bahwa penyelamat ku menceritakan ini sambil berderai air mata.
Mohon dukungan kalian semua yahh 😺.
Pertama, aku selalu di panggil "Ade" oleh penyelamat ku, karna saat membawa aku pulang kerumahnya sudah ada dua kucing lain yang akan menjadi saudara ku.
Okay, cukup sampai di situ dulu perkenalan nya. Mari kita flash back dulu miaw.
Pertemuan dengan penyelamat ku pertama kali adalah saat bulan puasa ketika dia hendak pulang ke rumah setelah berjualan takjil. Saat itu posisi nya baru saja selesai hujan. Aku yg se ekor kucing kecil di buang di jalanan. Aku yang nggak tau apa - apa pada saat itu malah lari ke tengah jalan dan hampir di lindas kendaraan yang lalu lalang karena tidak melihatku karena sudah menjelang malam. Saat itulah penyelamat ku melihat Aku yang berlari ketakutan dan sembunyi di bawah sebuah mobil yang sedang parkir di pinggir jalan. Dia memutar arah kendaraan nya demi menyelamatkan aku yang kedinginan dan ringkih.
Pada awal nya aku juga ketakukan saat dia ingin menggendong tubuhku yang gemetar kedinginan, namun setelah aku mendengar suara nya yang terdengar khawatir,aku pun memberanikan diri menghampiri nya.
Dia mengangkat ku dengan kedua tanganya dengan lembut dan berhati-hati. Aku yang merasakan kehangatan tangan nya tersebut tanpa sadar membuat ku nyaman, lalu aku berhenti gemetar ketakutan karena kehangatan nya.
Dia menggendong ku menuju kendaraan nya, lalu membawa aku pulang.
Setelah beberapa saat berkendara, kita akhir nya tiba di rumah milik penyelamat ku.
Setelah sampai, aku mendengar nya bebicara pada seorang wanita yang merupakan ibu nya. Dengan sedikit takut dia berkata "Mah aku mau nunjukin sesuatu, tapi janji jangan marah yahhh" Lalu dia memperlihatkan aku yang sedang basah kuyup. Ekspresi wanita itu seperti marah, bingung, dan juga kasihan pada saat yang bersamaan dan diam tanpa kata sama sekali.
Penyelamat ku langsung mengeringkan tubuhku dan membungkus dengan sebuah kain agar aku tidak kedinginan. Penyelamatku langsung beranjak pergi setelah menaruhku di sebuah kardus yang beralas kain yang tebal.
Aku celingak - celinguk mencari kemana dia pergi, beberapa saat kemudian dia kembali dengan membawa susu hangat dan wet food ditangannya untuk di berikan padaku.
Penyelamat ku sangat senang setelah melihat aku makan dengan lahap, yang mana pada saat itu aku memang sedang kelaparan karena kehujanan. Padahal saati itu penyelamat ku juga sedang basah kuyup karena hujan.
Ke esokan hari nya, dia memandikan aku dengan air hangat, setelah mandi aku sangat segar dan wangi, lalu dia memberi aku makan dan susu hangat.
Setelah kegiatan itu selesai, dia memperkenalkan aku ke pada dua saudara ku yang baru. Yang pertama adalah Mueza, dia sering memanggil nya "Eejaa" dengan suara yang lembut dan imut (yahh penyelamat ku juga menggunakan suara seperti itu juga saat memanggilku). Lalu yang satu nya lagi se ekor kucing belang coklat ke abu - abuan bergaris hitam dan nama nya adalah Hitam, dia juga memiliki panggilan "Itam" dengan suara imutnya.
Mereka berdua sangat baik pada ku, sayang sama aku, dan mereka mengajak aku bermain. Aku sangat senang bertemu dengan ke dua saudara ku yang baru.
Bersama mereka berdua, penyelamat ku mulai melatih ku cara makan dan buang air. Penyelamat ku sangat sabar mengajari ku, walau pun dia sendiri sering sekali di marahi karena aku suka buang air (poop 💩 ) sembarangan.
Saat dia sedang menyiapkan makanan kami, aku melihatku ke dua saudara duduk dengan patuh sambil menunggu makanan kami. Walau pun makanan kami sudah selesai disiapkan, penyelamat ku belum memberikan nya pada kami. Aku masih belum mengerti apa yang di maksud oleh penyelemat ku dan aku masih pecicilan mengganggu saudara - saudara ku yang tengah menunggu makanan.
Setelah beberapa kali terulang, aku mulai mengerti apa yang sebernar nya yang di maksud oleh penyelamat ku. Walau pun dia sudah sering mengatakan nya pada ku "harus tenang seperti saudara-saudara ku".
Aku yang sering kali membuat para saudara ku menunggu lebih lama dari biasa nya karena kelakuan ku. Maaf yah gara - gara aku miaw kalian harus menunggu.
Setelah beberapa minggu aku mulai sakit, dan nggak punya nafsu makan. Saat aku buang air besar ada putih - putih di kotoran ku panjang - panjang dan banyak. Rupanya aku cacingan miaw 😹😹.
Penyelamat ku langsung ke toko obat untuk membeli obat cacing, dan meminumkan nya pada ku setiap hari sampai semua cacing - cacing nakal tersebut habis dari tubuh ku miaw.
Aku sangat kurus setelah sakit, karena nafsu makan yang nggak ada dan terus buang air. Jadi selama aku sakit, aku hanya minum susu saja miaw. Itu pun harus dia yang menyuapi ku karna aku sangat lemah dan lemas nggak punya tenaga sama sekali.
Para saudara ku juga sangat khawatir, si Eja gk pernah beranjak dari sisi ku selama aku sakit. Dia merawat ku, menjilati tubuh ku, selalu menjaga ku. Makasih miaw sudah merawat ku.
Setelah aku sehat kembali, aku bisa bermain lagi dengan saudara - saudara ku miaw. Walau pun aku sering sekali menjahili Eja saat dia sedang istirahat, namun dia tidak pernah kesel sama aku. Sebalik nya, dia malah mencium ku dan membiarkan aku bermain dengan ekor nya. Ohh iyaa, Eja juga suka melindungi aku kalau Itam menjahili aku yang sedang bermain. Eja sering memarahi saudara ku yang satu nya lagi 😹😹😹. Aku sangat sayang sama Eja. Aku juga sayang sama Itam kok, tapi lebih sayang Eja.
Setiap hari aku selalu bermain sama penyelat ku dan juga saudara - saudara ku. Mangkok makanan kami gk pernah kosong, selalu terisi. Begitu juga dengan air minum nya.
Oh iya, ke dua saudara ku ini punya hobby yang sama lohh. Mereka berdua sangat senang jalan - jalan dengan motor. Eja udah pro banget boncengan duduk sendiri di belakang. Kalau si Itam suka nya duduk manis di dalam ransel khusus itu. Setiap kali penyelamat ku menuju ke motor, atau mereka berdua melihat penyelamat ku mengambil kunci motor. Mereka udah lari duluan duduk manis di atas jok motor 😹😹. Aku keheranan melihat mereka. Hingga saat penyelamat ku ingin berangkat kerja, dia harus ngumpet - ngumpet dulu. Pokok nya setiap hari mereka harus jalan - jalan naik motor. Ntah cuma di dalam kompleks rumah atau pun keluar kompleks.
Hari - hari yang kami lalui penuh dengan suka duka miaw. Setelah tiga bulan bersama, si Itam nggak pernah balik ke rumah lagi. Walau pun Eja & Itam sering sekali pergi main di luar rumah. Namun setiap jam makan mereka selalu pulang untuk makan dan istirahat. Tapi udah satu minggu Itam nggak pernah kelihatan. Penyelamat ku sangat kebingungan mencari nya. Namun pada penyelamat ku pernah bilang, mungkin Itam nggak balik lagi karena Itam emang udah nggak ada. Yahhh, seperti yang kalian semua tau. Kucing kalau udah tau ajal nya, kucing akan pergi jauh dari tuan nya, mencari tempat yang nggak akan bisa ditemukan oleh siapa pun karena kita nggak mau penyelamat kita sedih.
Hari - hari berlalu seperti biasa nya. Aku bermain, makan, hanya di temani Eja sekarang. Suatu ketika Eja sakit. Tapi penyelamat ku tidak menyadari nya. Pipi Eja bengkak sebelah seperti di sengat lebah. Dia udah mengobati luka Eja, dan beberapa hari kemudian udah bengkak lagi. Eja juga udah bisa makan dry food lagi seperti biasa.
Tapi lima hari kemudian, pipi nya bengkak lagi. Setelah di periksa ternyata itu nanah nggak tau penyebab nya.
Penyelamat ku pun mengobati nya lagi. Kali ini penyelamat ku membersihkan sumber sakit nya. Jujur saja waktu melihat Eja di obati, seperti Eja sangat menderita. Aku melihat dia berontak sambil menahan rasa sakit itu saat luka itu di bersihkan. Itu sangat bau, aku bahkan tidak sanggup mencium bau nya. Aku lari bersembunyi. Penyelamat ku sangat hebat.
Setelah di bersihkan, Eja sepertinya lemas karena menahan rasa sakit. Sehingga selama tiga hari, Eja hanya bisa minum susu saja.
Setelah Eja sembuh, dia udah bisa beraktifitas seperti biasa nya lagi. Aku sangat senang. Karena selama Eja sakit, aku kesepian, nggak punya teman main miaw. Tapi setelah satu bulan, sama kayak Itam Eja pergi main dan nggak balik - balik lagi, Aku sendiri lagi.
Walau pun penyelamat ku sering bermain dengan ku, tapi aku merasa kesepian.
Setelah dua bulan Aku bermain sendiri bersama penyelamat ku. Aku mendapatkan saudara baru pada bulan Desember ditahun yang sama saat aku bertemu penyelamat ku. Dia di bawa pulang dalam keadaan yang sama seperti ku, kehujanan dan kedinginan. Namun sepertinya dia lebih parah dari aku. Karena salah satu mata nya sudah rusak. Dia di mandikan, terus setelah badan nya di keringkan, kami makan bersama. Setelah itu dia langsung di beri minum obat cacing, karena takut dia akan sama seperti ku.
Akhir nya setelah sekian lama Aku punya teman main lagi. Aku mendapatkan saudara baru. Saat dia di bawa pulang, sepertinya umurnya sama dengan ku saat aku pertama kali bertemu penyelamat ku. Aku punya seorang adik miaw.
Dia memiliki mata yang sipit dengan warna bulu doniman putih belang abu - abu bergaris hitam. Dia beri nama Garry, Iya dugaan kalian benar kok. Namanya di ambil dari nama aktris dari Korea Selatan Kang Garry itu lohhh.
Tidak seperti ku, Garry sangat mudah mengerti apa yang di ucapkan penyelamat ku. Garry lebih mudah di latih dari pada aku. Garry sangat penurut dan cepat belajar. Nggak seperti aku yang pecicilan miaw.
Tapi tentu saja aku harus menunjukkan bagaimana cara nya. Jadi waktu training Garry, Aku selalu mencotohkan bagaimana seharusnya di lakukan.
Kami selalu tidur bersama di tempat tidur penyelamat ku. Kadang - kadang penyelamat ku sering mengalah dan tidur di lantai beralaskan karpet tipis.
Maafin kami yahhh😿😿.
Aku dan Garry selalu bersama, makan, bermain, sampai tidur kami nggak boleh di pisahkan.
Saat malam pergantian tahun, teman - teman dari penyelamat ku punya rencana untuk melewati pergantian tahun tersebut bersama, namun dia menolak ajakkan tersebut dan lebih memilih bersama Aku dan Garry. Kami berdua yang sangat ketakutan mendengar suara dentuman keras dari kembang api yang di pasang oleh warga di kompleks kami. Di tenangkan oleh nya. Sepertinya Dia menolak ajakkan teman - temannya seolah - olah Dia sudah tau kalau kami akan ketakutan. Dia mengajak kami bersembunyi lalu memeluk kami dan menenangkan kami hingga Aku dan Garry merasa semua akan baik - baik saja selama dia ada bersama kami.
Selama bersama, aku selalu melihat berbagai macam ekspresi di wajah nya. Tapi satu hal yang aku tau pasti. Saat dia sedang sedih, dia selalu menutupi nya dengan tawa yang paling ceria. Dia kuat banget lohh. Dia nggak mau ada orang yang melihat kesedihannya, dan tidak mau bercerita apa pun. Dia tidak mau orang lain merasa terbebani dengan cerita nya. Dia sering menyendiri di kamar dan mengunci pintu nya.
Aku nggak bisa jika nggak melihat nya, selalu menggaruk - garuk pintu kamar nya. Jadi walau pun dia mengurung diri di kamar, dia selalu membiarkan pintu nya terbuka karena tau kalau aku akan mencari nya.
Aku dan Garry juga sudah beranjak dewasa. Kami juga sering sekali main di halaman rumah. Tapi saat berada di halaman, aku lebih suka berbaring di bawah sinar matahari. Rasa nya sangat menyenangkan dan menyegarkan.
Aku dan Garry juga sering bandel, kalo main agak jauh, pulang - pulang Aku dan Garry sering di penuhi segala macam debu dan bau - bau aneh.
Aku dan Garry suka sekali menangkap kadal di pohon dan membawa nya ke dalam rumah untuk di hadiahkan ke penyelamat ku. Walau pun aku kesal setelah memberikan nya, Karena akan di kembalikan lagi ke pohon😾.
Meski begitu penyelamat selalu memberikan pujian dan Terima kasih untuk hadiah nya😺.
Saat pergi main ke luar, Aku dan Garry sering berantem dengan kucing - kucing komplek yang lain, sehingga salah satu mata ku terluka. Rasa nya sakit sekali, namun penyelamat ku selalu mengobati luka - luka yang kami dapat kan sehabis bermain.
Akhirnya, Aku dan Garry setiap mau main di halaman rumah selalu minta penyelamat untuk mengawasi kami karena kami trauma dengan kejadian seperti itu miaw 😿.
Nggak terasa udah setahun sejak Aku bertemu penyelamat ku. Dan juga ini di saat Aku sedang sakit keras.
Sakit ku awalnya biasa aja dan Aku juga masih bisa bermain dengan Garry dan penyelamat ku.
Awal nya tuh waktu buang air kecil, kok warna nya berbeda nggak seperti biasa nya, Warna nya berwarna merah. Aku berusaha menyembunyikan namun tetap aja ketahuan. Penyelamat ku berpikir mungkin dari makanan yang ku makan, karena pada saat itu makanan yang biasa kita makan stock nya abis di mana - mana, akhirnya di ganti dengan merek lain. Nah ternyata nggak cuma Aku, Garry pun sama dengan Aku.
Langsung di stop tuh makanan nya, dan dia membuat sendiri makanan untuk Aku dan Garry.
Udah nih, tpi itu cuma bertahan hanya sebentar aja. Aku duluan yang parah. Aku modar - mandir pengin kencing tapi gk bisa keluar, Mau buang air besar pun aku susah. Aku seperti ini selama empat hari. Aku sangat kesakitan. Penyelamat ku juga bingung harus berbuat apa. Sedangkan satu-satunya dokter hewan yang ada di kota kami itu sedang tidak berada di tempat. Akhirnya penyelamat ku searching - searching di internet gimana cara ngatasin nya. Sebelum itu bagian itu aku di cek dulu sama dia. Kok ada putih - putih. Apakah sama dengan yang dia searching di internet. Untung lah gejala yang ada padaku dan yang dia searching itu sama.
Dia langsung pergi beli obat nya dan meminumkan nya pada ku sesuai dosis yang tertera, sekitar tiga puluh menit kemudian Aku mulai kencing nggak berhenti - berhenti. Kandung kemih ku terasa lega, dan aku nggak merasa kesakitan lagi. Makasih yhh, lagi - lagi dia merawat ku dengan penuh kesabaran.
Karena air kemih yang keluar sangat banyak. Akhir nya aku di pakein pempers 😹😹. Aku memang merasa kurang nyaman saat memakai nya pertama kali, namun aku juga kasihan melihat dia yang selalu membersihkan kemih setiap beberapa saat. Aku memakai pempers selama satu minggu🙀. Setelah tiga minggu aku akhir nya sembuh total dan kemih ku udah gk berwarna merah lagi.
Tapi, setelah aku sembuh malah gantian dengan Garry yang sakit. Karena gejala nya sama dengan Aku, Garry langsung di beri obat sebelum parah kayak Aku, jadi nya Garry gk perlu tersiksa seperti yang aku rasakan. Oh iya, waktu kami sakit itu bertepatan dengan bulan Ramadhan. Sabar sekali penyelamat ku merawat kami padahal dia sedang tengah berpuasa.
Untung nya kami berdua udah sembuh sebelum Hari Raya Idul Fitri di laksanakan.
Aku senang banget, karena ini kali kedua aku merayakan Lebaran bersama penyelamat ku.
Aku sehat, bisa bermain dengan penyelamat ku. Hingga suatu ketika sebulan kemudian Aku dan Garry pergi bermain pada malam hari.
Dia selalu mencari kami setiap malam untuk menyuruh masuk dan tidur.
Tapi pada malam itu Aku dan Garry gk pulang. Dia sangat khawatir, tidur nya pun nggak lelap seperti hari - hari biasa. Ke esokkan paginya hujan deras mulai dari subuh sampe jam sembilan.
Garry udah masuk ke dalam rumah, tapi Garry muntah di mana - mana di dalam rumah. Hingga dia sibuk membersihkan muntahan Garry. Setelah semua selesai dan bersih, dia pergi keluar dan mencari ku.
Dia menemukan Aku terletak tergeletak di tanah yang becek dan udah kehujanan, kondisi ku saat itu udah nggak stabil. Mulut ku mengeluarkan bisa putih. Sepertinya Aku dan Garry memakan jebakan racun yang digunakan untuk tikus. Bulu di tubuh ku yang berwarna hitam udah berubah menjadi warna coklat karena becek. Lagi - lagi dia menemukan ku dalam keadaan yang sama saat pertama kali kita bertemu.
Aku di mandikan dengan air hangat, di bersihkan dan mengeringkan badan ku.
Aku yang sepertinya keracunan itu langsung di minuman susu dengan harapan racunnya bisa di keluarkan. Saat sedang sibuk mengurus ku, Garry malah pergi dari rumah.
Aku masih di temani penyelamat ku, aku di tenangkan. Kali ini dia merawatku seolah - olah dia udah tau kalau aku udah tidak lama lagi akan pergi meninggalkan nya.
Dan benar saja, hari itu adalah hari terakhir aku bersama penyelamat ku. Dia menemaniku sampai aku benar - benar tiada.
Sebenar nya aku bisa saja pergi ke tempat lain. Tapi aku teringat dengan ucapan nya dulu. Dia selalu meminta kepada ku. Berbicara padaku. Dengan suara lembut "Ade nanti kalo mau pergi, jangan jauh - jauh yahhh. Nggak apa - apa aku sedih, yang penting kamu nggak sendirian di saat terakhirmu."
Aku menghabiskan empat jam terakhir ku dengan di temani oleh penyelamat ku. Dia tidak beranjak sedikit pun dari sisi ku hingga nafas terakhir ku.
Dia menatap ku lama sebelum dia membungkus ku dengan sebuah kain, lalu menguburkan ku setelah nya.
Dan ternyata keesokan harinya, tetangga juga menguburkan Garry di hari yang sama dengan ku.
Ternyata pagi itu saat sedang sibuk mengurus ku, Garry pergi dari rumah karna nggak mau menyusahkan penyelamat ku yang sedang merawat ku.
Aku sangat bersyukur telah di pertemukan dengan penyelamat ku. Yang selalu menyayangi ku. Yang memberiku rumah kedua setelah Aku dibuang oleh pemiliku sebelumnya.
Aku sangat - sangat berterima kasih telah di pertemukan dengan Penyelamat Ku